Kesenjangan Kaya dan Miskin Semakin Lebar

Kamis, 24 Juni 2021 | 09:25 WIB
Kesenjangan Kaya dan Miskin Semakin Lebar
[]
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pandemi Covid-19 tak membuat pendapatan orang kaya turun. Laporan Kekayaan Global 2021 yang dirilis Credit Suisse menunjukkan, 1% dari populasi dunia yang merupakan orang terkaya dunia meningkat pesat sepanjang tahun 2020.

Laporan tersebut mendefinisikan 1% orang terkaya ini merupakan orang-orang yang memiliki aset keuangan dan properti setelah dikurangi semua kewajiban bernilai lebih dari US$ 1 juta. Total kekayaan gabungan dari 1% orang-orang terkaya ini mengalami kenaikan menjadi 46% terhadap total kekayaan global. Ini menandakan bahwa kesenjangan antara si kaya dan si miskin semakin dalam.

Pajak orang kaya

Sebaliknya, pandemi mendorong 88 juta hingga 115 juta orang ke dalam kemiskinan ekstrem tahun 2020. Parameter kemiskinan ekstrem adalah kalangan yang hidup dengan penghasilan kurang dari US$ 1,90 per hari.

Credit Suisse Group mencatat, peningkatan kekayaan para taipan dunia itu terutama berasal dari dari para taipan yang berasal dari 10 negara. Kenaikan ini didorong oleh pemberian stimulus pemerintah dan bank sentralnya untuk menekan dampak pandemi Covid-19, itu terutama dengan adanya penurunan suku bunga. Negara-negara tersebut di antaranya Amerika Serikat (AS), China, Brasil,  India, Inggris dan Italia.

Kenaikan aset orang terkaya di Brasil, misalnya, meningkatkan pangsa kekayaan mereka menjadi 2,7% tahun lalu terhadap total kekayaan global. Porsi tersebut menyumbang hampir 50% dari kekayaan negara mereka.

Sementara kekayaan orang terkaya di China menyumbang 30% terhadap total kekayaan negara tersebut. Adapun orang kaya India  menopang 40% total harta negara ini, Italia mencapai 22%, Inggris  sebesar 23%, dan kekayaan orang tajir Amerika Serikat menopang 35% total aset negara tersebut.
Laporan itu menyoroti kenaikan cepat kekayaan di seluruh dunia. Menurut Indeks Miliarder Bloomberg, harta 500 orang terkaya dunia bertambah US$ 1,8 triliun di tahun lalu.

"Kelompok kekayaan teratas relatif tak terpengaruh krisis ekonomi. Mereka juga mendapatkan manfaat dari dampak penurunan suku bunga pada harga saham dan harga rumah," tulis Credit Suisse Group dalam laporan itu, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (23/6).

Lonjakan kekayaan ini mendorong gerakan pemerintah di seluruh dunia mengenakan pajak pada orang kaya. Misalnya Presiden Amerika Serikat, Joe Biden berusaha meningkatkan pajak capital gain dan jumlah yang harus dibayar oleh ahli waris kaya ketika mereka mewarisi aset.                 n

Bagikan

Berita Terbaru

Pijakan Ekonomi Prabowo Masih Rapuh
| Kamis, 04 Desember 2025 | 06:09 WIB

Pijakan Ekonomi Prabowo Masih Rapuh

Lembaga internasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi RI tahun ini tak lebih dari 5%              

Saat Pendapatan Naik, Laba Bersih RAJA Malah Tertekan
| Kamis, 04 Desember 2025 | 06:08 WIB

Saat Pendapatan Naik, Laba Bersih RAJA Malah Tertekan

Emiten terafiliasi Happy Hapsoro ini mengantongi pendapatan US$ 196,04 juta, naik 3,36% year on year (yoy).

Sebelum Ikut Euforia RLCO dan SUPA, Perhatikan Sejumlah Faktor Kesuksesan IPO Ini
| Kamis, 04 Desember 2025 | 05:47 WIB

Sebelum Ikut Euforia RLCO dan SUPA, Perhatikan Sejumlah Faktor Kesuksesan IPO Ini

RLCO dan SUPA sama-sama memiliki prospek bisnis yang menarik, karena dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja, bukan untuk membayar utang.

IHSG Sudah Mencapai Target, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Kamis (4/12)
| Kamis, 04 Desember 2025 | 05:46 WIB

IHSG Sudah Mencapai Target, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Kamis (4/12)

IHSG pada Kamis (4/12) masih rawan terkoreksi. IHSG sendiri sudah mencapai target di area 8.660-an. 

KSPI Usul Kenaikan Upah Minimum 6%-7% di 2026
| Kamis, 04 Desember 2025 | 05:45 WIB

KSPI Usul Kenaikan Upah Minimum 6%-7% di 2026

KSPI mengklaim usulan terkait penetapan upah minimum provinsi (UMP) tahun depan lebih banyak akomodir suara pengusaha.

Pemerintah Mengkaji Pasok Makanan Haji dan Umrah
| Kamis, 04 Desember 2025 | 05:20 WIB

Pemerintah Mengkaji Pasok Makanan Haji dan Umrah

Pasokan makanan dan minuman untuk kegiatan haji hingga umrah bagi jamaah Indonesia sebagian masih dikelola pihak lain.

Pemerintah Mulai Mengalirkan Bantuan
| Kamis, 04 Desember 2025 | 05:15 WIB

Pemerintah Mulai Mengalirkan Bantuan

Pemerintah mengklaim sudah mengirim sebanyak 500.000 ton logistik hingga perbaikan telekomunikasi dan pengirman BBM ke daerah bencana.

Manufaktur Indonesia Bertahan di Tengah Disrupsi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 05:15 WIB

Manufaktur Indonesia Bertahan di Tengah Disrupsi

Industri manufaktur Indonesia telah membuktikan resiliensi yang luar biasa dalam menghadapi berbagai tantangan global dari disrupsi

Hilirisasi Kelapa Harus Berkeadilan
| Kamis, 04 Desember 2025 | 05:12 WIB

Hilirisasi Kelapa Harus Berkeadilan

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor mengalami lonjakan sepanjang Januari-Oktober 2025.

SKK Migas Bidik Investasi US$ 16 Miliar Tahun Depan
| Kamis, 04 Desember 2025 | 05:09 WIB

SKK Migas Bidik Investasi US$ 16 Miliar Tahun Depan

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan target tersebut sudah dikunci dalam work program and budget (WP&B) 2026

INDEKS BERITA