Kapasitas Produksi Hampir Penuh, Trisula (TRIS) Tambah Pabrik

Jumat, 02 Agustus 2019 | 05:52 WIB
Kapasitas Produksi Hampir Penuh, Trisula (TRIS) Tambah Pabrik
[]
Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trisula International Tbk (TRIS) berencana menambah pabrik baru di Jawa Tengah dengan perkiraan investasi sebesar Rp 100 miliar hingga Rp 150 miliar. Opsi sumber pendanaannya berasal dari kas internal dan pinjaman perbankan.

Trisula perlu menambah pabrik karena utilitas pabrik di Jawa Barat saat ini hampir penuh.

"Untuk itu kami perlu ada fasilitas produksi baru yang bisa meningkatkan kapasitas produksi menjadi 50%," kata Direktur Utama PT Trisula International Tbk, Santoso Widjojo, kepada KONTAN, Kamis (1/8).

Ekspansi pabrik baru di Jawa Tengah tak melulu melalui ekspansi organik alias pengembangan sendiri.

Manajemen Trisula mengaku terbuka dengan peluang akuisisi maupun pembelian pabrik garmen milik perusahaan lain.

Namun sejauh ini, belum ketahuan lokasi pilihan Trisula. Mereka masih menjajaki sejumlah kota di Jawa Tengah.

Adapun alasannya memilih Jawa Tengah karena upah tenaga kerja yang lebih kompetitif dibandingkan dengan di Jawa Barat.

Tak cuma lokasi, Trisula juga mempertimbangkan faktor-faktor lain dalam memutuskan ekspansi pabrik.

Sebut saja akses pengiriman barang dan kondisi demografis masyarakat setempat.

Trisula kerek modal dasar

Sejalan dengan rencana korporasi itu, rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Trisula pada Kamis (1/8) kemarin menyepakati perubahan susunan pengurus dan perubahan pasal 4 ayat 1 Anggaran Dasar mengenai modal dasar.

Trisula merasa perlu meningkatkan modal dasar demi mengantisipasi peningkatan modal disetor di kemudian hari.

Semula modal dasar Trisula tercatat sebesar Rp 280 miliar dan terbagi atas 2,8 miliar lembar saham dengan nilai masing-masing Rp 100.

Kini, modal dasar perusahan tersebut naik menjadi Rp 400 miliar dan terbagi atas 4 miliar lembar saham dengan nilai masing-masing Rp 100.

Apabila kapasitas produksi meningkat, TRIS bakal lebih leluasa memacu penjualan. Mereka memang lebih banyak mengandalkan penjualan ke luar negeri.

Selama semester I 2019, penjualan ekspornya mencapai Rp 354,62 miliar atau 77,13% terhadap total penjualan bersih yang tercatat Rp 459,74 miliar.

Menurut laporan tahunan 2018, ekspor terbesar Trisula dalam dua tahun terakhir ke Australia. Selebihnya, mereka menjajakan produk ke Inggris, Jepang Amerika Serikat, Selandia Baru dan lain-lain.

Dikerek hingga double digit

Sementara hingga tutup tahun 2019 nanti, TRIS menargetkan pertumbuhan penjualan bersih minimal 10% year on year (yoy) dan kenaikan laba bersih 15%.

Sebagai gambaran, penjualan bersih tahun lalu naik 11,23% yoy menjadi Rp 860,68 miliar.

Sementara laba neto tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih 2018 tumbuh hampir empat kali lipat menjadi Rp 5,92 miliar.

Agar target pertumbuhan kinerja tak meleset, Trisula akan memacu penjualan produk andalan pakaian seragam, pakaian olahraga dan pakaian kerja.

"Kami juga akan kembangkan seragam untuk pemadam kebakaran untuk juga diekspor," ungkap Santoso.

Sambil berjalan, manajemen Trisula memperbaiki kualitas produksi. Perusahaan tersebut berupaya meningkatkan teknologi mesin produksi yang kini berjumlah kurang lebih 4.000 unit.

Secara bersamaan, mereka meningkatkan kompetensi tenaga kerja dengan melibatkan peran Balai Diklat Industri.

Sementara perubahan pola konsumen juga menjadi perhatian lewat penambahan jaringan marketplace.

Bagikan

Berita Terbaru

Perusahaan Konglomerasi Jadi Penggerak IHSG, Cermati Beberapa Hal Berikut ini
| Rabu, 02 Juli 2025 | 20:54 WIB

Perusahaan Konglomerasi Jadi Penggerak IHSG, Cermati Beberapa Hal Berikut ini

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memang masih kuat berada di posisi pertama saham dengan kapitalisasi terbesar, senilai Rp 1.055 triliun.

Mayoritas PMI ASEAN Melemah di Juni 2025, Indonesia Paling Bontot
| Rabu, 02 Juli 2025 | 16:07 WIB

Mayoritas PMI ASEAN Melemah di Juni 2025, Indonesia Paling Bontot

Kinerja industri manufaktur mayoritas negara-negara ASEAN masih melempem di penghujung semester I-2025.

Korupsi Proyek Mesin EDC Rp 2,1 Triliun, Hingga Akhir 2024 BRI Miliki 776.000 Unit
| Rabu, 02 Juli 2025 | 15:30 WIB

Korupsi Proyek Mesin EDC Rp 2,1 Triliun, Hingga Akhir 2024 BRI Miliki 776.000 Unit

Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Budi Prasetyo menuturkan bahwa nilai proyek pengadaan EDC di BRI mencapai Rp 2,1 triliun.

Pemerintah Akan Kembali Revisi Aturan PLTS Atap, Ini Bocorannya
| Rabu, 02 Juli 2025 | 15:11 WIB

Pemerintah Akan Kembali Revisi Aturan PLTS Atap, Ini Bocorannya

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana kembali merevisi aturan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).​

Ramai IPO Hari Ini (2/7), Intip Harga Penawaran Perdana Delapan Calon Emiten
| Rabu, 02 Juli 2025 | 15:03 WIB

Ramai IPO Hari Ini (2/7), Intip Harga Penawaran Perdana Delapan Calon Emiten

Menurut laman resmi e-IPO, delapan calon emiten ini menggelar penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) pada 2 Juli 2025.

Inflasi Juni Capai 0,19%, Dipicu Harga Beras
| Rabu, 02 Juli 2025 | 09:20 WIB

Inflasi Juni Capai 0,19%, Dipicu Harga Beras

Secara tahunan, inflasi tercatat sebesar 1,87%, naik dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,6%

Aset Negara per Akhir 2024 Rp 13.600 Triliun
| Rabu, 02 Juli 2025 | 09:03 WIB

Aset Negara per Akhir 2024 Rp 13.600 Triliun

Aset negara mencapai Rp 13.692,4 triliun per 31 Desember 2024, naik dibanding 2023 yang sebesar Rp 13.072,8 triliun

Profit 28,44% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melompat Lagi (2 Juli 2025)
| Rabu, 02 Juli 2025 | 08:30 WIB

Profit 28,44% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melompat Lagi (2 Juli 2025)

Harga emas Antam hari ini (2 Juli 2025) Rp 1.913.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 28,44% jika menjual hari ini.

Surplus Dagang Naik Pasca Perang Mereda
| Rabu, 02 Juli 2025 | 08:08 WIB

Surplus Dagang Naik Pasca Perang Mereda

Neraca perdagangan Indonesia pada bulan Mei 2025 mencatatkan surplus sebesar US$ 4,3 miliar, jauh lebih besar dari bulan sebelumnya

Defisit Anggaran 2025 Melebar dari Target
| Rabu, 02 Juli 2025 | 07:47 WIB

Defisit Anggaran 2025 Melebar dari Target

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, jika tidak dilakukan efisiensi anggaran, defisit bisa lebih lebar lagi

INDEKS BERITA

Terpopuler