Kebijakan Makroprudensial BI Akan Akomodatif untuk Dorong Pertumbuhan Kredit

Kamis, 27 Juni 2019 | 08:05 WIB
Kebijakan Makroprudensial BI Akan Akomodatif untuk Dorong Pertumbuhan Kredit
[]
Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menegaskan kebijakan makroprudensial akan akomodatif selama tiga hingga empat tahun mendatang. Selain itu, proses kebijakan moneter masih terbuka lebar. Pasalnya, pelambatan penyaluran kredit diperkirakan berlanjut hingga beberapa tahun ke depan.

BI mengklaim bank sentral sudah melonggarkan kebijakan moneter sejak dua tahun lalu. Pertama, penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) pada 2017. Kedua, relaksasi loan to value (LTV) tahun 2018. Ketiga, pelonggaran penyangga likuiditas makroprudensial (PLM). Keempat, pelonggaran rasio intermediasi makroprudensial (RIM), dan Kelima kembali menurunkan GWM pada tahun ini.

Pelonggaran moneter ini bertujuan mendorong penyaluran kredit perbankan, sehingga memacu pertumbuhan ekonomi. Tapi per Maret 2019, penyaluran kredit bank umum malah -0,14% secara year to date dengan outstanding Rp 5.350,34 triliun. Pertumbuhan secara tahunan hanya 11,73%, melambat dibandingkan tahun 2018 naik 12,05%.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Juda Agung menyatakan, siklus pertumbuhan kredit ke depan masih di bawah potensinya. Ia berharap kebijakan BI yang akomodatif diperlukan untuk mendorong pertumbuhan kredit.

Kendati mengklaim telah melonggarkan kebijakan, BI tetap melihat perkembangan gap pertumbuhan kredit terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). "Perlu akomodatif atau tidak, terlihat dari apakah sudah di atas tren jangka panjang," kata Juda, Rabu (26/6).

Asian Development Bank Institute Eric Sugandi melihat, persoalan kredit perbankan saat ini ada pada sisi suplai dan permintaan. "Yang banyak disorot adalah sisi suplai kredit, yaitu suku bunga kredit yang relatif masih tinggi dan masalah likuiditas perbankan," kata Eric.

Namun, persoalan permintaan kredit juga perlu diwaspadai. Hal ini berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi yang masih stagnan.

Eric memperkirakan, pertumbuhan kredit 2019 di kisaran 13%-15% atau lebih cepat dari 2018 sebesar 12,45% karena kebijakan BI.

Bagikan

Berita Terbaru

Membandingkan Miliarder Dunia Saat Ini dengan Tahun 2000, Ini Hasilnya
| Kamis, 26 Desember 2024 | 10:35 WIB

Membandingkan Miliarder Dunia Saat Ini dengan Tahun 2000, Ini Hasilnya

Jika membandingkan daftar nama orang terkaya di planet Bumi saat ini dengan seperempat abad yang lalu, hasilnya sungguh mengejutkan.

Harga Emas Spot Sudah Melejit 27% Tahun Ini, Masih Bisa Naik Lagi?
| Kamis, 26 Desember 2024 | 10:32 WIB

Harga Emas Spot Sudah Melejit 27% Tahun Ini, Masih Bisa Naik Lagi?

Harga emas naik pada Kamis (26/12), didorong oleh sedikit pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan ketegangan geopolitik.

Sudah Tahap Praimplementasi, Sistem Pajak Canggih Coretax Meluncur Januari 2025
| Kamis, 26 Desember 2024 | 10:18 WIB

Sudah Tahap Praimplementasi, Sistem Pajak Canggih Coretax Meluncur Januari 2025

Sistem pajak modern atau Coretax system bakal meluncur awal tahun 2025. Saat ini sudah masuk tahap praimplementasi.

Cuan 20,94% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (26 Desember 2024)
| Kamis, 26 Desember 2024 | 08:46 WIB

Cuan 20,94% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (26 Desember 2024)

Harga emas Antam hari ini (26 Desember 2024) ukuran 1 gram Rp 1.520.000. Pembeli setahun lalu bisa untung 20,94% jika menjual hari ini.

Banyak Masalah, Begini Lingkaran Setan Tata Kelola Sektor Alat Kesehatan Indonesia
| Rabu, 25 Desember 2024 | 14:00 WIB

Banyak Masalah, Begini Lingkaran Setan Tata Kelola Sektor Alat Kesehatan Indonesia

Himpunan Pengembangan Ekosistem Alat Kesehatan Indonesia (HIPELKI) menyebut adanya lingkaran setan sehingga industri sulit berkembang.

Mitsubishi Estate Hingga Pegasus Capital Bangun Kemitraan Baru di KEK Kura-Kura Bali
| Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB

Mitsubishi Estate Hingga Pegasus Capital Bangun Kemitraan Baru di KEK Kura-Kura Bali

Baru-baru ini sejumlah investor global menyatakan minatnya membangun kemitraan dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali.

Pembayaran Dividen Jadi Salah Satu Daya Tarik Adaro Andalan Indonesia (AADI)
| Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB

Pembayaran Dividen Jadi Salah Satu Daya Tarik Adaro Andalan Indonesia (AADI)

Di tengah penurunan harga saham milik Garibaldi Thohir, Analis CGS International Jacquelin Hamdani merekomendasikan hold untuk AADI.

Harga Komoditas Mineral Batubara Lesu, Satu-Satu Korporasi Tumbang
| Rabu, 25 Desember 2024 | 11:46 WIB

Harga Komoditas Mineral Batubara Lesu, Satu-Satu Korporasi Tumbang

Beberapa perusahaan mineral dan batubara di Indonesia saat ini sudah mulai mengetatkan pengeluaran bisnisnya karena memikul kerugian.

Gelembung Protes PPN 12% Membesar
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:11 WIB

Gelembung Protes PPN 12% Membesar

Protes semakin meluas dan datang dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa hingga pemengaruh (influencer)

Kantong Masyarakat Bakal Cekak
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:01 WIB

Kantong Masyarakat Bakal Cekak

Sejumlah kebijakan pajak maupun non pajak diperkirakan akan menekan daya beli terutama masyarakat kelas menengah

INDEKS BERITA

Terpopuler