Kasus Huawei Makin Panas, China Ancam Kanada Jika Tetap Blokir Huawei dari Proyek 5G

Jumat, 18 Januari 2019 | 18:40 WIB
Kasus Huawei Makin Panas, China Ancam Kanada Jika Tetap Blokir Huawei dari Proyek 5G
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kasus Huawei masih memanas. Kali ini, Duta Besar China untuk Kanada memperingatkan tentang dampak yang bisa terjadi jika Huawei dilarang berpartisipasi dalam pembangunan jaringan 5G di negara itu. Ketegangan ini terjadi menyusul penahanan Chief Financial Officer Huawei, Meng Wanzhou di Vancouver, bulan lalu. 

Sebelumnya, Jerman telah memblokir perusahaan telekomunikasi China itu sebagai pemasok infrastruktur 5G, dengan alasan keamanan nasional. Saat ini, Kanada sedang melakukan peninjauan untuk meluncurkan teknologi 5G yang diperkirakan akan memakan waktu penyelesaian berbulan-bulan. 

Mengutip Financial Times, Jumat (18/9), penangkapan Meng telah mempengaruhi masa depan perusahaan telekomunikasi itu di Kanada. Amerika Serikat memang tengah menekan sekutunya untuk ramai-ramai mengakhiri kontrak dengan Huawei karena tuduhan spionase. 

Seperti diketahui, pekan lalu, Polandia juga telah menangkap Direktur Penjualan Huawei dan Mantan Pejabat Keamanan Negara Polandia atas tuduhan mata-mata. Huawei kemudian memecat eksekutif tersebut. Kanada adalah bagian dari The Five Eyes intelligence-sharing network, bersama dengan AS, Inggris, Australia, dan Selandia Baru.

Lu Shaye, Duta Besar China mengatakan, dia berharap Kanada dapat membuat keputusan bijak tentang masalah ini, Ia sekaligus memperingatkan kalau akan ada dampak yang bakal terjadi jika Huawei dilarang berpartisipasi dalam jaringan Kanada.

Meng ditangkap saat transit di Vancouver pada akhir 2018 dengan tuduhan melanggar sanksi AS terhadap Iran. Ini memicu perang dingin diplomatis antara Beijing dan Ottawa.

Sebagai balasan, Tiongkok menahan dua orang Kanada, Michael Korvig dan Michael Spavor. Ottawa menyebut hal itu sebagai "penahanan yang sewenang-wenang".

Tak hanya itu, di awal pekan ini, China menghukum warga Kanada lain yang sudah berada di penjara dan menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara karena penyelundupan narkoba, China mengklaim kalau memiliki bukti baru dalam kasus ini.

Hingga akhir bulan ini, AS punya kesempatan untuk mengajukan permintaan ekstradisi formal ke Kanada. Jika hal itu dilakukan, Menteri Kehakiman Kanada kemudian dapat memblokir permintaan atau menyetujui sidang pengadilan.

Nasib Meng dan orang Kanada yang ditahan di Tiongkok tak seimbang. Meng bisa bebas dengan jaminan Vancouver dan masih dapat berkegiatan di depan umum meski dengan penjagaan. Sebaliknya, tahanan Kanada terus diinterogasi, dilarang tidur dan dilarang menghubungi pengacara atau keluarga. Perselisihan ini bahkan telah mendorong beberapa eksekutif Kanada untuk menunda perjalanan ke China.

Pendiri dan Presiden Huawei Ren Zhengfei mengatakan, perusahaan tidak pernah menjadi mata-mata China. Tuduhan inilah yang membuat AS memblokir Huawei untuk berpartisipasi dalam pembangunan jaringan seluler 5G. Lu tidak memberikan perincian tentang konsekuensi yang mungkin terjadi.

Konflik ini bisa saja merembet ke perdagangan kedua negara. Saat ini, ekspor utama Kanada ke China di antaranya produk pulp dan kertas, biji-bijian dan minyak dan biji mineral. Ekspor ke Cina pada 2018 masih melampaui puncak sebelumnya yang terjadi pada 2015, meskipun ada kenaikan tarif dan kontrol pelabuhan pada beberapa produk.

Kanada sendiri telah menikmati berbagai pendanaan dari China dalam beberapa tahun terakhir, terutama untuk sektor energi dan pertambangan. Sejumlah proyek infrastruktur besar Kanada termasuk terminal ekspor LNG dan pengembangan proyek minyak bergantung pada pendanaan China.

Bagikan

Berita Terbaru

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:07 WIB

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membidik sejumlah perusahaan potensial untuk didanai pada tahun 2025 ini. 

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:03 WIB

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah

Pemulihan kinerja dan bisnis on demand service mendorong prospek harga saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:31 WIB

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi

Di jangka pendek ada peluang harga emas terkoreksi. Data-data inflasi Amerika Serikat menunjukkan pelambatan

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:26 WIB

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat

Ketimbang IPO entitas hasil merger UUS BTN Syariah dan Bank Victoria Syariah, BBTN membuka peluang untuk mengakuisisi bank syariah lain.

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:09 WIB

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD

Pemerintah akan menyisir dan mendata developer nakal agar tidak bisa berpartisipasi dalam Program Tiga Juta Rumah. 

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:53 WIB

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China

PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) dan Ghuangzhou Yi Song berkongsi masuk ke bisnis paper pulp mold. ​

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:41 WIB

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua

Data terbaru menunjukkan, kepemilikan Subagio Wirjoatmodjo di perusahaan batubara PT Trimata Benua sebanyak 25 persen.

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:02 WIB

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat

Peluang pemangkasan suku bunga acuan alias BI rate dapat mendukung valuasi yield obligasi domestik. 

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:00 WIB

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder

Langkah borong SBN oleh Bank Indonesia sebagai bentuk dukungan bank sentral terhadap program ekonomi pemerintah.

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik
| Kamis, 23 Januari 2025 | 06:45 WIB

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik

Pada September nanti Indonesia secara keseluruhan bisa memenuhi standar besar seperti Exponential Moving Average (EMA).

INDEKS BERITA

Terpopuler