Kekhawatiran Inflasi Tinggi Melemahkan Rupiah Hari Ini (18/11)

Kamis, 18 November 2021 | 05:20 WIB
Kekhawatiran Inflasi Tinggi Melemahkan Rupiah Hari Ini (18/11)
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks dollar AS terus menguat. Alhasil, kurs rupiah hari ini berpotensi tertekan. Inflasi jadi fokus pelaku pasar.

Analis DC Futures Lukman Leong mengatakan, saat ini pelaku pasar memburu dollar AS karena kekhawatiran inflasi. "Dollar AS kuat karena ekspektasi kenaikan suku bunga, tapi  rupiah juga masih kuat seiring data ekonomi yang solid," kata dia, Rabu (17/11). 

Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia diharapkan bisa mengerek rupiah, terutama bila BI mempertahankan kebijakan moneter. Meski begitu, ada peluang sentimen kenaiakn indeks dollar lebih kuat. 

Baca Juga: Rupiah Jisdor kembali melemah ke Rp 14.259 per dolar AS pada Rabu (17/11)

Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C. Permana mengungkapkan, data inflasi AS menunjukkan kenaikan. Begitu juga inflasi Inggris yang naik menjadi 4,2%. 

Menurut Fikri, indeks dollar AS berpotensi menguat lagi karena inflasi di Uni Eropa tinggi. Ini akan mendorong investor menghindari aset berisiko seperti rupiah. Selain itu, AS merilis data ekonomi building permits yang diproyeksikan tumbuh. 

Fikri memperkirakan rupiah hari ini melemah dan bergerak antara Rp 14.160-
Rp 14.360. Lukman memprediksi rupiah bergerak di kisaran Rp 14.150-Rp 14.300. 

Rabu (17/11), kurs spot rupiah melemah 0,17% ke Rp 14.244. Kurs rupiah Jisdor bertengger di Rp 14.259, melemah 0,34%. Pelemahan ini terjadi karena pelaku pasar saat ini beralih ke aset safe haven, didorong kekhawatiran angka inflasi yang tinggi.

Baca Juga: Kurs dollar-rupiah di BNI hari ini Rabu 17 November 2021, periksa sebelum tukar valas

Bagikan

Berita Terbaru

Inflasi Tahunan Tertinggi Dalam 17 Bulan, Inflasi Bulanan Tertinggi Dalam 5 Tahun
| Senin, 03 November 2025 | 15:49 WIB

Inflasi Tahunan Tertinggi Dalam 17 Bulan, Inflasi Bulanan Tertinggi Dalam 5 Tahun

BPS melaporkan inflasi Oktober 2025 capai 0,28% (MtM) dan 2,86% (YoY), tertinggi dalam 5 tahun. Emas perhiasan jadi pemicu utama. Simak detailnya!

Neraca Dagang Indonesia Surplus 65 Bulan, September 2025 Menciut
| Senin, 03 November 2025 | 15:15 WIB

Neraca Dagang Indonesia Surplus 65 Bulan, September 2025 Menciut

BPS merilis data neraca dagang Indonesia September 2025. Surplus neraca dagang mencapai US$ 4,34 miliar, turun dari bulan sebelumnya.

Inflasi Oktober 2025 Mencapai 2,86% dan Tertinggi Sejak 2021, Emas Jadi Pemicu Utama
| Senin, 03 November 2025 | 12:47 WIB

Inflasi Oktober 2025 Mencapai 2,86% dan Tertinggi Sejak 2021, Emas Jadi Pemicu Utama

Inflasi Indonesia Oktober 2025 mencapai 0,28% MtM (2,86% YoY). BPS sebut emas perhiasan pemicu. Pahami dampak dan data provinsinya.

Kontroversi Pajak Kekayaan, Itu Eksesif, Picik dan Kuno
| Senin, 03 November 2025 | 12:45 WIB

Kontroversi Pajak Kekayaan, Itu Eksesif, Picik dan Kuno

Tak masuk akal, wajib pajak menjual atau melikuidasi sebagian harta mereka, hanya karena tidak memiliki aset likuid untuk membayar pajak ini. 

Indonesia Surplus Neraca Dagang 65 Bulan Berturut-Turut, Tapi Surplus Makin Mini
| Senin, 03 November 2025 | 12:22 WIB

Indonesia Surplus Neraca Dagang 65 Bulan Berturut-Turut, Tapi Surplus Makin Mini

BPS mengumumkan neraca perdagangan September 2025 mengalami surplus US$ 4,34 miliar, ditopang non-migas. 

PMI Manufaktur Oktober Melesat, Sinyal Awal Pemulihan Ekonomi Indonesia
| Senin, 03 November 2025 | 12:05 WIB

PMI Manufaktur Oktober Melesat, Sinyal Awal Pemulihan Ekonomi Indonesia

PMI manufaktur Indonesia naik jadi 51,2 di Oktober 2025, didorong permintaan domestik dan belanja masyarakat.

Kredit Diprediksi Masih Flat Hingga Akhir Tahun, Saham BTPS Direkomendasikan Tahan
| Senin, 03 November 2025 | 08:07 WIB

Kredit Diprediksi Masih Flat Hingga Akhir Tahun, Saham BTPS Direkomendasikan Tahan

Meski belakangan tengah mengalami koreksi, sepanjang 2025 berjalan saham BTPS sudah mencetak kenaikan harga 46,52%.

Meneropong Prospek Saham DEWA di Tengah Transformasi Bisnis dan Otak-Atik Keuangan
| Senin, 03 November 2025 | 07:46 WIB

Meneropong Prospek Saham DEWA di Tengah Transformasi Bisnis dan Otak-Atik Keuangan

Setiap kenaikan kapasitas 50 juta bcm membutuhkan investasi Rp 3,4 hingga Rp 4 triliun untuk pembelian alat berat dan peralatan pendukung.

Banjir Impor Biang Kerok Kontraksi TPT
| Senin, 03 November 2025 | 07:25 WIB

Banjir Impor Biang Kerok Kontraksi TPT

IKI Oktober menujukkan 22 subsektor masih ekspansi, hanya industri tekstil yang mengalami kontraksi akibat tekanan pasar

Pendapatan Operasional Melejit, Laba Indomobil (IMAS) Melambung Tinggi
| Senin, 03 November 2025 | 07:22 WIB

Pendapatan Operasional Melejit, Laba Indomobil (IMAS) Melambung Tinggi

Sampai 30 September 2025, laba bersih PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) melejit 216,06% secara tahunan (yoy) jadi Rp 257,60 miliar.

INDEKS BERITA

Terpopuler