Jual Saham Manchester City, Sheikh Mansour Raup Dana Lebih dari Rp 7 Triliun

Rabu, 27 November 2019 | 17:06 WIB
Jual Saham Manchester City, Sheikh Mansour Raup Dana Lebih dari Rp 7 Triliun
[ILUSTRASI. Laga antara Liverpool vs Manchester City di Anfield, Liverpool, Inggris pada 10 November 2019. Sheikh Mansour menjual sekitar 10% saham Manchester City kepada Silver Lake, perusahaan investasi teknologi asal AS. PHOTO Reuters/Carl Recine.]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - MANCHESTER/CALIFORNIA. Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan menjual sebagian kepemilikannya di City Football Group (CFG) kepada perusahaan investasi teknologi asal Amerika Serikat (AS), Silver Lake.

CFG merupakan perusahaan yang memiliki klub sepakbola Inggris, Manchester City dan beberapa klub sepakbola di AS, Australia, Jepang, Uruguay, Spanyol dan China.

Merujuk siaran pers yang dirilis Silver Lake, Rabu (27/11), perusahaan investasi teknologi itu mengucurkan dana sebesar US$ 500 juta, setara sekitar Rp 7,05 triliun (US$ 1 = Rp 14.096).

Dana sebesar itu merupakan mahar untuk menebus lebih dari 10% kepemilikan CFG, tepatnya, sekitar 10,417%. 

Valuasi 100% saham City Football Group sendiri disebut mencapai US$ 4,8 miliar.

Baca Juga: Manchester City raup rekor pendapatan US$ 693 juta

Usai transaksi ini kepemilikan kepemilikan Abu Dhabi United Group, perusahaan investasi yang dimiliki Sheikh Mansour di CFG sebanyak 77%.

Sementara 12% saham lagi dikuasai konglomerasi media dan entertainment China, yakni China Media Capital (CMC).

Selain di Manchester City, City Football Group juga mempunyai seluruh atau sebagian saham klub sepakbola yang berlaga di sejumlah negara.

Portofolio CFG antara lain New York City FC, Melbourne City FC, Yokohama F. Marinos, Club Atletico Torque di Uruguay, Girona FC di Spanyol dan Sichuan Jiuniu FC yang berlaga di Liga China. 

Investor di Alibaba

Bagi Silver Lake, Manchester City merupakan investasi pertama di industri olahraga.

Merujuk situs resmi Silver Lake, perusahaan tersebut selama ini fokus membenamkan investasi di puluhan perusahaan berbasis teknologi.

Salah satu investasi mereka yang terkenal dan termasuk salah satu yang paling menguntungkan adalah di Alibaba Group.

Investasi di raksasa e-commerce China itu diawali pada 2011 silam melalui Silver Lake Partners.

Baca Juga: Debut perdana, saham Alibaba naik 6,6% dan nilai transaksi tembus US$ 1,78 miliar

Berdasar dokumentasi pemberitaan New York Times 2014 silam, Silver Lake membenamkan investasi US$ 500 juta di Alibaba pada 2011 dan 2012.

Ketika Alibaba melangsungkan hajatan initial public offering (IPO) pada September 2014, Silver Lake ikut menjual saham Alibaba di pasar perdana sebanyak 4,1 juta lembar. 

Dari hajatan tersebut Silver Lake meraup dana US$ 278,8 juta.

Pada saat itu, Silver Lake masih memiliki 54,8 juta saham yang merepresentasikan porsi kepemilikan 2,5% dari saham beredar dan ditempatkan Alibaba.

Per Mei 2019, valuasi Alibaba bernilai sekitar US$ 140 miliar, setara sekitar Rp 2.000 triliun.

Bagikan

Berita Terbaru

Setelah Tembus 7.000, Waspadai Koreksi IHSG di Hari Ini, Jumat (16/5)
| Jumat, 16 Mei 2025 | 07:17 WIB

Setelah Tembus 7.000, Waspadai Koreksi IHSG di Hari Ini, Jumat (16/5)

Diikuti saham-saham perbankan yang melanjutkan kenaikan. Secara teknikal, IHSG berpotensi bergerak dengan cenderung pullback atau koreksi.

Puradelta Lestari (DMAS) Bidik Penjualan Lahan Industri Rp 1,8 Triliun
| Jumat, 16 Mei 2025 | 07:15 WIB

Puradelta Lestari (DMAS) Bidik Penjualan Lahan Industri Rp 1,8 Triliun

Sasaran utama penjualan lahan tahun ini datang dari sektor data center serta industri terkait sektor tersebut.

Salah Kaprah Memaknai Velositas Uang
| Jumat, 16 Mei 2025 | 07:10 WIB

Salah Kaprah Memaknai Velositas Uang

Digitalisasi sistem pembayaran yang tengah dikembangkan menuntut uang yang cocok dengan teknologi digital.​

Menuju Resesi
| Jumat, 16 Mei 2025 | 07:00 WIB

Menuju Resesi

Ekonomi Indonesia tidak baik-baik saja terlihat dari PHK yang masih marak dan laju ekonomi yang terkontraksi dikuartal I tahun ini. 

Susu Impor Masih Menjadi Andalan Industri
| Jumat, 16 Mei 2025 | 06:50 WIB

Susu Impor Masih Menjadi Andalan Industri

Total kebutuhan susu di Indonesia sekitar 4,6 juta ton per tahun. Namun, produksi susu dalam negeri hanya sekitar 1 juta ton per tahun.

Sebelum Kembali Berlibur di Akhir Pekan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Jumat, 16 Mei 2025 | 06:37 WIB

Sebelum Kembali Berlibur di Akhir Pekan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Menjelang libur akhir pekan ini, investor atau trader harus mewaspadai membaliknya penguatan IHSG hari ini.

Pemerintah Ekspansi, Swasta Masih Rem ULN
| Jumat, 16 Mei 2025 | 06:26 WIB

Pemerintah Ekspansi, Swasta Masih Rem ULN

Posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal I 2025 sebesar US$ 430,4 miliar, naik 6,4% secara tahunan

Perlu Insentif Agar Ekonomi Bergulir
| Jumat, 16 Mei 2025 | 06:21 WIB

Perlu Insentif Agar Ekonomi Bergulir

Ekonom dan pengusaha meminta pemerintah menggulirkan kembali insentif pajak dan nonpajak untuk mendorong ekonomi

Pajak Ambrol, Defisit Anggaran Berisiko Jebol
| Jumat, 16 Mei 2025 | 06:15 WIB

Pajak Ambrol, Defisit Anggaran Berisiko Jebol

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, hingga akhir Maret 2025, APBN sudah mencetak defisit sebesar Rp 104 triliun

Agrinas Pangan Menjadi Pengelola Lumbung Pangan
| Jumat, 16 Mei 2025 | 06:05 WIB

Agrinas Pangan Menjadi Pengelola Lumbung Pangan

Agrinas Pangan ditargetkan dapat mengelola 425.000 hektare sawah di akhir tahun 2025 nanti oleh pemerintah. 

INDEKS BERITA

Terpopuler