Kekayaan Martua Sitorus Terus Menanjak Dalam 5 Tahun Terakhir

Rabu, 02 April 2025 | 03:00 WIB
Kekayaan Martua Sitorus Terus Menanjak Dalam 5 Tahun Terakhir
[ILUSTRASI. Pengusaha Martua Sitorus (Foto William via Wikipedia)]
Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Martua Sitorus cukup dikenal sebagai salah satu konglomerat yang membangun kesuksesan dari nol sebagai penjual koran. Laki-laki kelahiran Pematang Siantar, Medan berusia 65 tahun ini menemui jalan sukses yang menghantarkan namanya sebagai orang terkaya ke-18 pada 2024 di Tanah Air menurut Forbes, melalui bisnis sawit dan produk turunannya.

Dia berkolaborasi dengan pengusaha asal Malaysia Kuok Khoon Hong alias William untuk membangun Wilmar International Limited pada 1991. Kuok Khoon Hong alias William sendiri merupakan keponakan orang terkaya di Malaysia, Robert Kuok. Berdasarkan data Forbes Real Time Billionaires List per Kamis (27/3), kekayaan Martua ada sebanyak US$ 3,5 miliar atau setara sekitar Rp 590,08 triliun. Kekayaannya turun 0,16% sebesar US$ 6 juta atau sekitar Rp 102,52 miliar.

Namun begitu, setiap tahunnya, kekayaan Martua konsisten mencatat kenaikan. Berdasarkan data dari Forbes, dalam 5 tahun terakhir saja, kekayaan Martua naik 88,88% dari US$ 1,8 miliar menjadi US$ 3,4 miliar pada 2024.


Martua sendiri telah lebih dari 30 tahun berjibaku di industri sawit dan produk turunannya. Produk yang dikeluarkan Wilmar antara lain adalah minyak goreng Sania, minyak goreng Fortune, minyak goreng Sovia, tepung terigu Sania, minyak goreng Siip, dan lainnya.

Hingga kini Wilmar sudah memiliki lebih dari 500 pabrik dengan jaringan distribusi yang luas mencakup Tiongkok, India, Indonesia, dan lebih dari 50 negara lainnya.

Walau banyak memasarkan dan lakukan operasional di Indonesia, Martua Sitorus dan Kuok Khoon Hong menempatkan Wilmar International Limited di pasar saham Singapura alias Singapore Exchange sejak 2006 lalu.

Namun demikian, beberapa perusahaan Martua Sitorus maupun perusahaan yang berafiliasi dengan keluarganya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Salah satu perusahaan yang terafiliasi dengan Martua di BEI antara lain adalah PT Cemindo Gemilang Tbk. (CMNT) yang bergerak di produksi semen. CMNT telah melantai di BEI terhitung sejak September 2021. Perseroan melaksanakan initial public offering (IPO) atau penawaran umum perdana saham sebanyak 1,72 miliar saham di harga Rp 680, dan meraup dana IPO mencapai Rp 1,17 triliun.

 

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Total Kekayaan Pribadi Global Naik 4,6%, Peningkatan Tertinggi di Amerika Utara
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 15:44 WIB

Total Kekayaan Pribadi Global Naik 4,6%, Peningkatan Tertinggi di Amerika Utara

Menurut UBS Global Wealth Report 2025, total kekayaan pribadi dunia naik 4,6% menjadi US$ 471 triliun pada 2024. Simak detailnya di sini.

Melihat Pergerakan Investor dan Aksi Korporasi PANI Pasca Penghapusan dari Daftar PSN
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 13:30 WIB

Melihat Pergerakan Investor dan Aksi Korporasi PANI Pasca Penghapusan dari Daftar PSN

Pasar kemungkinan sudah lebih dulu memperhitungkan (priced in) sentimen terkait pencoretan PIK 2 dari daftar PSN

Lonjakan Harga Emas Mendorong Pamor Tren Tokenisasi di Dunia Aset Kripto
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 09:09 WIB

Lonjakan Harga Emas Mendorong Pamor Tren Tokenisasi di Dunia Aset Kripto

Emas digital jadi alternatif menarik bagi investor yang ingin mendapatkan eksposur terhadap komoditas berbasis aset riil.

Harga Saham ENRG Terus Terbang Saat IHSG Merah, Hati-Hati ada Potensi Koreksi
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB

Harga Saham ENRG Terus Terbang Saat IHSG Merah, Hati-Hati ada Potensi Koreksi

Harga pelaksanaan private placement di bawah pasar berpotensi memunculkan tekanan jual jangka pendek 

Proyek Tol Baru Menopang Fundamental JSMR, tapi Risiko Utang Masih Membayangi
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:24 WIB

Proyek Tol Baru Menopang Fundamental JSMR, tapi Risiko Utang Masih Membayangi

Dalam jangka pendek potensi kenaikan harga saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) tetap terbuka seiring momentum Nataru.

Samator (AGII) Optimistis, Pencapaian Penjualan dan Laba Bisa Pulih di Tahun 2026
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:10 WIB

Samator (AGII) Optimistis, Pencapaian Penjualan dan Laba Bisa Pulih di Tahun 2026

Posisi AGII sebagai pemimpin pasar gas industri di Indonesia dengan porsi pangsa pasar 40% berdasarkan data Gas World pada 2024. 

Samuel Internasional Menyerap Private Placement ENRG
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 07:58 WIB

Samuel Internasional Menyerap Private Placement ENRG

Seluruh saham baru akan diambil bagian oleh PT Samuel International yang bukan merupakan pihak terafiliasi dari ENRG.

Berpacu Menetralkan Sebaran Radioaktif Cs-137
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 07:26 WIB

Berpacu Menetralkan Sebaran Radioaktif Cs-137

Pemerintah menargetkan proses dekontaminasi cemaran radioaktif di Cikande selesai pada Desember 2025,

HGII Memperkuat Investasi di Sektor Energi Bersih
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 07:22 WIB

HGII Memperkuat Investasi di Sektor Energi Bersih

HGII  menegaskan komitmennya untuk mendukung transisi energi Indonesia menuju target Net Zero Emission 2060

Tol Kataraja Seksi 1 Mulai Beroperasi Fungsional
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 07:19 WIB

Tol Kataraja Seksi 1 Mulai Beroperasi Fungsional

Tol Kataraja atau dibuka untuk mendukung penyelenggaraan Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) 2025

INDEKS BERITA

Terpopuler