Berita Rekomendasi

Kinerja Semen Indonesia (SMGR) Kokoh Berkat Kenaikan Harga

Selasa, 15 November 2022 | 04:50 WIB
Kinerja Semen Indonesia (SMGR) Kokoh Berkat Kenaikan Harga

Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga jual berhasil menjaga kinerja PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dalam tren positif. Efeknya, kinerja SMGR hingga kuartal III-2022 tercatat cukup solid. 

Pendapatan SMGR memang terpantau turun tipis 0,19% menjadi Rp 25,28 triliun per kuartal III-2022. Namun, laba bersih SMGR naik 18,9% menjadi Rp 1,65 triliun. 

Analis JP Morgan Sekuritas Indonesia, Henry Wibowo dalam riset 2 November menjelaskan, laba bersih bisa naik karena pada pertengahan September dan awal Oktober SMGR menaikkan harga jual sebesar 2%-3%. Kenaikan harga tersebut dilakukan secara bertahap di berbagai wilayah, dengan mempertimbangkan dampak pada volume.

Baca Juga: Kejar Modal Baru Lewat Rights Issue

Kenaikan harga jual yang lebih tinggi dapat lebih memperkuat perputaran pendapatan SMGR, dibandingkan mengandalkan kenaikan volume penjualan. "Sebab, kenaikan harga akan membuat margin jadi atraktif dan lebih permanen," tulis Henry.

Pada kuartal IV-2022, SMGR berencana kembali menaikkan harga jual 2%-3% guna mengurangi dampak biaya transportasi yang lebih tinggi. Emiten semen ini menanggung biaya transportasi sekitar 6%-8% dari total beban, yang diperkirakan meningkat 10%-12% di kuartal IV-2022.

Dalam sembilan bulan di tahun ini, volume penjualan semen SMGR turun 5,9% secara tahunan menjadi 21,9 juta ton. Sedang penjualan ekspor turun 36,8% secara tahunan menjadi 4,3 juta ton.

Analis Sinarmas Sekuritas Michael Filbery mencermati, volume penjualan SMGR masih cukup baik di tengah kenaikan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP). Terlebih SMGR mampu menerapkan efisiensi biaya bahan baku. 

SMGR memiliki biaya energi lebih rendah, yakni 28,4% daripada rata-rata pemain lainnya di 36,6%. 

Ini karena Semen Indonesia memiliki stok batubara domestic market obligation (DMO). "SMGR juga telah mengamankan stok batubara yang dibutuhkan tahun ini dengan harga DMO," kata dia, Senin (14/11).

Baca Juga: Efek Naiknya Harga Jual dan Batubara, Ini Rekomendasi Saham Semen Indonesia (SMGR)

Efek akuisisi SMBR

Volume penjualan SMGR bakal tumbuh ke depan. Ini sejalan dengan rencana SMGR mengakuisisi PT Semen Baturaja Tbk (SMBR). Michael memperkirakan akan ada peningkatan volume penjualan mencapai 2 juta ton per tahun, didukung tambahan kapasitas terpasang dari SMBR.

Akuisisi ini diperkirakan rampung tahun depan. Michael memperkirakan, akuisisi akan berdampak ke peningkatan pangsa pasar SMGR. Market share SMGR bisa kembali ke 50%.

Analis Kiwoom Sekuritas Rizky Khaerunnisa dalam riset 3 November menambahkan, akuisisi SMBR bisa memperluas kekuatan SMGR di pasar Sumatra bagian selatan. Langkah ini akan membantu SMGR untuk lebih fokus ke wilayah lain dan pasar ekspor.  

Rizky menuturkan, prospek SMGR masih cukup baik seiring kebutuhan semen untuk konstruksi di ibukota negara baru. Dia memprediksi pendapatan SMGR di 2022 bisa mencapai Rp 35,29 triliun dengan laba bersih Rp 2,06 triliun.

Rizky rekomendasi add saham SMGR dengan target harga Rp 9.150. Michael juga menyarankan buy dengan target harga Rp 9.500. Sementara JP Morgan  merekomendasikan overweight dengan target Rp 10.000.

Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) Mengantongi Restu Rights Issue     

Terbaru
IHSG
7.087,32
1.11%
-79,50
LQ45
920,31
1.62%
-15,20
USD/IDR
16.177
-0,39
EMAS
1.347.000
0,15%
Terpopuler