Kerek Produksi, Bumi Teknokultura (BTEK) Bidik Kenaikan Pendapatan 15%

Jumat, 28 Juni 2019 | 06:34 WIB
Kerek Produksi, Bumi Teknokultura (BTEK) Bidik Kenaikan Pendapatan 15%
[]
Reporter: Aloysius Brama | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) memperkirakan pendapatan bisa tumbuh 10%-15% di tahun ini. Target ini memperhitungkan penambahan kapasitas mesin produksi yang dilakukan sejak 2018.

Direktur BTEK Dhanny Cahyadi mengatakan, proyek penambahan kapasitas ini sudah selesai, sehingga dampak optimalisasi bisa dirasakan tahun ini. Emiten kebun produsen kakao ini memiliki pabrik di Balaraja, Jawa Barat.

Mesin baru di pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi 20.000-30.000 ton. Investasi ekspansi ini sebesar US$ 15 juta-US$ 20 juta.

Hingga kini, BTEK telah merogoh kocek US$ 10 juta untuk penambahan kapasitas. Dhany menyebut, dana tersebut sepenuhnya dari kas internal, termasuk dana dari rencana BTEK menjual saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias private placement.

Perusahaan ini telah mendapat izin menggelar private placement. BTEK telah berencana menjual saham baru sejak 20 Mei 2019. Namun perusahaan ini merevisi rencana tersebut dua hari sebelum RUPSLB dilaksanakan.

Mei 2019, BTEK mengumumkan akan menerbitkan sebanyak 4,62 miliar saham. Jumlah itu setara dengan 9,99% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.

BTEK menetapkan harga private placement di harga Rp 95 per saham. Angka ini direvisi dari sebelumnya Rp 110. Dhanny mengatakan, dari aksi korporasi ini, BTEK menargetkan meraup dana sebesar Rp 439,63 miliar.

Golden Harvest BVI, sebagai entitas anak BTEK, disebut akan mengambil bagian sekurang-kurangnya 1,04% dari private placement 480,5 juta saham. Golden Harvest akan menggunakan saham tersebut untuk melunasi utang obligasi jatuh tempo Rp 52,82 miliar kepada Octagon Wealth Panel Pte Ltd. Sisa saham akan dikeluarkan dalam dua tahun untuk menggaet investor strategis.

Selain membayar utang, BTEK akan menggunakan dana private placement untuk modal kerja. Hingga akhir tahun ini, BTEK memperkirakan produk kakao mencapai 40.000 ton, atau naik dua kali lipat dari 2018. Ke depan, BTEK akan memproduksi bubuk coklat teralkalisasi dan deodorized lemak kakao.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Mengupas Kinerja Hingga Prospek Emiten Anggota MIND ID di 2026: ANTM dan TINS (Bag 1)
| Senin, 08 Desember 2025 | 09:32 WIB

Mengupas Kinerja Hingga Prospek Emiten Anggota MIND ID di 2026: ANTM dan TINS (Bag 1)

Di luar harga komoditas, faktor struktural lain bakal memengaruhi prospek PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Timah Tbk (TINS).

Laba ACES Diproyeksi Turun 20% di 2025, bisa Rebound Berkat Low Base Effect di 2026
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:57 WIB

Laba ACES Diproyeksi Turun 20% di 2025, bisa Rebound Berkat Low Base Effect di 2026

Strategi rejuvenasi PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) meliputi revamp flagship store dan gerai Neka.

Asing Rajin Borong Saham TLKM, JP Morgan hingga Invesco Serok Ratusan Juta Lembar
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:30 WIB

Asing Rajin Borong Saham TLKM, JP Morgan hingga Invesco Serok Ratusan Juta Lembar

Mayoritas analis berdasarkan konsensus Bloomberg masih memandang bullish saham PT Telkom Indonesia Tbk.

Awal Pekan Sambil Menanti Data Ekonomi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:07 WIB

Awal Pekan Sambil Menanti Data Ekonomi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar mencermati rilis sejumlah data ekonomi domestik pekan ini. Mulai  penjualan sepeda motor, IKK serta data penjualan ritel bulan Oktober. 

Kinerja Emiten Rumah Sakit Masih Akan Bertumbuh di 2026
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:45 WIB

Kinerja Emiten Rumah Sakit Masih Akan Bertumbuh di 2026

Kenaikan kinerja seiring permintaan layanan kesehatan yang terus meningkat dan pertumbuhan kuat dari segmen pasien pribadi.

Rupiah di Awal Pekan Menanti Arah Angin Fed
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah di Awal Pekan Menanti Arah Angin Fed

Rupiah pada awal pekan ini akan dipengaruhi sentimen pasar yang mulai fokus ke keputusan FOMC pada 9-10 Desember 2025. 

Banjir Turut Menggerus Pertumbuhan Ekonomi
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:25 WIB

Banjir Turut Menggerus Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini berpotensi di bawah 5%                                 

Tata Kelola BPD Dipertanyakan
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:20 WIB

Tata Kelola BPD Dipertanyakan

Terbaru, terjadi kasus tindak pidana perbankan di Bank kaltimtara yang melibatkan pimpinan kantor cabang dan kantor wilayah bank ​

Bank Kecil Prediksi Tahun Depan Masih Menantang
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:20 WIB

Bank Kecil Prediksi Tahun Depan Masih Menantang

Kinerja pembiayaan bank-bank kecil di jajaran kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 1 semakin melempem.​

Harga Logam Mulia Tersengat Sentimen The Fed
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:15 WIB

Harga Logam Mulia Tersengat Sentimen The Fed

Belakangan ini, harga logam mulia bergerak variatif, Harga emas terkoreksi tipis, sementara perak justru mencatat penguatan cukup tinggi. 

INDEKS BERITA

Terpopuler