Keraguan Pasar Saham Berlangsung hingga Usai Pemilu

Senin, 01 April 2019 | 07:04 WIB
Keraguan Pasar Saham Berlangsung hingga Usai Pemilu
[]
Reporter: Sumber: Harian KONTAN | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perjalanan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kuartal pertama tahun ini sudah usai. Di perdagangan akhir kuartal satu tahun ini (29/3), IHSG tutup melemah 0,19% menjadi 6.468,76.

Sejak akhir Januari, meski cukup fluktuatif, IHSG cenderung bergerak mendatar di kisaran 6.350 hingga 6.550. Selama kuartal satu, IHSG mencatat level tertinggi di 6.547,88, Rabu (6/2).

Tahun lalu IHSG bisa mencapai rekor tertinggi di 6.687,29. Ini sekaligus merupakan rekor penutupan indeks tertinggi sepanjang sejarah.

Sejumlah analis mengakui, pergerakan IHSG tahun ini tak semoncer tahun lalu. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), selama kuartal satu indeks naik hingga 11,15%. Pada periode yang sama tahun ini, IHSG cuma naik 4,43%.

Analis Jasa Utama Capital Chris Apriliony mengatakan, bursa saham tertekan sentimen global. "Negosiasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China belum menemukan titik temu," papar dia, Minggu (31/3).

Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji menilai sentimen perang dagang tersebut membuat IHSG bergerak dengan fluktuasi tinggi dan cenderung konsolidasi. Meski demikian, belakangan pelaku pasar optimistis negosiasi akan berakhir positif. Ini sedikit mengurangi tekanan sentimen eksternal di bursa saham.

Namun, dari dalam negeri, penyelenggaraan pemilu kian dekat. Hal ini membuat pelaku pasar wait and see. Menurut analisa Nafan, pelaku pasar akan bersikap wait and see hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil rekapitulasi pemilu pada Mei mendatang.

Karena itu, Nafan memperkirakan konsolidasi IHSG masih akan berlanjut di kuartal kedua nanti. Tambah lagi, pergerakan indeks saham juga akan dipengaruhi isu potensi perlambatan ekonomi global.

Meski begitu, pasar saham juga mendapat sentimen positif pembagian dividen emiten. Aksi korporasi ini akan mendorong harga saham naik.

Tapi, pelaku pasar juga perlu mewaspadai sentimen negatif pasca pembagian dividen. "Biasanya, capital outflow akan terjadi setelah musim pembagian dividen," kata Nafan. Ini karena pelaku pasar mencairkan keuntungan atas investasinya.

Chris menilai IHSG berpeluang kembali menguat. Syaratnya, ada sinyal perang dagang segera berakhir. Selain itu, pelaku pasar akan kembali menyusun strategi investasi setelah arah hasil pemilu jelas. Chris menyebut, pelaku pasar akan menyusun strategi investasi dengan memperkirakan arah kebijakan pemerintah Indonesia ke depan.

Dengan skenario tersebut, IHSG bisa kembali bergerak positif. "Perkiraannya di kuartal dua dapat melaju 8% sejak awal tahun," imbuh Chris.

Nafan lebih konservatif. Ia menilai posisi support IHSG di kuartal kedua 6.248, dengan posisi resistance di 6.550. Kedua rentang ini diperkirakan bakal menjadi rentang pergerakan IHSG sepanjang kuartal kedua tahun ini.

Sektor keuangan, infrastruktur, pertambangan, manufaktur, dan barang konsumer bakal mendorong indeks. Selain itu, menurut Chris, sektor perbankan dan konstruksi juga jadi pendorong.

Bagikan

Berita Terbaru

Valuasi Saham Hingga Nama ADRO Akan Berubah Usai Lepas Bisnis Batubara Termal
| Rabu, 30 Oktober 2024 | 09:05 WIB

Valuasi Saham Hingga Nama ADRO Akan Berubah Usai Lepas Bisnis Batubara Termal

Setelah melepas kepemilikan PT Adaro Andalan Indonesia, saham ADRO diprediksi bakal turun dari posisi saat ini.

SBN Ritel Dibayangi Pelemahan Daya Beli
| Rabu, 30 Oktober 2024 | 08:13 WIB

SBN Ritel Dibayangi Pelemahan Daya Beli

Surat Berharga Negara (SBN) ritel terakhir di 2024 yaitu ST013 diperkirakan memberi kupon lebih rendah

Pasar Ekspor Jadi Kunci Pertumbuhan Sido Muncul (SIDO)
| Rabu, 30 Oktober 2024 | 08:01 WIB

Pasar Ekspor Jadi Kunci Pertumbuhan Sido Muncul (SIDO)

Ekspansi pasar ekspor PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) membuahkan hasil positif ke kinerja SIDO

Memilih Saham Unggulan di Indeks Kompas100
| Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:58 WIB

Memilih Saham Unggulan di Indeks Kompas100

Saham-saham sektor bank, konsumer, hingga properti jadi rekomendasi saham unggulan di Indeks Kompas100

Di Tengah Isu Akuisisi Oleh Temu, Investor Asing Tambah Kepemilikan di Saham BUKA
| Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:12 WIB

Di Tengah Isu Akuisisi Oleh Temu, Investor Asing Tambah Kepemilikan di Saham BUKA

Dimensional Fund Advisors hingga Vanguard Group sempat memborong saham Bukalapak (BUKA) dalam jumlah besar.

Porsi Pinjaman Konsumtif Kian Dominan
| Rabu, 30 Oktober 2024 | 06:55 WIB

Porsi Pinjaman Konsumtif Kian Dominan

Pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending ke sektor konsumtif semakin mendominasi mencapai 70% dari total pinjaman. 

Hingga Kuartal III-2024, Laba Puradelta Lestari (DMAS) Melonjak 85%
| Rabu, 30 Oktober 2024 | 06:48 WIB

Hingga Kuartal III-2024, Laba Puradelta Lestari (DMAS) Melonjak 85%

PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS)  membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 1,68 triliun hingga kuartal III-2024.

Pendapatan naik, Laba Mitratel (MTEL) Tumbuh 7,14% di Kuartal III-2024
| Rabu, 30 Oktober 2024 | 06:45 WIB

Pendapatan naik, Laba Mitratel (MTEL) Tumbuh 7,14% di Kuartal III-2024

Laba tahun berjalan entitas Grup Telkom ini mencapai Rp 1,53 triliun di sepanjang Januari-September 2024. ​

Sepeda Bersama (BIKE) Resmi Jadi Distributor Motor Listrik United E-Motor
| Rabu, 30 Oktober 2024 | 06:38 WIB

Sepeda Bersama (BIKE) Resmi Jadi Distributor Motor Listrik United E-Motor

PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) resmi jadi distributor tunggal produk motor listrik United E-Motor. 

Genjot PNBP Ketimbang Underground Economy
| Rabu, 30 Oktober 2024 | 06:33 WIB

Genjot PNBP Ketimbang Underground Economy

Jika dikenakan pajak, artinya pemerintah harus melegalkan hal yang selama ini telah dilarang di Indonesia. 

INDEKS BERITA

Terpopuler