Kinerja Sido Muncul Semakin Bugar

Selasa, 26 Oktober 2021 | 06:00 WIB
Kinerja Sido Muncul Semakin Bugar
[]
Reporter: Vina Elvira | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) melihat prospek bisnis di sisa tahun ini masih cukup cerah. Pasalnya, hingga kuartal III-2021, perusahaan ini berhasil mencetak pertumbuhan bisnis cukup signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan keuangan per akhir September 2021, Sido Muncul tercatat membukukan penjualan sebesar Rp 2,78 triliun. Jumlah itu tumbuh 23% dibandingkan penjualan di periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 2,26 triliun. 
 
Dari sisi bottom line, Sido Muncul mampu mencetak pertumbuhan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga 35% dari sebelumnya Rp 640,81 miliar menjadi Rp 865,50 miliar per akhir September 2021.
 
Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, David Hidayat mengatakan, penjualan ekspor di kuartal ketiga tahun ini mengalami peningkatan hingga mencapai 39% year-on-year (yoy). Penguatan pasar ekspor diproyeksikan terus berlanjut hingga tutup tahun ini.
 
"Ekspor tumbuh 39%, saat ini kontribusinya terhadap total penjualan masih kurang dari 5%," ungkap dia kepada KONTAN, Minggu (24/10). 
 
David mengungkapkan, SIDO akan terus memperluas pasar ekspor, baik dari sisi negara tujuan maupun produk yang dipasarkan. "Perluasan pasar ekspor terus dilakukan untuk produk-produk lainnya, selain Tolak Angin dan Kuku Bima Energy," sebut dia. 
 
Terkait negara tujuan ekspor, saat ini Sido Muncul sedang fokus untuk melakukan perluasan pasar ekspor ke negara-negara di kawasan Afrika Barat, Arab Saudi dan Indochina.
 
Dengan demikian, manajemen SIDO kian optimistis bisnis mereka terus bertumbuh di sepanjang tahun ini. Sido Muncul menargetkan penjualan dan laba bersih 2021 tumbuh masing-masing minimal 15% dibandingkan realisasi pada tahun 2020. 
 
"Kebiasaan dan kesadaran untuk mengonsumsi produk kesehatan atau herbal meningkat. Kami berharap dapat mencapai pertumbuhan yang lebih dari yang ditargetkan semula," tutur David.
 
Permintaan SIDO
 
SIDO memproyeksikan, lonjakan permintaan produk di kuartal keempat tahun ini mungkin tidak akan sebesar di kuartal ketiga. Meskipun begitu, David menilai rata-rata pertumbuhan permintaan SIDO secara keseluruhan telah meningkat dibandingkan kondisi normal sebelum pandemi Covid-19. 
 
Demi mempertahankan tren positif di kuartal-kuartal sebelumnya, manajemen Sido Muncul akan terus menambah varian dan produk baru, sehingga dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap total penjualan perusahaan. 
 
"Kami telah berhasil mengubah tantangan menjadi peluang di masa pandemi ini, perubahan strategi dan gerak cepat eksekusi menjadi kunci utama," ujar David. 
 
Sido Muncul telah merilis sejumlah stock keeping unit (SKU) baru dari berbagai segmen produk. Perinciannya, lebih dari 16 SKU dirilis pada tahun 2020, sementara 9 SKU meluncur pada tahun ini. 
Potensi dari semua produk baru tersebut terbilang cukup menjanjikan.
 
Pasalnya, dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, kontribusi produk baru telah mencapai 3% terhadap total penjualan konsolidasi Sido Muncul. 
 
Manajemen SIDO juga mengandalkan penjualan produk di pabrik milik anak usaha mereka, yakni PT Semarang Herbal Indoplant (SHI). 
 
Mengutip website resmi perusahaan, SHI merupakan pabrik ekstraksi bahan baku untuk meningkatkan kapasitas produksi Grup Sido Muncul. Langkah ini dapat memperpendek mata rantai produksi, meningkatkan efisiensi dan standardisasi bahan baku, serta menampung hasil panen para petani rempah.     

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Usai Tampil di Bisnis MICE Berlanjut Mengelola Kebun Raya
| Minggu, 15 Desember 2024 | 06:35 WIB

Usai Tampil di Bisnis MICE Berlanjut Mengelola Kebun Raya

Terkenal dengan bisnis MICE tak membuat PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) lupa dengan bisnis lain. 

Bisnis Taman Bermain di Mal Meriah, Banyak Permintaan
| Minggu, 15 Desember 2024 | 06:15 WIB

Bisnis Taman Bermain di Mal Meriah, Banyak Permintaan

Musim hujan di musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 membawa berkah bagi pengusaha taman rekreasi dalam ruangan

 
Efek Domino dari Wahana Rekreasi Menyambut Nataru
| Minggu, 15 Desember 2024 | 06:10 WIB

Efek Domino dari Wahana Rekreasi Menyambut Nataru

Kehadiran wahana rekreasi dan hiburan keluarga di dalam mall turut memberikan keuntungan bagi pengelola mal. 

Citra Di Atas Penderitaan
| Minggu, 15 Desember 2024 | 05:10 WIB

Citra Di Atas Penderitaan

Mission impossible. Demikian persepsi pakar dan masyarakat saat Presiden Prabowo Subianto mencanangkan pertumbuhan ekonomi 8% di 2028 mendatang.

Komisaris TLKM Bambang Brodjonegoro: Memilih Properti dan Instrumen Bank
| Sabtu, 14 Desember 2024 | 11:01 WIB

Komisaris TLKM Bambang Brodjonegoro: Memilih Properti dan Instrumen Bank

Melihat portofolio dan strategi investasi Bambang Brodjonegoro, Komisaris Utama PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)

Penjaringan Dana Pasar Modal Bisa Lebih Ramai di Tahun Depan
| Sabtu, 14 Desember 2024 | 10:58 WIB

Penjaringan Dana Pasar Modal Bisa Lebih Ramai di Tahun Depan

Masih ada lima perusahaan yang tengah menawarkan saham perdana dalam initial public offering (IPO) bulan ini

Seleksi CAT dan Wawancara Petugas Haji Pekan Depan
| Sabtu, 14 Desember 2024 | 10:13 WIB

Seleksi CAT dan Wawancara Petugas Haji Pekan Depan

Seleksi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1446 H/2025 M menyelesaikan tahap verifikasi administrasi.

Sanksi 41 Pelaku Usaha Langgar Distribusi Minyak
| Sabtu, 14 Desember 2024 | 09:54 WIB

Sanksi 41 Pelaku Usaha Langgar Distribusi Minyak

Terdapat rantai distribusi yang panjang pada tingkat distributor dan pengecer yang menyebabkan harga Minyakita di atas HET

BI Rampungkan Proof of Concept Rupiah Digital
| Sabtu, 14 Desember 2024 | 09:45 WIB

BI Rampungkan Proof of Concept Rupiah Digital

Proof of Concept yang dimaksud, yakni tahap pertama yang fokus pada immediate state – wholesale cash ledger

Harga Jual Eceran Rokok Naik Mulai 1 Januari 2025
| Sabtu, 14 Desember 2024 | 09:27 WIB

Harga Jual Eceran Rokok Naik Mulai 1 Januari 2025

Pemerintah menahan tarif cukai hasil tembakau (CHT). Namun, pemerintah menaikkan harga jual eceran (HJE) hampir seluruh produk hasil tembakau

INDEKS BERITA

Terpopuler