Kinerja Grup Astra (ASII) Longsor Terseret Bisnis Perkebunan Kelapa Sawit

Rabu, 31 Juli 2019 | 06:25 WIB
Kinerja Grup Astra (ASII) Longsor Terseret Bisnis Perkebunan Kelapa Sawit
[]
Reporter: Aloysius Brama, Dityasa H Forddanta | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Astra International Tbk (ASII) di paruh pertama tahun ini kurang memuaskan.

Dari sisi pendapatan, secara konsolidasi, Astra sejatinya masih mencatat kenaikan 3% menjadi Rp 116,18 triliun di semester pertama tahun ini.

Namun, laba bersih Astra turun 6% menjadi Rp 9,8 triliun.

Prijono Sugiarto, Presiden Direktur Astra International, mengatakan, lesunya konsumsi domestik turut mempengaruhi kinerja grup.

"Kinerja juga dipengaruhi oleh tren penurunan harga komoditas," ujar dia dalam keterangan resmi yang diterima KONTAN, Selasa (30/7).

Bisnis Grup Astra terutama tertekan di sektor perkebunan. Laba bersih segmen perkebunan ASII di semester satu merosot 94% jadi Rp 35 miliar.

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatat penurunan laba bersih di semester satu cuma Rp 44 miliar.

Sejatinya, di enam bulan pertama tahun ini, Astra Agro mampu mencatatkan kenaikan volume penjualan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) 19% menjadi 1,2 juta ton.

Namun, rata-rata harga jual atau average selling price (ASP) di periode tersebut turun 18% menjadi Rp 6.441 per kilogram (kg).

Ini membuat laba bersih segmen agribisnis turun dalam dibanding segmen lain.

Andy Wibowo Gunawan, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menjelaskan, Astra Agro mengakumulasi pendapatan Rp 8,5 triliun, turun 5,5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. "Hasil tersebut jauh di bawah target kami dan konsensus," ujar Andy, Selasa (30/7).

Secara konsensus, realisasi pendapatan Astra Agro hanya setara 3,2% dari target. Sementara, versi Mirae, pendapatan itu hanya setara 3,9% dari target.

Andy tengah menghitung ulang rekomendasinya untuk saham Astra Agro. Namun, melihat performa Astra Agro, kemungkinan dia menurunkan target harga saham AALI.

Sebelumnya, dia merekomendasikan trading buy dengan target harga sebesar Rp 11.800 per saham.

Meski laba Astra terseret bisnis perkebunan, penurunannya secara konsolidasi masih bisa diredam oleh kenaikan laba bersih di segmen bisnis yang lain.

"Kami diuntungkan oleh peningkatan kinerja bisnis jasa keuangan dan kontribusi dari tambang emas yang baru diakuisisi," jelas Prijono.

Meski begitu, Prijono tak menampik, prospek bisnis hingga akhir tahun ini masih menantang. Sebab, tekanan pada bisnis, terutama di sektor agribisnis, dapat berlanjut.

Direktur Utama Avere Investama Teguh Hidayat menilai, hasil kinerja ASII tak lepas dari kondisi politik sepanjang semester I-2019 yang membuat pelaku pasar dan konsumen lebih mengambil sikap wait and see. Namun, saat ini kondisi politik kembali membaik.

Ini bisa menjadi katalis positif bagi Astra. Terlebih, Astra masih sebagai pemimpin pangsa pasar dengan penguasaan 53% pasar otomotif.

Bloomberg mencatat, 77,4% analis masih memberi rekomendasi beli bagi Astra. Saham Astra lain yang direkomendasikan adalah UNTR. 93,8% analis memberi rekomendasi buy bagi saham ini.

Bagikan

Berita Terbaru

Menakar Prospek Kinerja Keuangan dan Saham ESSA dari Ambisi Proyek Blue Amonia & SAF
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 10:42 WIB

Menakar Prospek Kinerja Keuangan dan Saham ESSA dari Ambisi Proyek Blue Amonia & SAF

Meski prospek jangka menengah cukup menjanjikan, kinerja ESSA saat ini tertekan pasokan gas dan pasar amonia yang lesu.

Ekspansi, Suku Bunga dan Kinerja yang Solid Bikin Saham PWON Kian Menarik
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 09:30 WIB

Ekspansi, Suku Bunga dan Kinerja yang Solid Bikin Saham PWON Kian Menarik

Dengan pipeline proyek besar di Semarang, Bekasi, Surabaya serta prospek recurring income yang terus tumbuh, kinerja PWON diperkirakan akan cerah.

Menakar Arah Saham BRMS, Antara Akumulasi Investor Asing Institusi dan Prospek Emas
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 08:51 WIB

Menakar Arah Saham BRMS, Antara Akumulasi Investor Asing Institusi dan Prospek Emas

Dalam jangka pendek, kenaikan harga saham BRMS yang sudah lumayan tinggi membuka peluang terjadinya koreksi.

Menakar Motif di Balik Tiga Kali Divestasi Sebagian Saham RATU oleh RAJA
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 07:59 WIB

Menakar Motif di Balik Tiga Kali Divestasi Sebagian Saham RATU oleh RAJA

Sejak RATU listing di BEI, kepemilikan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) sudah berkurang dari 80% menjadi 69,63%.

Bobot Saham DSSA Dipangkas MSCI, Ada Investor Asing Nyangkut di Harga Paling Pucuk
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 07:19 WIB

Bobot Saham DSSA Dipangkas MSCI, Ada Investor Asing Nyangkut di Harga Paling Pucuk

Penurunan bobot saham DSSA di MSCI akan diikuti dengan berkurangnya aliran dana masuk investor asing institusi.

Rupiah Tertekan Jelang Pidato Powell di Jackson Hole
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 06:45 WIB

Rupiah Tertekan Jelang Pidato Powell di Jackson Hole

Pergerakan rupiah dipengaruhi oleh rilis neraca pembayaran Indonesia kuartal II – 2025 yang tercatat defisit sebesar US$ 6,74 miliar

Pakuwon Jati Tbk (PWON) Genjot Kinerja Lewat Proyek Anyar
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 06:30 WIB

Pakuwon Jati Tbk (PWON) Genjot Kinerja Lewat Proyek Anyar

Pendapatan berulang PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) pada semester II akan didukung kenaikan sewa dan okupansi tinggi

Bank Ramai-Ramai Rilis Surat Utang
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 06:25 WIB

Bank Ramai-Ramai Rilis Surat Utang

Perbankan ramai-ramai mencari alternatif pendanaan dari pasar modal untuk menjaga likuiditas di tengah  pertumbuhan DPK  yang belum maksimal.​

Likuiditas Ketat, Bank Mengerem Kredit Valas
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 06:15 WIB

Likuiditas Ketat, Bank Mengerem Kredit Valas

Per Juni 2025, kredit valas tumbuh 5,01% secara tahunan, trennya terus melambat dimana pada Januari masih tumbuh 14,52%. ​

 Berharap Bunga Bunga Kredit Perbankan Menguncup Lebih Cepat
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 06:10 WIB

Berharap Bunga Bunga Kredit Perbankan Menguncup Lebih Cepat

Jika sesuai harapan, perbankan mestinya bisa menurunkan suku bunga kredit guna ikut mengerek laju pertumbuhan kredit yang semakin mengkerut. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler