Kembali, Tommy Soeharto Masuk Aneka Lini Bisnis

Jumat, 12 April 2019 | 08:05 WIB
Kembali, Tommy Soeharto Masuk Aneka Lini Bisnis
[]
Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto comes back. Melalui bendera PT Berkarya Makmur Sejahtera, Tommy menghidupkan kembali sejumlah lini bisnisnya. Yakni bisnis properti, ritel dan energi.

Ini ditandai dengan penandatanganan Berkarya Makmur Sejahtera dengan Bin Zayed Group, perusahaan asal Abu Dhabi. Kedua pihak bersepakat akan menggarap proyek rumah murah di Indonesia dengan nilai investasi US$ 5 miliar, atau setara Rp 70 triliun (dengan kurs 1 dollar AS=Rp 14.000))

Berkarya Makmur dan Bin Zayed Group siap membangun 1 juta unit rumah per tahun. "Tahun ini belum 1 juta rumah, mungkin 500.000 unit dulu," kata Tommy, yang menjabat Komisaris Utama Berkarya Makmur Sejahtera.

Berbekal proyek percontohan sebanyak 4.000 unit rumah murah di lahan seluas 20 hektare di kawasan Sentul, putra mantan Presiden Soeharto ini meyakini bisnis properti akan berkembang.

Investasi awal US$ 5 miliar itu tak dialokasikan seluruhnya di proyek hunian. Tapi juga bisnis lain seperti proyek energi terbarukan seperti gothermal, solar panel, wind turbin, dan hidropower.

Tommy kian agresif mengembangkan bisnis properti. Sebelumnya, dia berinvestasi di proyek properti multifungsi Mangkuluhur City di Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Saat ini, pembangunan gedung ini rampung dengan total 88 lantai. "Masih dalam perizinan, lagi finalisasi," ujar dia.

Bin Zayed Group juga tertarik bekerja sama di proyek ini. Adapun nilai konstruksi proyek tersebut menembus US$ 1 miliar. Mangkuluhur City dikembangkan atas hasil aliansi strategis dengan skema profit sharing antara Tommy dan KG Global Development.

Proyek properti Tommy lainnya adalah Black Rock Golf and Resort di Kawasan Pariwisata Tanjung Tinggi, Kabupaten Belitung. Proyek ini berdiri di lahan 100 ha. Sekitar 70 ha akan dibangun lapangan golf dan driving range, kemudian 5 ha untuk Golf Club House dan hotel bintang empat. Sisanya 25 ha akan jadi tujuh klaster residensial vila mewah 300 unit. Proyek Black Rock Golf hanya sebagian dari rencana besar Tommy di Belitung. Ia siap membangun township seluas 715 ha melalui PT Putra Ciptawahana Sejati.

Proyek ini dijadwalkan rampung tahun 2023. Progres proyek Belitung mencapai 18%. "Tinggal bikin hotel, sekarang baru dua, nanti ada delapan hotel," beber Tommy.

Bicara soal bisnis hotel, Tommy sudah terjun ke sektor ini lewat bendera PT Lor Internasional Hotel, yang sudah memiliki 10 hotel, tersebar di Solo, Demak, Semarang, Bali, Belitung dan Bogor.

Tommy juga memutuskan kembali menghidupkan bisnis ritel dengan bendera Goro Retail. Goro sempat berjaya pada era 1990-an. Sejak Oktober 2018 hingga kini, Goro telah berdiri di lima titik, yakni Wonosobo, Surabaya, Bandung, Cibubur, dan Papua. Mereka bakal membuka enam hingga delapan gerai lagi pada tahun ini. Saat peresmian Goro Retail di Cibubur, Tommy sempat menyebutkan, ke depan mereka akan melakukan ekspansi yang meliputi satu kabupaten, satu toko. Jadi, mereka bakal mendirikan 500 gerai Goro.

Bagikan

Berita Terbaru

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?

Sepanjang tahun 2025 berjalan, harga saham emiten kapal mengalami kenaikan harga signifikan, bahkan hingga ratusan persen.

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII  Malah Terbang 31,85%
| Minggu, 21 Desember 2025 | 09:05 WIB

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII Malah Terbang 31,85%

Peluncuran produk baru seperti Veloz Hybrid diharapkan bisa menjadi katalis penahan penurunan volume penjualan. 

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:31 WIB

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika

Kebijakan QE akan mengubah perilaku investor, perbankan dan institusi memegang dana lebih hasil dari suntikan bank sentral melalui obligasi. 

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,16% secara harian ke Rp 16.750 per dolar AS pada Jumat (19/12)

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:15 WIB

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar

Transformasi bertahap ini dirancang untuk memperkuat ketahanan BUMI, mengurangi ketergantungan pada satu siklus komoditas.

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:06 WIB

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?

Tantangan utama bagi Grup Merdeka pada 2026 masih berkaitan dengan volatilitas harga komoditas, terutama nikel. 

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:42 WIB

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun

Dana bersih dari hasil obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja. 

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025

Dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp 81,54 triliun per November 2025, meningkat 61,30% secara year-to-date (ytd). 

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG

Di tengah dorongan transisi menuju ekonomi rendah karbon, perbankan diposisikan sebagai penggerak utama pembiayaan berkelanjutan.

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi

​ Pemerintah, dengan semangat dan ambisi besar seperti biasanya, menargetkan 2026 sebagai pijakan awal menuju mimpi pertumbuhan ekonomi 8%.

INDEKS BERITA