Kehadiran Investor Strategis Jadi Alasan Pemerintah Optimis Investasi Langsung Tumbuh

Kamis, 07 Februari 2019 | 06:36 WIB
Kehadiran Investor Strategis Jadi Alasan Pemerintah Optimis Investasi Langsung Tumbuh
[]
Reporter: Grace Olivia | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah optimsitis realisasi investasi langsung tumbuh lebih tinggi di tahun ini. Tahun lalu, investasi langsung mengalami perlambatan pertumbuhan.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto Rabu (6/2) mengatakan, optimisme investor perlahan kembali terbangun pasca turbulensi ekonomi, akibat fluktuasi nilai tukar, perang dagang antara Amerika Serikat Vs China yang memuncak tahun lalu.

Tanda-tanda investasi mulai menggeliat terlihat dari masuknya sejumlah investor strategis ke Indonesia. Misalnya di industri baja dan petrokimia. Hartarto mengklaim, Lotte Chemical Titan asal Korea selatan akan membangun pabrik bahan baku petrokimia senilai US$ 3,5 miliar di Indonesia. "Proyek itu akan selesai 2022 dan menambah sekitar satu juta ton produk plastik dan turunannya," katanya.

Kebetulan, pemerintah  akan menggenjot pembangunan kompleks petrokimia sehingga kapasitasnya bisa naik dari 1 juta ton menjadi 3 juta ton pada 2022-2023 nanti.
Begitu juga dengan pembangunan kluster industri baja di Cilegon yang ditargetkan mampu memproduksi hingga 10 juta ton pada 2025. Ekspansi dan investasi PT Krakatau Steel, utamanya, diharapkan dapat mendukung pencapaian target tersebut.

Lalu, ada peluang dari kluster Jawa Timur. Yakni rencana pembangunan smelter PT Freeport di Gresik. "Itu adalah ekspansi yang sudah tertunda dua dekade dan sekarang mulai bergerak yang membuat kepercayaan pelaku industri tinggi," tandasnya.

Kinerja investasi di dalam negeri, juga dapat semakin moncer pasca rampungnya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Uni Eropa Indonesia (I-EU CEPA). Terutama di industri tekstil, alas kaki, furnitur, serta industri otomotif.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong sepakat, realisasi investasi di 2019 akan jauh lebih baik. Secara siklus, ia menilai, pertumbuhan investasi biasanya melambat di tahun sebelum pemilu dan akan kembali melaju pasca berakhirnya pemilu. "Tanda-tanda recovery sudah terlihat," katanya.

Seperti adanya beberapa pembangunan pabrik baru  bernilai triliunan rupiah di Banten, Jabodetabk, dan  Jawa Barat. Belum lagi arus modal yang terus terjadi di ekonomi digital lewat Tokopedia, Gojek dan Grab.

Tahun ini BKPM menargetkan realisasi investasi Rp 792 triliun, atau tumbuh 9,8% secara tahunan dari 2018.

Bagikan

Berita Terbaru

Dana Desa Akan Cair  Bila Koperasi Benar Hadir
| Kamis, 27 November 2025 | 04:30 WIB

Dana Desa Akan Cair Bila Koperasi Benar Hadir

Menelisik plus minus aturan baru Menteri Keuangan yang memperketat pencairan dana desa. Dimana dana desa baru bisa cair jika ada koperasi

Kino Indonesia (KINO) Memperkuat Kinerja Tahun Ini
| Kamis, 27 November 2025 | 04:20 WIB

Kino Indonesia (KINO) Memperkuat Kinerja Tahun Ini

Untuk menjaga kinerja keuangannya di sisa tahun, Manajemen KINO mengungkap, perseroan bakal berfokus meningkatkan efisiensi. 

Leasing Terafiliasi ATPM Mencetak Kinerja Lebih Apik Saat Pasar Lesu
| Kamis, 27 November 2025 | 04:15 WIB

Leasing Terafiliasi ATPM Mencetak Kinerja Lebih Apik Saat Pasar Lesu

Perusahaan leasing yang terafiliasi ATPM mencetak performa lebih apik dengan membukukan pertumbuhan outstanding pembiayaan setinggi 6,80%.

IHSG Tembus Rekor Baru Lagi, Saham Penopangnya Bukan Cuma Big Cap
| Kamis, 27 November 2025 | 04:10 WIB

IHSG Tembus Rekor Baru Lagi, Saham Penopangnya Bukan Cuma Big Cap

IHSG akhirnya menembus psikologis 8.600 dan ditutup di level 8.602,13. Ini berarti indeks telah tumbuh 20,09% sejak awal tahun.

RATU Bersiap Mengakuisisi Aset Baru di Bisnis Blok Migas
| Kamis, 27 November 2025 | 04:05 WIB

RATU Bersiap Mengakuisisi Aset Baru di Bisnis Blok Migas

PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) akan mengakuisisi aset blok migas baru di luar portofolio investasinya di Blok Cepu dan Blok Jabung. 

Right Issue Jumbo Tertunda, Laju PANI dan CBDK Tersendat
| Kamis, 27 November 2025 | 04:00 WIB

Right Issue Jumbo Tertunda, Laju PANI dan CBDK Tersendat

PANI masih menunggu surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas pernyataan pendaftaran PMHMETD III.

Bidik Proyek MBG, Produsen Susu Asal Malaysia Siap Bertarung dengan Pemain Lokal
| Rabu, 26 November 2025 | 17:36 WIB

Bidik Proyek MBG, Produsen Susu Asal Malaysia Siap Bertarung dengan Pemain Lokal

Farm Fresh Bhd. bakal mendirikan pertanian seluas 230 ha di Bandung dan sedang mencari kemitraan untuk membangun distribusi lokal.

Kinerja BBTN Sesuai Target, Laba Bersih Mencapai Rp 2,50 Triliun per Oktober 2025
| Rabu, 26 November 2025 | 15:45 WIB

Kinerja BBTN Sesuai Target, Laba Bersih Mencapai Rp 2,50 Triliun per Oktober 2025

Laba bersih BTN naik 13,72% jadi Rp 2,50 triliun per Oktober 2025, didukung kredit dan DPK. Analis proyeksikan laba Rp 3,30 triliun di 2025.

Sempat Dikoleksi Asing, Saham SMGR Mulai Terkoreksi di Tengah Pemulihan Kinerja
| Rabu, 26 November 2025 | 08:59 WIB

Sempat Dikoleksi Asing, Saham SMGR Mulai Terkoreksi di Tengah Pemulihan Kinerja

SMGR sudah pulih, terutama pada kuartal III-2025 terlihat dari pencapaian laba bersih setelah pada kuartal II-2025 perusahaan masih merugi.

KRIS dan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Bikin Prospek Emiten Rumah Sakit Makin Solid
| Rabu, 26 November 2025 | 08:53 WIB

KRIS dan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Bikin Prospek Emiten Rumah Sakit Makin Solid

Simak analisis prospek saham rumah sakit HEAL, SILO, dan MIKA) tahun 2026 yang berpotensi disulut kenaikan iuran BPJS dan implementasi KRIS.

INDEKS BERITA

Terpopuler