Jutaan Hektare Lahan Sawit di Indonesia Masih Tumpang Tindih dengan Kawasan Hutan

Senin, 01 April 2024 | 03:55 WIB
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Indonesia Masih Tumpang Tindih dengan Kawasan Hutan
[ILUSTRASI. Pekerja memindahkan tandan buah segar (TBS) di salah satu perkebunan sawit Kota Bengkulu, Bengkulu, Selasa (21/11/2023). Berdasarkan data Kementerian Pertanian, total luas perkebunan sawit di Tanah Air naik dari 14,9 juta hektare pada tahun 2022 menjadi 16,38 juta hektare pada tahun 2023 dengan rincian 53 persen atau 8,64 juta hektare milik perusahaan swasta, sedangkan 42 persen atau 6,94 juta hektare berstatus sebagai perkebunan rakyat dan 800 ribu hektare dalam penguasaan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi/rwa.]
Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berupaya menuntaskan pemutihan atau melegalisasi 3,3 juta hektare (ha) lahan sawit yang tumpang tindih di kawasan hutan. Targetnya, upaya itu rampung pada 30 September 2024. 

Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Bambang Hendroyono mengatakan, dari 3,3 juta ha lahan sawit yang masuk kawasan hutan, sebenarnya beberapa lahan sawit masuk di ruang yang legal. Hanya saja, dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dinyatakan jika lahan tersebut masih masuk peta kawasan hutan.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Rencana Akuisisi Oleh Grup Djarum (TOWR) Bikin Saham DATA Terbang, Sudah Dua Hari ARA
| Selasa, 21 Januari 2025 | 11:34 WIB

Rencana Akuisisi Oleh Grup Djarum (TOWR) Bikin Saham DATA Terbang, Sudah Dua Hari ARA

Setelah akuisisi 40% saham PT Remala Abadi Tb (DATA) rampung, anak usaha TOWR akan menggelar tender offer.

Akuisisi Bank Victoria Syariah, Prospek Saham BBTN Diprediksi Lebih Cerah di 2025
| Selasa, 21 Januari 2025 | 08:09 WIB

Akuisisi Bank Victoria Syariah, Prospek Saham BBTN Diprediksi Lebih Cerah di 2025

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) berencana untuk membuka 9 sales center baru hingga pengujung 2025. 

Simak Rekomendasi Saham Komoditas Usai Pelantikan Trump
| Selasa, 21 Januari 2025 | 07:47 WIB

Simak Rekomendasi Saham Komoditas Usai Pelantikan Trump

Masa jabatan kedua Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berpotensi menyetir harga komoditas global. 

Kinerja EXCL Berpeluang Menguat dengan XLSmart
| Selasa, 21 Januari 2025 | 07:24 WIB

Kinerja EXCL Berpeluang Menguat dengan XLSmart

Dalam jangka panjang, PT XL Axiata Tbk (EXCL) akan mengantongi pendapatan lebih tebal bersama ekosistem baru.

Imbal Hasil Reksadana Offshore Bisa Lebih Bongsor
| Selasa, 21 Januari 2025 | 07:14 WIB

Imbal Hasil Reksadana Offshore Bisa Lebih Bongsor

Prospek kinerja reksadana offshore diproyeksikan positif pada tahun 2025, didukung penguatan dolar Amerika Serikat (AS). 

Cermati Pasokan Lokal  saat Impor Pangan Disetop
| Selasa, 21 Januari 2025 | 07:00 WIB

Cermati Pasokan Lokal saat Impor Pangan Disetop

Kebijakan menghentikan impor pangan mulai tahun ini harus dibarengi dengan ketersediaan pasokan di pasar lokal. 

Pasca Pelantikan Donald Trump, Hari Ini Rupiah Berpotensi Kembali Melemah
| Selasa, 21 Januari 2025 | 06:56 WIB

Pasca Pelantikan Donald Trump, Hari Ini Rupiah Berpotensi Kembali Melemah

Kemarin, mata uang Asia termasuk Indonesia cenderung menguat. Penyebabnya ada panggilan telepon Xi Jinping dan Trump. 

Menyingkap Misteri Tertancapnya Pagar Laut
| Selasa, 21 Januari 2025 | 06:40 WIB

Menyingkap Misteri Tertancapnya Pagar Laut

Perusahaan yang terafiliasi dengan Agung Sedayu Group memiliki HGB di perairan Tangerang yang berdiri pagar laut

Dana Layanan Transportasi  di Daerah Dipangkas
| Selasa, 21 Januari 2025 | 06:35 WIB

Dana Layanan Transportasi di Daerah Dipangkas

Kemenhub menganggarkan Rp 437,9 miliar pada 2024 untuk program BTS di 11 kota dengan total 46 koridor. Pada 2025

Menteri Satryo Soemantri Didemo Pegawainya
| Selasa, 21 Januari 2025 | 06:25 WIB

Menteri Satryo Soemantri Didemo Pegawainya

Sekjen Kemendikti Saintek, Togar M Sumatupang menegaskan pemecatan yang dimaksudkan untuk pembenahan organisasi di lingkungan Kemendikti Saintek.

INDEKS BERITA

Terpopuler