KKR Dikabarkan Mau Divestasi Saham ROTI, Begini Kata Produsen Sari Roti

Jumat, 23 Februari 2024 | 14:01 WIB
KKR Dikabarkan Mau Divestasi Saham ROTI, Begini Kata Produsen Sari Roti
[ILUSTRASI. Roti tawar dengan merek dagang Sari Roti produksi PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) dipajang di etalase sebuah toko serba ada di Bekasi, Jawa Barat. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/25/11/2020]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen Sari Roti PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) buka suara soal kabar rencana penjualan kepemilikan oleh salah satu pemegang sahamnya, yakni KKR & Co LP. Perusahaan investasi global asal Amerika Serikat (AS) tersebut kini mengenggam 22,16% saham ROTI melalui Demeter Indo Investment Pte Ltd.

Dalam suratnya kepada Bursa Efek Indonesia tanggal 22 Februari 2024, manajemen ROTI menyampaikan bahwa perusahaan belum menerima informasi dari KKR mengenai rencana penjualan saham tersebut. 

"Sampai dengan tanggal surat ini, ROTI belum menerima informasi dari KKR mengenai rencana konkret KKR sehubungan dengan pelaksanaan rencana divestasi saham-saham yang dimilikinya dalam perseroan," tulis manajemen ROTI dalam surat yang ditdandatangani direktur ROTI Arlina Sofia dan Ida Apulia Simatupang.

Meskipun begitu, ROTI mengerti model bisnis KKR sebagai suatu perusahaan private equity yang dapat menjual investasi-investasi yang dimilikinya setelah jangka waktu tertentu.

Penjualan kepemilikan dilakukan dengan tetap bergantung pada berbagai macam faktor, termasuk keadaan pasar, ekonomi, dan kelayakan dari potensi transaksi tersebut.

 

 

Manajemen ROTI menjelaskan, saat ini, tidak terdapat informasi atau kejadian penting lainnya yang material dan dapat memengaruhi kelangsungan hidup perusahaan serta harga saham perusahaan.

Sebagai informasi, KKR melalui Demeter Indo Investment Pte Ltd. menggenggam kepemilikan di ROTI sejak Oktober 2017. Ketika itu, KKR mengakuisisi 12,64% saham ROTI senilai US$ 74 juta atau sekitar Rp 1 triliun dengan asumsi kurs saat itu Rp 13.587 per dolar AS.

Sampai dengan 31 Januari 2024, kepemilikan KKR lewat anak usahanya di ROTI sudah bertambah hingga mencapai 1.370.798.546 (22,16%). Jika pada Kamis (22/2) harga ROTI ditutup di Rp 1.260, berarti total nilai investasi KKR di ROTI berjumlah Rp 1,72 triliun.

Baca Juga: MPMX Targetkan Pertumbuhan Kinerja 5% di Tahun ini

ROTI belum merilis kinerja setahun penuh 2023. Namun, sebagai gambaran, sepanjang sembilan bulan pertama 2023, penjualan bersih ROTI tercatat sebesar Rp 2,84 triliun atau turun 0,87% dibandingkan periode sama tahun 2022.

Tingginya beban usaha sepanjang Januari-September 2023 menyebabkan laba usaha ROTI justru turun menjadi Rp 333,89 miliar dari sebelumnya Rp 379,02 miliar.

Alhasil, kondisi tersebut berdampak pada penurunan laba bersih perusahaan. Laba bersih ROTI berkurang 12,26% year on year (YoY) dari sebelumnya Rp 262,96 miliar menjadi Rp 229,92 miliar.

Merujuk konsensus analis Bloomberg, target harga saham ROTI berada di level Rp 1.425 per saham. Artinya, masih terdapat peluang kenaikan sebesar 14,38% dari harga penutupan perdagangan saham ROTI per sesi pertama Jumat (22/2) yang berada di posisi Rp 1.245 per saham.

Sebanyak delapan analis merekomendasikan beli, sedangkan dua analis lainnya yang disurvei Bloomberg merekomendasikan tahan. Sebut saja BCA Sekuritas dan Sucor Sekuritas yang merekomendaiskan beli dengan target harga masing-masing berada di psoisi Rp 1.300 dan Rp 1.470 per saham.

 

 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

IHSG Masih Berharap Naik Usai Cetak Rekor
| Jumat, 05 Desember 2025 | 05:56 WIB

IHSG Masih Berharap Naik Usai Cetak Rekor

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan level tertinggi baru sepanjang sejarah atau all time high (ATH), Kamis (4/12). 

Batubara Belum Stabil, Kinerja DOID Masih Rapuh
| Jumat, 05 Desember 2025 | 05:53 WIB

Batubara Belum Stabil, Kinerja DOID Masih Rapuh

Kinerja emiten jasa pertambangan, PT BUMA Internasional Grup Tbk (DOID) masih akan tertekan di tengah ketidakpastian industri batubara

Kinerja Masih Lemah, Mayora (MYOR) Revisi Turun Target Pendapatan
| Jumat, 05 Desember 2025 | 05:51 WIB

Kinerja Masih Lemah, Mayora (MYOR) Revisi Turun Target Pendapatan

Emiten barang konsumsi PT Mayora Indah Tbk (MYOR) merevisi turun target pendapatan menjadi single digit hingga akhir tahun 2025

Mencari Sektor Hoki di Tahun Kuda Api
| Jumat, 05 Desember 2025 | 05:42 WIB

Mencari Sektor Hoki di Tahun Kuda Api

Saham perbankan dan barang konsumsi diproyeksi jadi motor Indeks Saham Harga Gabungan (IHSG) tahun depan

Relaksasi Jemaah dan Petugas Haji Daerah Bencana
| Jumat, 05 Desember 2025 | 04:30 WIB

Relaksasi Jemaah dan Petugas Haji Daerah Bencana

Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) menunda proses PPIH di daerah bencana serta memberikan relaksasi pembayaran haji bagi warga terdampak.

Bantuan Internasional Belum Dibuka
| Jumat, 05 Desember 2025 | 04:29 WIB

Bantuan Internasional Belum Dibuka

Proses rehabilitasi bencana dan banjir yang terjadi di tiga provinsi di Sumatra berlangsung selama 100 hari.

Dramatisasi Pemberantasan Korupsi
| Jumat, 05 Desember 2025 | 04:29 WIB

Dramatisasi Pemberantasan Korupsi

Bukannya memicu gerakan antikorupsi, dramatisasi justru melemahkan semangat publik untuk ikut memberantas korupsi.

Danantara Membenahi Subsidi dan Kompensasi BUMN
| Jumat, 05 Desember 2025 | 04:29 WIB

Danantara Membenahi Subsidi dan Kompensasi BUMN

Danantara akan mengubah skema biaya di sejumlah BUMN yang menerima program subsidi serta kompensasi.

Transaksi Harbolnas 2025 Bisa Tembus Rp 35 Triliun
| Jumat, 05 Desember 2025 | 04:29 WIB

Transaksi Harbolnas 2025 Bisa Tembus Rp 35 Triliun

Pesta belanja dan diskon tahunan yakni Harbolnas 2025 bakal berlangsung di periode10 - 16 Desember 2025.

IHSG Cetak Rekor Penutupan Tertinggi, Simak Peluang Investor Jumat (5/12) Ini
| Jumat, 05 Desember 2025 | 04:29 WIB

IHSG Cetak Rekor Penutupan Tertinggi, Simak Peluang Investor Jumat (5/12) Ini

IHSG pecahkan rekor penutupan tertinggi di 8.640,2. Intip prediksi IHSG dan rekomendasi saham untuk Jumat (5/12).

INDEKS BERITA