ILUSTRASI. Kapal superyacht milik miliarder Rusia Andrey Igorevich Melnichenko yang telah diasingkan oleh polisi Keuangan Italia terlihat di pelabuhan utara Trieste, Italia dalam gambar yang diambil dengan drone pada Sabtu (12/3/2022). REUTERS/Giorgio Boemo
Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
KONTAN.CO.ID - Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 mencatat, realisasi impor yacht, kano dan perahu ringan untuk sport turun 43% menjadi US$ 4,6 juta dari tahun 2020 yang sebanyak US$ 8,1 juta. Penurunan impor terjadi di tahun pertama pemerintah menurunkan tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yacht menjadi nol persen.
Sebagaimana diketahui, insentif impor yacht berlaku mulai 26 Juli 2021 untuk kebutuhan pariwisata. Pasca insentif berlaku, belum tampak kenaikan impor yacht tersebut. Artinya, belum banyak investor yang ambil peluang impor yacht. "Birokrasinya ribet, urusannya dengan banyak kementerian," kata Albert Matasak, Operations Manager PT Marina Del Ray, selaku pengelola Marina Del Ray di Nusa Tenggara Barat (NTB), kepada KONTAN, Rabu (27/7).
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.