KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Manajemen PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) memproyeksikan bisnis alat berat khususnya sektor pertambangan semakin membaik pada tahun ini. Hal tersebut seiring dengan kenaikan permintaan batubara di pasar domestik maupun mancanegara.
"Kami berharap pandemi Covid-19 lebih terkendali pada tahun ini dengan berjalannya program vaksinasi," ungkap Andry Budiman Limawan, Direktur Utama PT Kobexindo Tractors Tbk, saat dihubungi KONTAN, Selasa (8/6).
Optimisme KOBX terpancar dari target pendapatan di sepanjang tahun ini. Kobexindo menargetkan pendapatan mencapai US$ 71 juta atau mendekati angka pendapatan di tahun 2019, tepatnya sebelum terkena isu pandemi Covid-19 senilai US$ 71,46 juta.
Tahun lalu, KOBX meraih pendapatan bersih sebesar US$ 50,96 juta. Alhasil, Kobexindo membidik pertumbuhan pendapatan tahun ini sekitar 39,30% dibanding realisasi pendapatan 2020.
Andry berujar, tren kenaikan harga batubara akan terus memacu pertumbuhan produksi batubara nasional. Dari sini, permintaan terhadap alat berat, yang merupakan lini bisnis utama KOBX, berpotensi meningkat.
"Harga batubara di kisaran US$ 80-US$ 100 per ton, akan terus memacu pertumbuhan produksi batubara dan berdampak terhadap kenaikan permintaan alat berat," ungkap dia.
Peningkatan harga batubara dan upaya pengendalian pandemi Covid-19 memacu KOBX untuk terus memperkuat lini bisnis yang telah dijalani serta menjajaki peluang bisnis baru. Salah satunya melalui pengembangan portofolio produk KOBX di sektor alat berat non pertambangan.
Selain sektor alat berat pertambangan sebagai lini bisnis utama, KOBX memiliki portofolio di segmen lain, seperti alat berat untuk industri, pergudangan, dan environmental solution. Untuk menjemput peluang baru, KOBX menjajaki bisnis kontraktor pertambangan. Andry bilang, kegiatan bisnis tersebut diproyeksikan memberikan kontribusi positif mulai semester kedua tahun ini. "Namun belum dapat kami sampaikan secara detail," ucap dia.
Untuk melancarkan bisnis tahun ini, KOBX ditopang 12 jaringan kantor cabang yang terdapat di kota besar di Indonesia, seperti Batu Licin, Batam, Lahat, Medan, Surabaya, Lampung, Semarang, Makasar, Balikpapan, Banjarmasin, Tarakan dan Samarinda.
"Dengan dukungan jaringan pelayanan kami siap menyediakan jasa penjualan, perbaikan dan suku cadang (3S/sales, service, sparepart) serta jasa sewa," beber Andry.
KOBX tak berbicara banyak soal anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2021. Namun alokasi dana capex terutama untuk keperluan operasional, seperti pengadaan unit non tambang (forklift) yang disewakan serta pengembangan lini bisnis kontraktor. "Terpenting bagi kami adalah dukungan perbankan untuk memenuhi pesanan alat berat dari konsumen," kata Andry.
Demi memuluskan target bisnis tahun ini, KOBX telah mencanangkan sejumlah strategi khusus. Salah satunya fokus terhadap produk yang memberikan nilai tambah terbaik. KOBX juga mengklaim terus memperkuat layanan purna jual.
"Kobexindo saat ini memiliki dua segmen penjualan alat berat yakni pertambangan dan non-pertambangan. Kami akan terus memperkuat segmen non-pertambangan untuk memperkuat komposisi pendapatan sehingga tidak terlalu tergantung pada sektor pertambangan," kata Andry.
KOBX mencatatkan pendapatan bersih US$ 22,55 juta di kuartal I-2021. Jumlah itu tumbuh 73,32% year-on-year (yoy). KOBX juga meraih laba bersih US$ 996.976 di kuartal I-2021. Di periode sama tahun lalu, KOBX menderita rugi sebesar US$ 1,83 juta.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.