Kang Jimmy: Memilih Investasi Minim Risiko

Sabtu, 27 Juli 2019 | 09:12 WIB
Kang Jimmy: Memilih Investasi Minim Risiko
[]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bagi Kang Jimmy, investasi bukan hanya soal dapat cuan. Suatu investasi, menurut Direktur Utama Megapower Makmur Tbk (MPOW) ini, juga harus bisa berguna untuk hari tua dan masa depan keluarganya.

Kang Jimmy  sudah mempelajari soal investasi sejak masih muda. Kala berusia 20 tahun, Kang Jimmy sudah mulai memanfaatkan uang sakunya untuk berinvestasi.

Instrumen pertama yang menjadi pilihannya adalah asuransi. Kang Jimmy doyan membeli asuransi sejak muda lantaran dia merasa pentingnya mengantisipasi risiko terburuk yang bisa menimpa dirinya kapan saja.

Selain itu, ia yakin menabung akan memberi hasil yang baik untuk masa depan. Jadi saat temannya menawarkan asuransi, tanpa pikir panjang ia langsung ikut.

Jimmy ingat betul, lebih dari 10 tahun lalu, ia membeli asuransi perdananya di AIG Indonesia. Saat itu, dia rutin menabung Rp 500.000 per bulan.

Dengan inflasi yang mencapai 9,35%, nilai sejumlah itu cukup besar. Tetapi Jimmy tak patah arang karena berencana mengambil kembali dana tersebut dalam lima sampai 10 tahun berikutnya.

Genap satu dekade, Jimmy menarik dana asuransinya sebesar Rp 60 juta. Dia akhirnya memilih untuk kembali diinvestasikan ke asuransi baru dengan layanan yang lebih spesifik.

"Setelah pengalaman yang cukup lama di asuransi, saya jadi lebih suka asuransi yang fokus satu-satu bukan yang dicampur," jelas dia.

Menginjak umur 30 tahun, prioritas Jimmy beralih pada keluarga. Ia ingin maksimal menjaga keluarganya dari keadaan yang tidak bisa dikontrol.

Karena itu, semua jenis asuransi diikuti Jimmy. Ia tersadar asuransi sangat bermanfaat dan membantu hidupnya.

Seiring waktu yang berjalan, Jimmy mulai mengembangkan instrumen investasi. Pilihannya jatuh pada obligasi.

Empat tahun lalu, ia ditawari salah satu bank swasta untuk berinvestasi di instrumen surat utang perbankan. Melihat potensi balik modal dan risiko yang kecil, tanpa pikir panjang Jimmy tertarik dan berinvestasi di sana.

Ayah empat orang anak ini biasanya masuk ke obligasi dengan tenor jangka menengah, paling lama lima tahun dengan nilai nominal hingga ratusan juta. Saya tidak berpikir untuk ambil risiko yang tinggi seperti main saham, tegas dia.

Alhasil, hingga kini Jimmy ketagihan berinvestasi di surat utang karena sudah beberapa kali mengecap manis untungnya.

Selain berinvestasi pada produk yang minim risiko, Jimmy juga tertarik pada properti seperti ruko.

Sebelum membelinya, Jimmy melakukan riset terkait lokasi dari produk yang diincarnya. Pertimbangannya adalah tempatnya strategis dan tidak jauh dari area kerjanya sehari-hari.

Alhasil, saat ini Jimmy memiliki beberapa unit ruko di daerah Pluit, Jakarta Utara. Ruko tersebut ia sewakan dengan bandrol Rp 200 juta hingga Rp 250 juta per tahunnya.

Namun, Jimmy mengaku, saat ini industri properti sedang loyo. Otomatis, bisnis sewanya juga lesu.

"Bicara untung rugi bisnis properti, apalagi sewa di tengah keadaan seperti ini, ya, lebih baik pasang harga yang kompetitif daripada pasang kemahalan," jelas Jimmy.

Namun dia tetap optimistis bisa menikmati cuan di investasi properti. Terlebih jika dalam jangka 37 tahun ke depan properti kembali booming. Ia pun sudah memiliki rencana menjual properti miliknya itu.

Selain investasi untuk dirinya sendiri, Jimmy juga pelan-pelan menabung emas untuk keempat anaknya.

Dia bercerita, setiap anaknya ulang tahun ia selalu menyicil membeli emas sebesar 100 gram. Jimmy sadar kelak saat anaknya dewasa, tabungan ini akan berguna.

Bagikan

Berita Terbaru

Emas Batangan Jadi Investasi Favorit Presiden Direktur PT Hartadinata Abadi Tbk
| Sabtu, 26 April 2025 | 04:23 WIB

Emas Batangan Jadi Investasi Favorit Presiden Direktur PT Hartadinata Abadi Tbk

Sandra Sunanto, Presiden Direktur PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) memilih kondisi yang stabil, kehati-hatian, dan memiliki nilai jangka panjang

Kementerian ESDM Mengumumkan Lima Kandidat Dirjen Migas
| Sabtu, 26 April 2025 | 04:23 WIB

Kementerian ESDM Mengumumkan Lima Kandidat Dirjen Migas

Kelima kandidat Dirjen Migas Kementerian ESDM berasal dari kalangan internal yang keputusannya menunggu Keppres.

Siloam Hospitals (SILO) Menangkap Peluang Penerapan KRIS
| Sabtu, 26 April 2025 | 04:23 WIB

Siloam Hospitals (SILO) Menangkap Peluang Penerapan KRIS

SILO melihat program KRIS sebagai peluang positif yang dapat mendorong pertumbuhan, khususnya bagi rumah sakit yang melayani pasien JKN.

Harga Emas Terkoreksi Tipis di Akhir Pekan
| Sabtu, 26 April 2025 | 04:23 WIB

Harga Emas Terkoreksi Tipis di Akhir Pekan

Pada Jumat (25/4) harga emas di pasar spot berada di US$ 3.298,3 terkoreksi 1,38% dibandingkan sehari sebelumnya.  

Strategi Bank Hadapi Gejolak Rupiah
| Sabtu, 26 April 2025 | 04:23 WIB

Strategi Bank Hadapi Gejolak Rupiah

Untuk menghilangkan kerentanan itu, maka reindustrialisasi yang menghasilkan ekspor dan substitusi impor menjadi kunci.

Fundamental Ekonomi Masih Rentan Membikin Rupiah Tertekan
| Sabtu, 26 April 2025 | 04:23 WIB

Fundamental Ekonomi Masih Rentan Membikin Rupiah Tertekan

Nilai tukar rupiah  sulit keluar dari tekanan. Meskipun dolar Amerika Serikat (AS) tengah tertekan akibat ketidakpastian kebijakan tarif.

Kesenjangan Kekayaan di Dunia Meningkat, Indonesia Salah Satunya
| Sabtu, 26 April 2025 | 04:23 WIB

Kesenjangan Kekayaan di Dunia Meningkat, Indonesia Salah Satunya

Banyaknya orang kaya yang memindahkan kekayaan ke Singapura membuat kesenjangan kekayaan di negara itu makin melebar

Pengembang Berjibaku Halau Kelesuan Daya Beli
| Sabtu, 26 April 2025 | 04:23 WIB

Pengembang Berjibaku Halau Kelesuan Daya Beli

Sejumlah pengembang mulai berancang-ancang menyiapkan rencana bisnis dengan menyiapkan dana capex dan proyek-proyek baru.

Pemerintah Bakal Mengejar Pajak Hingga ke Sektor Ilegal
| Sabtu, 26 April 2025 | 04:23 WIB

Pemerintah Bakal Mengejar Pajak Hingga ke Sektor Ilegal

Sektor-sektor yang akan diincar pemerintah diantaranya illegal fishing, penebangan liar dan tambang liar.

Teladan Prima Agro (TLDN) Terus Memupuk Pertumbuhan
| Sabtu, 26 April 2025 | 04:23 WIB

Teladan Prima Agro (TLDN) Terus Memupuk Pertumbuhan

Pada tahun lalu, TLDN mencatatkan pendapatan senilai Rp 4,21 triliun. Jumlah itu tumbuh 5% dibandingkan pendapatan 2023 senilai Rp 4 triliun.

INDEKS BERITA

Terpopuler