Katalis Untuk MDKA, Permintaan China Bikin Harga Tembaga Sentuh Rekor Tertinggi
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA/JAKARTA. Harga tembaga di bursa Shanghai melonjak ke level tertinggi dalam hampir 20 minggu terakhir pada perdagangan Rabu (10/6).
Kenaikan harga tembaga disokong oleh pulihnya permintaan dari China, sementara di saat bersamaan stok tembaga dunia minim.
Kontrak Juli, kontrak tembaga yang paling banyak diperdagangkan, di Shanghai Futures Exchange (ShFE) pada pukul 11.14 WIB naik 1,4% menjadi 46.790 yuan (US$ 6.618,39) per ton.
Bahkan, sebelumnya pada hari yang sama harga tembaga sempat melonjak 1,8% menjadi 46.980 yuan per ton. Ini merupakan level tertinggi harga tembaga sejak 23 Januari 2020.
Harga tembaga rafinasi di pasar spot domestik China tersebut menunjukkan kuatnya permintaan China atas tembaga.
Baca Juga: Bidik Pendapatan Rp 5 Triliun, Supreme Cable (SCCO) Mengandalkan Pasar Swasta
Dikutip dari Reuters, harga tembaga rafinasi di pasar spot domestik Cina naik menjadi 46.350 yuan per ton, tertinggi sejak 23 Januari 2020. Sekaligus menunjukkan kuatnya permintaan dari para pembeli lokal di China.
Di sisi lain, stok tembaga London Metal Exchange (LME) jatuh ke level terendah tiga bulan di sekitar 143.750 ton.
Sementara persediaan tembaga ShFE berada di level terendah sejak 17 Januari 2020. Persediaan tembaga di gudang berikat China ada di 213.000 ton.
"Pemulihan permintaan tembaga dipimpin oleh China pasca lockdown. Katalis pemulihan berikutnya harus didorong oleh (permintaan) seluruh dunia," kata analis Helen Lau dari Argonaut Securities dalam sebuah catatan, dikutip dari Reuters (9/6).
Katalis untuk MDKA
Kenaikan harga tembaga berpotensi menjadi katalis positif bagi emiten penghasil tembaga di Indonesia, salah satunya PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
Meski sebagian besar pendapatannya berasal dari penjualan emas, tekanan yang dialami harga tembaga telah menjadi beban bagi kinerja MDKA.
Penyulutnya adalah memanasnya hubungan antara China dan AS, yang dikuatirkan mengganggu proses pemulihan ekonomi di negeri tirai bambu.
Sebelumnya, analis Ciptadana Sekuritas Thomas Radityo telah memangkas patokan harga tembaga tahun ini sebanyak 3,3% menjadi US$ 5.800 per ton.
Baca Juga: Meski Tertekan Harga Tembaga, Kinerja Merdeka Copper (MDKA) Tertolong Harga Emas
Dus, proyeksi harga jual rata-rata (average selling price/ASP) juga terpangkas menjadi US$ 5.725 per ton hingga US$ 6.000 per ton.
Meski demikian, pamor komoditas emas membuatnya masih merekomendasikan buy saham MDKA dengan target harga Rp 1.500 per saham.
Pada penutupan perdagangan saham sesi I hari ini (10/6) harga saham MDKA naik 1,58% ke Rp 1.285 per saham.