KADI Merekomendasikan BMAD Terhadap Keramik Impor China, Ini Rincian Tarifnya

Rabu, 10 Juli 2024 | 14:11 WIB
KADI Merekomendasikan BMAD Terhadap Keramik Impor China, Ini Rincian Tarifnya
[ILUSTRASI. Pengunjung mengamati berbagai produk sanitasi di pameran Megabuild Indonesia dan Keramik Indonesia, Jakarta Convention Center(JCC), Jakarta, Jumat (10/5/2024)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/10/05/2024.]
Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri keramik dalam negeri bakal kedatangan beberapa pemain baru. Informasi yang sampai ke Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki), setidaknya ada 3 calon pelaku usaha baru yang berniat berinvestasi mengembangkan pabrik keramik.

Salah satu di antaranya merupakan PT Trust Trading Indonesia yang tengah menggarap pabrik keramik jenis homogenous tiles (HT) di Kendal, Jawa Tengah. Perusahaan tersebut berencana membangun pabrik berkapasitas produksi 18 juta meter persegi (m2) per tahun. Nilai investasinya mencapai Rp 1,2 triliun.

Berikutnya, ada PT Rumah Keramik Indonesia (RKI). Perusahaan ini berencana membangun pabrik berkapasitas 21,5 juta m2 per tahun di Batang, Jawa Tengah. Nilai investasinya Rp 1,5 triliun. Lalu ada PT Superior dengan proyek pabrik berkapasitas 22 juta m2 per tahunnya. 

Sederet pabrik yang dibangun oleh pemain-pemain anyar ini kelak bakal menambah kapasitas produksi keramik nasional yang saat ini berjumlah 625 juta m2 per tahun menurut catatan Asaki.

Ketua Asaki, Edy Suyanto, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan ini sedianya merupakan importir keramik jenis HT. Hanya, importir-importir ini kemudian bertransformasi menjadi produsen Wacana penerapan bea masuk anti dumping (BMAD) terhadap keramik impor dari China, menurut Edy, menjadi salah satu pertimbangan perusahaan-perusahaan ini dalam keputusan tersebut.

“Beberapa importir telah memulai pembangunan pabrik keramik jenis HT dan diharapkan selesai di tahun 2025. Mereka sebenarnya "wait & see" hanya menunggu hasil penyelidikan KADI jika angka BMAD di atas 100%  maka pilihannya adalah segera merampungkan pembangunan pabriknya,” kata Edy kepada KONTAN (7/7/2024).

Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) disebut-sebut telah ‘merestui’ penerapan BMAD terhadap keramik impor asal China. Berdasarkan salinan surat Penyampaian Laporan Akhir Penyelidikan Anti Dumping Pengenaan Bea Masuk Anti Dumping yang diterima KONTAN, KADI merekomendasikan pengenaan BMAD atas impor ubin keramik yang berasal dari China.

Target pengenaan BMAD-nya menyasar keramik dengan pos tarif 6907.21.24, 6907.21.91, 6907.21.92, 6907.21.93, 6907.21.94, 6907.22.91, 6907.22.92, 6907.22.93, 6907.22.94, 6907.40.91, dan 6907.40.92 dengan pengenaan tarif ad valorem dengan rentang tarif 100,12%-199,88%. 

Rekomendasi ini berdasar pada sejumlah kesimpulan laporan akhir penyelidikan KADI. Pertama, terjadi dumping atas impor barang yang diselidiki yang dilakukan oleh perusahaan dari China dengan persentase 100,12%-199,88%.

Kedua, Indonesia mengalami kerugian material yang dapat dilihat menurunnya laba, harga dalam negeri, utilisasi kapasitas, dan return of investment (ROI). Ketiga, terdapat hubungan kausal antara dumping dengan kerugian yang dinyatakan dengan adanya dampak volume baik secara absolut dan relatif, serta adanya dampak harga secara price undercutting, price depression, dan price suppression.

KADI telah memulai penyelidikan terhadap ubin keramik impor asal China sejak Maret 2023 lalu. Penyelidikan ini merupakan tindak lanjut dari  permohonan Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI) mewakili tiga perusahaan yaitu PT Jui Shin Indonesia, PT  Satyaraya  Keramindoindah,  dan  PT  Angsa  Daya.

Catatan saja, menurut Asaki, dugaan praktik dumping pada keramik-keramik impor asal China telah menekan utilisasi produksi industri keramik nasional hingga level 40%.

Eddy optimistis, penerapan BMAD dapat kembali meningkatkan tingkat utilisasi produksi keramik nasional.

“Asaki optimistis dengan segera diberlakukan BMAD tersebut tingkat utilisasi produksi keramik nasional akan bisa kembali ke 80% di tahun ini dan 90% di tahun 2025,” tutur Edy.

KONTAN sudah mencoba menghubungi dan beroleh konfirmasi dari Ketua  Komite Anti Dumping Indonesia (KADI), Danang Prastal Danial, ihwal keakuratan salinan berkas laporan akhir penyelidikan KADI yang diterima KONTAN.

“Iya, surat tersebut penyampaian hasil laporan akhir penyelidikan dari KADI,” tutur Danang saat dihubungi KONTAN (7/7).

Bagikan

Berita Terbaru

Tak Pantas Memimpin
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:10 WIB

Tak Pantas Memimpin

Negara harus memberi sinyal bahwa jabatan publik bukan tempat berkongsi kepentingan, tetapi tugas berat yang harus dipikul dengan kesetiaan.

Nilai Tukar Rupiah Masih Sulit Bangkit pada Selasa (9/12)
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:00 WIB

Nilai Tukar Rupiah Masih Sulit Bangkit pada Selasa (9/12)

Rupiah ditutup melemah di perdagangan awal pekan. Pada Senin (8/12), kurs rupiah di pasar spot melemah 0,28% menjadi Rp 16.695 terhadap dolar AS

OMED Memacu Ekspor Alkes pada 2026
| Selasa, 09 Desember 2025 | 05:30 WIB

OMED Memacu Ekspor Alkes pada 2026

Emiten alat kesehatan PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED) menyiapkan sejumlah agenda ekspansi di sepanjang tahun depan.

ASSA Genjot Bisnis Sewa Kendaraan
| Selasa, 09 Desember 2025 | 05:20 WIB

ASSA Genjot Bisnis Sewa Kendaraan

Segmen bisnis sewa kendaraan menjadi salah satu penopang pertumbuhan kinerja PT Adi Sarana Armada (ASSA) pada tahun ini.

Sanksi Tengah Menanti Korporasi yang Melanggar
| Selasa, 09 Desember 2025 | 05:20 WIB

Sanksi Tengah Menanti Korporasi yang Melanggar

Pihak korporasi yang dihentikan operasinya bakal kooperatif terhadap penghentian sementara operasi mereka.

Kejagung Serahkan Kasus Nadiem ke Pengadilan
| Selasa, 09 Desember 2025 | 05:20 WIB

Kejagung Serahkan Kasus Nadiem ke Pengadilan

Kasus dugaan korupsi pengadaan laptop tersebut, menurut Kejagung, negara mengalami kerugian mencapai lebih dari Rp 2,1 triliun.

Prioritaskan Dana untuk Pemulihan Bencana
| Selasa, 09 Desember 2025 | 05:05 WIB

Prioritaskan Dana untuk Pemulihan Bencana

Pemerintah sudah mengalokasikan dana pemulihan bencana di tiga provinsi Sumatera mencapai Rp 51,82 triliun.

IHSG Rekor Lagi, Intip Prediksi dan Rekomendasi Saham Hari Ini (9/12)
| Selasa, 09 Desember 2025 | 04:50 WIB

IHSG Rekor Lagi, Intip Prediksi dan Rekomendasi Saham Hari Ini (9/12)

IHSG mengakumulasikan kenaikan 1,89% dalam sepekan terakhir. Sejak awal tahun, IHSG telah menguat 23,03%.

DSI Mulai Cicil Pengembalian Dana Lender
| Selasa, 09 Desember 2025 | 04:50 WIB

DSI Mulai Cicil Pengembalian Dana Lender

PT Dana Syariah Indonesia (DSI) mengaku telah mulai mencicil sebagian dana milik lender sebagai bagian dari penyelesaian gagal bayar. 

Pajak dan Napas Pemulihan Pasca Bencana
| Selasa, 09 Desember 2025 | 04:21 WIB

Pajak dan Napas Pemulihan Pasca Bencana

Bencana Sumatra adalah alarm keras bahwa kebijakan fiskal harus lebih adaptif, responsif dan berorientasi pada pemulihan.

INDEKS BERITA