Kendati Nilai Nominal Meningkat, Pertumbuhan Tahunan Utang Luar Negeri Melambat

Kamis, 08 April 2021 | 09:45 WIB
Kendati Nilai Nominal Meningkat, Pertumbuhan Tahunan Utang Luar Negeri Melambat
[ILUSTRASI. Infografik: Utang luar negeri menurut kelompok peminjam]
Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai total utang luar negeri per akhir Januari 2021 mencapai US$ 420,7 miliar. Menurut Statistik Utang Luar Negeri Indonesia yang dipublikasikan bersama oleh Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan, angka itu lebih tinggi dari posisi di bulan sebelumnya, yaitu US$ 417,5 miliar.

Nilai per Januari itu di antaranya merupakan utang luar negeri sektor publik, yang merupakan utang yang diperoleh pemerintah dan Bank Indonesia (BI), sebesar US$ 213,6 miliar. Lalu, utang luar negeri sektor swasta, yang mencakup badan usaha milik negara (BUMN), senilai US$ 207,1 miliar. (Lihat infografik).

Meski nilai nominalnya meningkat, utang luar negeri Indonesia per Januari mengalami perlambatan pertumbuhan dalam basis tahunan alias year-on-year (yoy). Mengutip keterangan BI, utang luar negeri per Januari 2021 tumbuh 2,8% yoy, lebih rendah daripada pertumbuhan di bulan sebelumnya, Desember 2020, yaitu 3,3% yoy.

Utang luar negeri pemerintah, yang menyumbang bagian terbesar ke total utang luar negeri, tidak lepas dari kecenderungan perlambatan pertumbuhan. Pertumbuhan utang luar negeri pemerintah per Januari 2021 sebesar 2,3% yoy, lebih rendah dibandingkan peningkatan di bulan sebelumnya, yaitu Desember 2020, yaitu 3,8% yoy.

Baca Juga: IMF soroti utang dan bantuan sosial

Penyebab perlambatan itu adalah pembayaran pinjaman bilateral dan multilateral yang dilakukan pemerintah. Posisi utang luar negeri pemerintah sendiri masih meningkat karena penerbitan Surat Utang Negara (SUN) dalam denominasi dollar Amerika Serikat dan euro. Utang luar negeri pemerintah secara nominal juga naik seiring dengan meningkatnya arus masuk dana asing ke surat berharga negara di pasar domestik.

Utang luar negeri sektor swasta juga tidak terlepas dari kecenderungan pertumbuhan yang lebih pelan. Per akhir Januari 2021, utang luar negeri swasta tumbuh 2,3% yoy, lebih rendah daripada kenaikan di Desember 2020, yaitu 3,8% yoy.

Utang luar negeri perusahaan bukan lembaga keuangan tumbuh 4,9% yoy, lebih rendah daripada bulan sebelumnya, yaitu 6,3% yoy. Sedangkan utang luar negeri lembaga keuangan mengalami kontraksi yang lebih dalam di Januari 2021, yaitu 6,1% yoy, dibandingkan 4,7% per Desember 2020.

BI menyatakan posisi utang luar negeri per Januari 2021 masih sehat. Penilaian itu merujuk ke rasio nilai utang luar negeri terhadap produk domestik bruto (PDB) yang tetap stabil. Mengutip BI, per akhir Januari rasio itu sebesar 39,5% dibandingkan 39,4% per Desember 2020. BI menambahkan, struktur utang luar negeri juga masih sehat karena 89,4% dari total utang luar negeri merupakan utang jangka panjang.

Selanjutnya: Perburuan Dana di Pasar Modal Semarak Lagi

 

Bagikan

Berita Terbaru

Partisipasi Investor Milenial dan Gen Z di Pasar Saham Makin Semarak
| Minggu, 14 Desember 2025 | 10:04 WIB

Partisipasi Investor Milenial dan Gen Z di Pasar Saham Makin Semarak

Reli IHSG yang beberapa kali menembus rekor tertinggi, tak lepas dari meningkatnya aktivitas investor ritel, termasuk dari kelompok usia muda

Jantra Grupo (KAQI) Genjot Ekspansi Usai Raih Dana IPO
| Minggu, 14 Desember 2025 | 09:59 WIB

Jantra Grupo (KAQI) Genjot Ekspansi Usai Raih Dana IPO

Sebagian besar dana IPO terserap untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk pembangunan infrastruktur fisik. 

BEI Siapkan Pemberlakuan Periode Non Cancellation
| Minggu, 14 Desember 2025 | 09:43 WIB

BEI Siapkan Pemberlakuan Periode Non Cancellation

Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menerapkan periode non-cancellation pada sesi pra-pembukaan dan pra-penutupan mulai 15 Desember 2025

Berkah Kenaikan Trafik Data Telekomunikasi
| Minggu, 14 Desember 2025 | 09:39 WIB

Berkah Kenaikan Trafik Data Telekomunikasi

Meskipun trafik data naik, emiten sektor telekomunikasih masih dibayangi persaingan harga yang ketat

IHSG Pekan Ini Tembus Rekor Baru, Waspada Sentimen Global
| Minggu, 14 Desember 2025 | 06:00 WIB

IHSG Pekan Ini Tembus Rekor Baru, Waspada Sentimen Global

IHSG mengakumulasi kenaikan 0,32% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 22,33%.

Animo Investor Saham
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:50 WIB

Animo Investor Saham

​Kenaikan IHSG terdorong oleh peningkatan investor pasar modal di dalam negeri yang semakin melek berinvestasi saham.

Keandalan Menara MTEL Diuji Bencana Sumatera
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:35 WIB

Keandalan Menara MTEL Diuji Bencana Sumatera

Banjir dan longsor membuat layanan telekomunikasi di sejumlah wilayah Sumatera lumpuh. Dalam situasi ini, keandalan peru

Memutar Roda Bisnis yang Terhuyung di Pulau Andalas
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:10 WIB

Memutar Roda Bisnis yang Terhuyung di Pulau Andalas

Banjir dan longsor yang melanda Sumatera akhir November bukan hanya merenggut ratusan nyawa, tapi bikin meriang perdagangan.

 
Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:11 WIB

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak

BI menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 15,37 miliar atau melonjak 146,4% secara tahunan dengan nilai Rp 1.486,8 triliun 

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:07 WIB

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS

Bank CIMB Niaga berpotensi memiliki bank syariah beraset jumbo. Pasalnya, bank melakukan penjajakan untuk konsolidasi dengan bank syariah​

INDEKS BERITA

Terpopuler