Kembangkan Fasilitas Pakan Ternak, Charoen Pokphand (CPIN) Siapkan Rp 2,5 Triliun

Jumat, 24 Mei 2019 | 06:05 WIB
Kembangkan Fasilitas Pakan Ternak, Charoen Pokphand (CPIN) Siapkan Rp 2,5 Triliun
[]
Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) akan mengembangkan fasilitas pakan ternak. Untuk itu, perusahaan ini menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 2,5 triliun.

Presiden Direktur CPIN Tjiu Thomas Effendy mengatakan, capex ini untuk mengembangkan berbagai divisi. Tapi, peruntukan yang paling besar untuk fasilitas pakan ternak. "Dari capex 2019 kami memperkirakan 50% atau sekitar Rp 1,25 triliun akan dipergunakan untuk pembangunan fasilitas produksi pakan," jelas dia, Kamis (23/5).

Fasilitas pakan ini berupa pabrik yang sebetulnya sudah mulai dikerjakan sejak tahun lalu dan diperkirakan selesai di kuartal tiga tahun ini. Pabrik tersebut di Semarang dan Padang. "Tapi untuk yang di Padang kemungkinan mulai beroperasi lebih lambat, karena kami baru mulai pembangunan pada tahun ini," jelas Thomas.

CPIN menargetkan, pabrik baru ini bisa meningkatkan kapasitas produksi pakan ternak menjadi 6,5 juta-7 juta ton per tahun. Sebelumnya, kapasitas hanya 5,5 juta ton per tahun.

Bangun pabrik packaging

Kemudian, alokasi capex lain, yakni sekitar 25% atau setara Rp 600 miliar, dialokasikan untuk budidaya unggas. CPIN juga menganggarkan capex Rp 250 miliar untuk divisi makanan di Medan, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. "Sementara untuk Rp 400 miliar lagi akan kami alokasikan membangun pabrik packaging," kata Thomas.

Dana Rp 400 miliar ini juga digunakan untuk melengkapi fasilitas silo. Ini sejalan dengan larangan pemerintah impor jagung sejak 2016. Sehingga, CPIN perlu mengantisipasi risiko dengan memiliki silo untuk menampung jagung saat panen.

Silo CPIN saat ini memiliki daya tampung 370.000 ton, sementara yang sedang berjalan 170.000 ton dan 200.000 ton di tahun ini. "Sehingga totalnya kedepan kami akan memiliki daya tampung 740.000 ton di seluruh Indonesia," sebut Thomas.

Bagikan

Berita Terbaru

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:07 WIB

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membidik sejumlah perusahaan potensial untuk didanai pada tahun 2025 ini. 

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:03 WIB

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah

Pemulihan kinerja dan bisnis on demand service mendorong prospek harga saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:31 WIB

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi

Di jangka pendek ada peluang harga emas terkoreksi. Data-data inflasi Amerika Serikat menunjukkan pelambatan

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:26 WIB

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat

Ketimbang IPO entitas hasil merger UUS BTN Syariah dan Bank Victoria Syariah, BBTN membuka peluang untuk mengakuisisi bank syariah lain.

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:09 WIB

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD

Pemerintah akan menyisir dan mendata developer nakal agar tidak bisa berpartisipasi dalam Program Tiga Juta Rumah. 

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:53 WIB

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China

PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) dan Ghuangzhou Yi Song berkongsi masuk ke bisnis paper pulp mold. ​

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:41 WIB

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua

Data terbaru menunjukkan, kepemilikan Subagio Wirjoatmodjo di perusahaan batubara PT Trimata Benua sebanyak 25 persen.

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:02 WIB

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat

Peluang pemangkasan suku bunga acuan alias BI rate dapat mendukung valuasi yield obligasi domestik. 

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:00 WIB

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder

Langkah borong SBN oleh Bank Indonesia sebagai bentuk dukungan bank sentral terhadap program ekonomi pemerintah.

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik
| Kamis, 23 Januari 2025 | 06:45 WIB

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik

Pada September nanti Indonesia secara keseluruhan bisa memenuhi standar besar seperti Exponential Moving Average (EMA).

INDEKS BERITA

Terpopuler