Katalis Untuk MDKA, Permintaan China Bikin Harga Tembaga Sentuh Rekor Tertinggi

Rabu, 10 Juni 2020 | 12:28 WIB
Katalis Untuk MDKA, Permintaan China Bikin Harga Tembaga Sentuh Rekor Tertinggi
[Truk bertonase besar membawa batuan hasil tambang untuk diproses di area penambangan emas Tujuh Bukit milik PT Bumi Suksesindo (BSI), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk di Banyuwangi Jawa Timur, Kamis (5/12/2019). KONTAN/Carolus Agus Waluyo]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA/JAKARTA. Harga tembaga di bursa Shanghai melonjak ke level tertinggi dalam hampir 20 minggu terakhir pada perdagangan Rabu (10/6).

Kenaikan harga tembaga disokong oleh pulihnya permintaan dari China, sementara di saat bersamaan stok tembaga dunia minim.

Kontrak Juli, kontrak tembaga yang paling banyak diperdagangkan, di Shanghai Futures Exchange (ShFE) pada pukul 11.14 WIB naik 1,4% menjadi 46.790 yuan (US$ 6.618,39) per ton.

Bahkan, sebelumnya pada hari yang sama harga tembaga sempat melonjak 1,8% menjadi 46.980 yuan per ton. Ini merupakan level tertinggi harga tembaga sejak 23 Januari 2020.

Harga tembaga rafinasi di pasar spot domestik China tersebut menunjukkan kuatnya permintaan China atas tembaga.

Baca Juga: Bidik Pendapatan Rp 5 Triliun, Supreme Cable (SCCO) Mengandalkan Pasar Swasta

Dikutip dari Reuters, harga tembaga rafinasi di pasar spot domestik Cina naik menjadi 46.350 yuan per ton, tertinggi sejak 23 Januari 2020. Sekaligus menunjukkan kuatnya permintaan dari para pembeli lokal di China.

Di sisi lain, stok tembaga London Metal Exchange (LME) jatuh ke level terendah tiga bulan di sekitar 143.750 ton.

Sementara persediaan tembaga ShFE berada di level terendah sejak 17 Januari 2020. Persediaan tembaga di gudang berikat China ada di 213.000 ton.

"Pemulihan permintaan tembaga dipimpin oleh China pasca lockdown. Katalis pemulihan berikutnya harus didorong oleh (permintaan) seluruh dunia," kata analis Helen Lau dari Argonaut Securities dalam sebuah catatan, dikutip dari Reuters (9/6).

Katalis untuk MDKA

Kenaikan harga tembaga berpotensi menjadi katalis positif bagi emiten penghasil tembaga di Indonesia, salah satunya PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

Meski sebagian besar pendapatannya berasal dari penjualan emas, tekanan yang dialami harga tembaga telah menjadi beban bagi kinerja MDKA.

Penyulutnya adalah memanasnya hubungan antara China dan AS, yang dikuatirkan mengganggu proses pemulihan ekonomi di negeri tirai bambu.

Sebelumnya, analis Ciptadana Sekuritas Thomas Radityo telah memangkas patokan harga tembaga tahun ini sebanyak 3,3% menjadi US$ 5.800 per ton.

Baca Juga: Meski Tertekan Harga Tembaga, Kinerja Merdeka Copper (MDKA) Tertolong Harga Emas

Dus, proyeksi harga jual rata-rata (average selling price/ASP) juga terpangkas menjadi US$ 5.725 per ton hingga US$ 6.000 per ton.

Meski demikian, pamor komoditas emas membuatnya masih merekomendasikan buy saham MDKA dengan target harga Rp 1.500 per saham.

Pada penutupan perdagangan saham sesi I hari ini (10/6) harga saham MDKA naik 1,58% ke Rp 1.285 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (8 Juni 2025)
| Minggu, 08 Juni 2025 | 09:23 WIB

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (8 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (8 Juni 2025) Rp 1.904.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,63% jika menjual hari ini.

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:35 WIB

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas

Di balik reputasinya sebagai penyedia kamar murah dan layanan check-in kilat, OYO punya ambisi lebih besar. Apa itu?

 
Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:20 WIB

Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang

Ribuan calon jemaah haji furoda gagal berangkat ke Tanah Suci. Tak hanya calon jemaah yang gundah gulana, agen travel juga pusing alang kepalang. 

 
Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:50 WIB

Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil

Bermain kini bukan hanya urusan anak-anak. Playground kini menjadi ruang pelepas penat bagi orang dewasa. Apa peluang bisnisnya?

 
Kopdes Melaju Buat Siapa?
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:10 WIB

Kopdes Melaju Buat Siapa?

​Hingga awal Juni, sebanyak 78.000 lembaga Kopdes Merah Putih sudah terbentuk melalui musyawarah desa khusus.

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:32 WIB

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing

Beberapa saham yang terkena aksi jual asing dalam sepekan terakhir ini, masih dapat dicermati untuk trading jangka pendek

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:25 WIB

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis

 Sejumlah emiten mulai dari sektor teknologi, kesehatan, hingga energi, memperluas bisnis dengan membentuk anak usaha baru.

Prospek Saham DSNG yang Siap  Menebar Dividen Rp 24 Per Saham
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:23 WIB

Prospek Saham DSNG yang Siap Menebar Dividen Rp 24 Per Saham

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 254,39 miliar dari buku tahun 2024.

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:19 WIB

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen

Mengupas rencana bisnis perusahaan ritel fesyen, PT Mega Perintis Tbk (ZONE) di tengah persaingan industri yang ketat

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:00 WIB

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini

Potensi kontraksi PMI masih dapat berlanjut, terlebih jika pasca negosiasi tarif dalam 90 hari tidak mendapatkan keputusan win-win.

INDEKS BERITA

Terpopuler