Kejar Target Ekspor, Sido Muncul Andalkan Pabrik Domestik

Senin, 27 Mei 2019 | 06:30 WIB
Kejar Target Ekspor, Sido Muncul Andalkan Pabrik Domestik
[]
Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Muncul Tbk (SIDO) belum tergugah mengembangkan fasilitas produksi di luar negeri. Padahal, produsen obat herbal dan farmasi itu mendamba kenaikan porsi penjualan ekspor. 

Dua tahun mendatang, Sido Muncul menargetkan kontribusi penjualan ekspor 5%. Namun manajemen emiten itu juga tahu, penjualan produk di luar negeri sarat tantangan. Dua di antaranya adalah edukasi produk dan izin dari otoritas kesehatan di negara setempat.

Adapun sejauh ini produk Sido Muncul telah tersebar di Malaysia, Filipina dan Nigeria. Tahun lalu misalnya, mereka mengirimkan satu kontainer produk Tolak Angin ke Filipina. Ekspor ke Filipina terjadi setelah Sido Muncul mengantongi izin edar dari Food and Drug Administration Philippines pada 16 November 2017.

Pemasaran produk ekspor melibatkan perusahaan khusus. Dua dari lima sub distributor Sido Muncul memang berada di luar negeri. Mereka memiliki Sido Muncul Philippines Branch Office di Filipina dan Muncul Nigeria Limited di Nigeria.

Namun penjualan produk ke luar negeri masih mengandalkan pabrik domestik. Alasan SIDO karena hingga kini masih harus membangun pasar di luar negeri. "Lagi pula produk kami tidak bulky (dalam jumlah besar), jadi masih efisien di produksi di dalam negeri," terang David Hidayat, Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk kepada KONTAN, Kamis (23/5).

Pada Oktober tahun lalu, Sido Muncul meresmikan perluasan Pabrik Cairan Obat Dalam (COD) di Ungaran, Jawa Tengah. Kapasitas produksi kemudian naik dari semula 80 juta bungkus per bulan jadi 200 juta sachet per bulan.

Sementara itu sepanjang 2019 Sido Muncul mengincar pertumbuhan top line dan bottom line sebesar 10% ketimbang tahun 2018. Kalau pada tahun lalu penjualan tercatat Rp 2,76 triliun dan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih Rp 663,85 miliar, berarti tahun ini targetnya Rp 3,04 triliun dan laba bersih senilai Rp 730,24 miliar.

Selain memperluas pasar, Sido Muncul mengejar penjualan lewat produk baru. "Kami sudah menyiapkan produk herbal dalam bentuk soft gel yang punya fungsi dan ragam khasiat dan ke depan inovasi ini terus-menerus menjadi agenda kami," tutur David.

Bagikan

Berita Terbaru

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:00 WIB

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati

Kondisi ekonomi global yang tak pasti serta suku bunga tinggi menekan industri barang mewah di tahun 2025

Berhentilah Menebang Masa Depan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:10 WIB

Berhentilah Menebang Masa Depan

Bencana  banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra jadi momentum reformasi kebijakan perizinan dan tata ruang Indonesia.​

Jangan Jadi Tradisi
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:00 WIB

Jangan Jadi Tradisi

Lonjakan harga-harga komoditas pangan menjelang Nataru ataupun saat puasa dan Lebaran harus disikapi serius pemerintah lewat kebijakan.

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:55 WIB

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang

Direktur Utama PT Martina Berto Tbk (MBTO), Bryan David Emil, memilih aset berjangka menengah panjang dalam portofolio investasinya.

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:50 WIB

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil

Pemangkasan target penjualan mobil baru oleh Gaikindo menjadi 780.000 unit menegaskan tekanan pada industri otomotif belum mereda.

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:48 WIB

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan

Pemulihan daya beli masyarakat mulai terlihat di Oktober 2025, namun belum merata. Kredit rumahtangga jadi penopang utama pertumbuhan kredit OJK.

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,18% secara harian ke Rp 16.646 per dolar AS pada Jumat (12/12).

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 05:20 WIB

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam

SMLE memperkuat bisnis nilam sebagai salah satu komoditas strategis di Indonesia dengan fokus pada kategori wewangian (fragrance & flavors).

Siasat Tigaraksa Satria (TGKA) Pulihkan Kinerja di 2026
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 04:20 WIB

Siasat Tigaraksa Satria (TGKA) Pulihkan Kinerja di 2026

TGKA mengupayakan sejumlah langkah efisiensi dan perbaikan proses kerja. Hal ini bertujuan agar laba bersih tahun 2025 tidak turun signifikan.

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?
| Jumat, 12 Desember 2025 | 10:59 WIB

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Bila terjadi kekosongan anggota direksi sehingga jumlahnya kurang dari dua orang, RUPS wajib diselenggarakan paling lambat 90 hari kalender

INDEKS BERITA

Terpopuler