Jutaan Ton Bauksit Berpotensi Kehilangan Pasar, Harga Dikhawatirkan Melorot
KONTAN.CO.ID - Kelebihan pasokan bauksit kini menghantui pasar bauksit di Indonesia pasca penutupan keran ekspor bauksit yang dilakukan pemerintah mulai 10 Juni lalu. Di satu sisi, penutupan ekspor menjadi kabar baik bagi industri yang sudah membangun pusat pengolahan (smelter) bauksit menjadi alumina. Namun di sisi lain, menjadi kabar buruk bagi industri yang belum merampungkan proyek smelter-nya, dan masih mengandalkan perdagangan bauksit.
Arya Rizqi Darsono, Ketua Komite Tetap Mineral dan Batubara Kadin Indonesia menceritakan, kemampuan smelter yang sudah terbangun hanya mampu menyerap bauksit sebanyak 13,86 juta ton. Adapun total produksi bauksit tahun 2022 lalu sudah mencapai 27,74 juta ton. "Artinya ada 13 juta ton bauksit yang belum terserap, ini mau di kemanakan?" terang pria yang akrab disapa Rizqi ini kepada Tabloid KONTAN, Rabu (14/6).
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.