Kata Pakar, Kematian Akibat Virus Corona di AS Bisa Mencapai 200.000 Jiwa

Senin, 30 Maret 2020 | 04:07 WIB
Kata Pakar, Kematian Akibat Virus Corona di AS Bisa Mencapai 200.000 Jiwa
[ILUSTRASI. People wait in line to be tested for coronavirus disease (COVID-19) while wearing protective gear, outside Elmhurst Hospital Center in the Queens borough of New York City, U.S., March 25, 2020. REUTERS/Stefan Jeremiah TPX IMAGES OF THE DAY]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Korban virus corona di Amerika Serikat semakin bertambah. Bahkan tingkat kematian di AS akibat virus ini diperkirakan bisa menelan korban hingga 200.000 jiwa. Hal itu diungkapkan oleh Anthony Fauci, Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases.

Komentar tersebut muncul ketika jumlah kematian akibat virus corona di AS bertambah dua kali lipat menjadi lebih dari 2.000 jiwa hanya dalam dua hari.

AS menjadi negara dengan kasus positif virus corona tertinggi di dunia, melampaui Italia dan China. Per Minggu (29/3), ada sekitar 125.000 warga AS yang telah terinfeksi virus Covid-19 ini. 

Baca Juga: Pengelola dana negara produsen minyak akan jual saham US$ 225 miliar di pasar

"Melihat kasus yang terjadi sekarang, saya akan mengatakan antara 100.000 dan 200.000 (kematian)," kata Fauci kepada CNN. 

Fauci mengatakan, Trump setuju untuk tidak melakukan karantina yang ketat setelah melakukan diskusi intensif dengan Gedung Putih. Para ahli lainnya juga mengatakan krisis ini akan makin memburuk. 

Baca Juga: Ramai-ramai dukung lockdown demi pemulihan ekonomi yang lebih cepat

Apalagi, bertambahnya kasus baru-baru ini telah menyebabkan kekurangan pasokan yang parah untuk rumahsakit di seluruh AS, terutama di New York, wilayah dengan jumlah kasus tertinggi di seluruh negeri.

Banyak rumahsakit memperkirakan bakal kehabisan tempat tidur dalam waktu dua minggu karena jumlah kasus Covid-19 terus meningkat. Walikota Kota New York, Bill de Blasio mengatakan, kotanya hanya memiliki cukup persediaan untuk bertahan selama seminggu.

"Kami memiliki cukup persediaan sampai satu minggu dengan mengecualikan ventilator. Kami membutuhkan ratusan ventilator lebih cepat. Kami masih memiliki persediaan lain sampai minggu depan," kata de Blasio. 

Baca Juga: Paket Stimulus AS resmi disahkan, rupiah bisa lanjut menguat

Dalam upaya untuk menahan penyebaran virus, berbagai kota dan negara bagian, termasuk New York, telah menerapkan aturan tinggal di rumah untuk penduduk mereka, yang kini telah berdampak pada setidaknya 215 juta orang Amerika.

Pada hari Sabtu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menerbitkan travel advisory ke New York, New Jersey dan Connecticut, yang mendesak penduduk dari tiga negara bagian untuk menahan diri untuk melakukan perjalanan domestik yang tidak penting selama 14 hari. 

Fauci mengatakan, langkah-langkah seperti travel advisory yang dilakukan hari Sabtu kepada penduduk di wilayah New York pada akhirnya akan membantu menghentikan penyebaran virus.

Bagikan

Berita Terbaru

Inflasi November Mencapai 2,72%, Emas Perhiasan Pemicu Utama
| Senin, 01 Desember 2025 | 13:31 WIB

Inflasi November Mencapai 2,72%, Emas Perhiasan Pemicu Utama

Inflasi November 2025 melambat ke 0,17% MoM (2,72% YoY). Emas perhiasan dominan, bawang merah & daging ayam ras alami deflasi.

Emiten Farmasi Bakal Kebagian Rejeki dari Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Tahun
| Senin, 01 Desember 2025 | 13:00 WIB

Emiten Farmasi Bakal Kebagian Rejeki dari Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Tahun

Emiten farmasi yang memproduksi obat generik berlogo, hingga alat kesehatan berpotensi merasakan dampak positif.

Surplus Neraca Dagang Susut Menjadi US$ 2,39 Miliar Per Oktober 2025
| Senin, 01 Desember 2025 | 12:56 WIB

Surplus Neraca Dagang Susut Menjadi US$ 2,39 Miliar Per Oktober 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, surplus neraca perdagangan barang Indonesia pada Oktober 2025 mencapai US$ 2,39 miliar.

Tanggapi Nasabah yang Kehilangan Rp 71 Miliar, Mirae Asset Sekuritas Buka Suara
| Senin, 01 Desember 2025 | 12:29 WIB

Tanggapi Nasabah yang Kehilangan Rp 71 Miliar, Mirae Asset Sekuritas Buka Suara

Mirae menyabjut bahwa dari pemeriksaan awal, terdapat indikasi kuat bahwa nasabah membagikan kata sandi dan akses akunnya kepada orang lain.

PMI Manufaktur Indonesia Ekspansi ke Level 53,3, Tapi Ekspektasi Bisnis Melemah
| Senin, 01 Desember 2025 | 10:56 WIB

PMI Manufaktur Indonesia Ekspansi ke Level 53,3, Tapi Ekspektasi Bisnis Melemah

Program stimulus pemerintah membantu mendorong daya beli masyarakat dan menaikkan permintaan di dalam negeri

Harga Pangan yang Turun Berpotensi Membuat Inflasi November Melandai
| Senin, 01 Desember 2025 | 10:11 WIB

Harga Pangan yang Turun Berpotensi Membuat Inflasi November Melandai

Laju inflasi menjelang akhir tahun, justru diperkirakan melandai yang disebabkan harga pangan yang tercatat lebih rendah. 

Pekerja Bebas Dongkrak Setoran PPh Orang Pribadi
| Senin, 01 Desember 2025 | 09:59 WIB

Pekerja Bebas Dongkrak Setoran PPh Orang Pribadi

Penerimaan pajak penghasilan orang pribadi tercatat melesat 41% mencapai Rp 17,87 triliun           

Mimpi Ekonomi Tumbuh 8% Kian Menjauh
| Senin, 01 Desember 2025 | 09:50 WIB

Mimpi Ekonomi Tumbuh 8% Kian Menjauh

Menurut prediksi super optimistis Bank Indonesia, ekonomi cuma naik maksimal 7,7%                   

Ramai Saham ARA Setelah Keluar PPK, Hati-Hati Banyak yang Sekadar Pantulan
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:20 WIB

Ramai Saham ARA Setelah Keluar PPK, Hati-Hati Banyak yang Sekadar Pantulan

Dari puluhan emiten yang keluar dari Papan Pemantauan Khusus pada 28 November 2025, hanya segelintir yang didukung narasi kuat.

Mencari Cuan dari Evaluasi Indeks Kehati
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:16 WIB

Mencari Cuan dari Evaluasi Indeks Kehati

BEI mengumumkan evaluasi indeks Sri-Kehati. Investor bisa memanfaatkan momentum ini untuk menengok ulang portofolio masi

INDEKS BERITA

Terpopuler