Kinerja Reksadana Indeks Membaik

Selasa, 27 November 2018 | 10:44 WIB
Kinerja Reksadana Indeks Membaik
[ILUSTRASI. Ilustrasi Reksadana]
Reporter: Dimas Andi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rally yang terjadi di pasar saham dalam negeri beberapa pekan terakhir diyakini bakal membuat kinerja reksadana indeks membaik dalam waktu dekat.Pada perdagangan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bertahan di atas level 6.000.

Dengan demikian, IHSG berhasil memperkecil pelemahan indeks sejak awal tahun menjadi tinggal 5,24%. Tren positif ini juga berlaku pada indeks-indeks konstituen, seperti LQ45 dan IDX30.
 
Diah Sofianti, Presiden Direktur IndoPremier Investment Management (IPIM), mengatakan, perbaikan di pasar saham otomatis mengerek kinerja reksadana indeks. Hal ini sesuai dengan karakteristik reksadana tersebut, yang mana kinerjanya akan selalu mengikuti pergerakan indeks acuannya.
 
Saat ini, manajer investasi hanya perlu fokus dalam menjaga tracking error produk reksadana indeks yang dikelolanya. "Komposisi portofolio reksadana indeks perlu dijaga semirip mungkin dengan konstituen indeks acuannya," tambah Diah.
 
Sebagai catatan, IPIM juga mengelola sejumlah reksadana berbasis indeks, salah satunya adalah Premier IDX 30. Berdasarkan data Infovesta Utama, Jumat (23/11), reksadana indeks ini terkoreksi 3,69% (yoy).
 
Senada, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menuturkan, semakin rendah tracking error suatu reksadana indeks, maka pencapaiannya sudah terbilang baik. Justru reksadana indeks tidak mencerminkan kinerja yang baik jika saat indeks saham turun, return-nya justru naik.
 
"Karena tujuan reksadana indeks memang bukan untuk mengalahkan indeks, tapi menyamai indeks," ujar Wawan.
 
Pada dasarnya manajer investasi diberi batas minimum sebesar 80% untuk berinvestasi pada indeks yang jadi acuan. Aturan ini sebenarnya sudah mempermudah manajer investasi dalam mengatur portofolio reksadana indeks, terutama ketika volatilitas pasar sedang meningkat.
 
Dana kelolaan 
 
Wawan menambahkan, terlepas dari kondisi pasar saham yang rentan koreksi pada tahun ini, dana kelolaan atau assets under management (AUM) reksadana indeks masih bisa tumbuh.
 
Per Oktober 2018, AUM reksadana indeks mencapai Rp 5,18 triliun. Angka ini sebenarnya turun Rp 40 miliar dibandingkan posisi di September yang sebesar Rp 5,22 triliun. Namun, bila dibandingkan akhir 2017 lalu, AUM reksadana ini bertambah Rp 1,04 triliun atau 25,12% (ytd).
 
Memang, dana kelolaan reksadana indeks tergolong mini ketimbang reksadana konvensional lainnya. Namun, pertumbuhannya cukup positif. "Mungkin akhir-akhir pertumbuhan AUM reksadana indeks agak stagnan karena faktor kondisi pasarnya," ujar Wawan.
 
Indra M. Firmansyah, Director & Head of Investment Pinnacle Investment pun melihat minat investor terhadap reksadana indeks sebenarnya masih tinggi. Ini tak lepas dari minimnya produk reksadana saham konvensional yang berhasil mencetak kinerja di atas IHSG.
 
Alhasil, banyak investor yang kemudian mulai beralih ke reksadana indeks. "Reksadana ini bisa memberikan imbal hasil yang relatif konsisten dengan indeks acuannya," terang Indra.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Bisnis Mal Masih Moncer Didorong Serbuan Aksi Ekspansi Peritel Asing
| Selasa, 05 November 2024 | 19:01 WIB

Bisnis Mal Masih Moncer Didorong Serbuan Aksi Ekspansi Peritel Asing

Sejumlah peritel merek merek tertentu terpantau melakukan ekspansi yang mendorong permintaan ruang bisnis.

ADRO Bagi Dividen Jumbo, Boy Thohir Kebagian Rp 2,67 T dari Kepemilikan Langsung
| Selasa, 05 November 2024 | 15:41 WIB

ADRO Bagi Dividen Jumbo, Boy Thohir Kebagian Rp 2,67 T dari Kepemilikan Langsung

Dana dari pembagian dividen ADRO untuk mengeksekusi PUPS atas saham PT Adari Andalan Indonesia (PT AAI).

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti
| Selasa, 05 November 2024 | 11:30 WIB

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti

Data inflasi AS pada September 2024, inflasi AS tercatat di kisaran 2,1% yoy, sedikit di atas target The Fed di 2,0%. 

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan
| Selasa, 05 November 2024 | 10:50 WIB

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan

Bank Indonesia diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada November 2024 karena rupiah sedang melemah.

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG
| Selasa, 05 November 2024 | 09:07 WIB

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG

Sejak Agustus 2024 sudah beredar kabar mengenai rencana Pemerintah Singapura untuk melepas kepemilikannya di TAPG.

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit
| Selasa, 05 November 2024 | 08:15 WIB

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit

Sepanjang periode Januari-September 2024, HAIS berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 12,40%, yakni menjadi Rp 765,37 miliar

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak
| Selasa, 05 November 2024 | 08:01 WIB

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak

PMMP masih terikat sejumlah kontrak kerja sama, salah satunya memasok udang ke Marubeni Corporation 

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah

Untuk penyluran subsidi elpiji dan BBM akan diubah menjadi skema bantuan langsung tunai ke masyarakat penerima.

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah

Untuk memperluas pasar ekspor, Mustika Ratu turut serta dalam Indonesia Europe Business Forum (IEBF) 2024.

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek

Jika Kemala Harris terpilih menjadi presiden Amerika Serikat, maka akan lebih menguntungkan Indonesia.

INDEKS BERITA

Terpopuler