Kemelut Minyak Goreng

Selasa, 22 Maret 2022 | 09:00 WIB
Kemelut Minyak Goreng
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi tengah menjadi sorotan, khususnya di kalangan ibu-ibu rumah tangga. Penyebabnya apalagi kalau bukan soal mahalnya harga minyak goreng baik minyak goreng curah, kemasan sederhana maupun premium.

Jika ditelusuri, harga minyak goreng melambung sejak akhir tahun lalu. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah merilis aturan Harga Eceran Tertinggi (HET), di mana HET untuk minyak goreng curah sebesar Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter.

Kebijakan pemerintah ini memang sukses membuat harga minyak goreng di pasaran turun. Tapi masalahnya, masyarakat kesulitan menemukan minyak goreng di pasaran. Di Jakarta, misalnya, banyak ibu-ibu rumah tangga yang rela mengantre panjang demi mendapatkan minyak goreng.

Karena alasan langka ini pula, pemerintah kemudian mencabut aturan HET tersebut, dan hanya menetapkan HET bagi minyak goreng curah sebesar Rp 14.000 per liter. Sedangkan minyak goreng kemasan di serahkan ke mekanisme pasar.

Dampaknya, harga minyak kembali melambung tinggi. Mendag Lutfi juga menjamin, tidak lama lagi harga minyak goreng  turun apabila ketersediaan di pasar semakin banyak. Menurutnya, penurunan harga terjadi sesuai dengan prinsip mekanisme pasar.

Di sisi lain, pemerintah juga memperbolehkan kembali penjualan minyak goreng curah setelah sebelumnya dihentikan mulai 1 Januari 2022. Alasannya, harga CPO yang tinggi akan mempengaruhi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Kebijakan apa pun yang diterapkan pemerintah, sepertinya, masyarakat harus siap menanggung segala risikonya. Pilihannya: harga minyak murah tapi langka atau harga minyak mahal tapi mudah ditemukan.

Di sisi lain, muncul kecemasan soal kualitas minyak goreng merek baru yang bermunculan di pasar dan ditawarkan dengan harga yang sedikit lebih murah. Terkait hal ini, pemerintah punya peranan penting dalam hal pengawasan mengenai keamanan produk minyak goreng. Edukasi kepada masyarakat pun harus dilakukan.

Jangan sampai, ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan di tengah kemelut harga minyak dengan menggelontorkan produk dengan kualitas rendah. Ujung-ujungnya, masyarakat pula yang menjadi korban.                                                 

Bagikan

Berita Terbaru

Bank Indonesia Menahan BI Rate di Angka 4,75% pada November 2025
| Rabu, 19 November 2025 | 15:26 WIB

Bank Indonesia Menahan BI Rate di Angka 4,75% pada November 2025

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate di level 4,75% dalam Rapat Dewan Gubernur 18-19 November 2025.

Mitra Investindo (MITI) Raih Dana Rp 60 Miliar dari Private Placement
| Rabu, 19 November 2025 | 11:07 WIB

Mitra Investindo (MITI) Raih Dana Rp 60 Miliar dari Private Placement

Dana dari hasil private placement  akan digunakan PT Mitra Investindo Tbk (MITI) untuk pengembangan usaha perseroan ini dan grup usaha.

Rukun Raharja (RAJA) Dirikan Anak Usaha Bidang Jasa Angkutan Laut
| Rabu, 19 November 2025 | 11:02 WIB

Rukun Raharja (RAJA) Dirikan Anak Usaha Bidang Jasa Angkutan Laut

Di entitas baru tersebut,  PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) menggenggam kepemilikan saham sebesar 99,99% atau senilai Rp 57,75 miliar.

Vanguard Group Jadi Salah Satu Aktor Utama di Balik Kenaikan Harga Saham DSSA
| Rabu, 19 November 2025 | 09:59 WIB

Vanguard Group Jadi Salah Satu Aktor Utama di Balik Kenaikan Harga Saham DSSA

DSSA makin terlihat oleh manajer investasi global usai masuk ke MSCI Global Standard Index dan FTSE Global Equity Series.

Saham ASII Dicap Masih Undervalued, JP Morgan Hingga Blackrock Rajin Akumulasi
| Rabu, 19 November 2025 | 09:37 WIB

Saham ASII Dicap Masih Undervalued, JP Morgan Hingga Blackrock Rajin Akumulasi

Selain karena faktor valuasi yang dinilai masih murah, saham ASII jadi incaran asing karena fundamental yang solid.

Berhasil Menjebol Level Psikologis Rp 1.300, Saham AKRA Diproyeksi Masih Bullish
| Rabu, 19 November 2025 | 08:32 WIB

Berhasil Menjebol Level Psikologis Rp 1.300, Saham AKRA Diproyeksi Masih Bullish

Penguatan harga saham AKRA didukung kinerja keuangan yang solid dan pengembangan Java Integrated Industrial & Port Estate (JIIPE).

Menakar Arah Saham PGAS, Antara Tantangan Biaya dan Prospek Pertumbuhan Bisnis
| Rabu, 19 November 2025 | 08:10 WIB

Menakar Arah Saham PGAS, Antara Tantangan Biaya dan Prospek Pertumbuhan Bisnis

Meskipun laba bersih PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun, pertumbuhan segmen regasifikasi dan LNG jadi penopang.

Perdana Gapuraprima (GPRA) Andalkan Penjualan Properti Rumah Tapak
| Rabu, 19 November 2025 | 07:45 WIB

Perdana Gapuraprima (GPRA) Andalkan Penjualan Properti Rumah Tapak

Segmen bisnis rumah tapak milik GPRA tercatat menyumbang sekitar 80% terhadap total penjualan perseroan.

Erajaya Swasembada (ERAA) Pacu Prenjualan Gawai di Akhir Tahun
| Rabu, 19 November 2025 | 07:30 WIB

Erajaya Swasembada (ERAA) Pacu Prenjualan Gawai di Akhir Tahun

Manajemen ERAA melihat, secara historis momentum Nataru menjadi salah satu periode penting bagi industri ritel.

Perlu Pemisahan Barang Lokal dan Impor di Platform E-Commerce
| Rabu, 19 November 2025 | 07:20 WIB

Perlu Pemisahan Barang Lokal dan Impor di Platform E-Commerce

Produk-produk lokal tengah menghadapi tantangan banjir produk impor berkualitas baik, namun berharga murah.

INDEKS BERITA

Terpopuler