Kobexindo Masuk Bisnis Kontraktor Pertambangan

Kamis, 10 Juni 2021 | 06:00 WIB
Kobexindo Masuk Bisnis Kontraktor Pertambangan
[]
Reporter: Vina Elvira | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Manajemen PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) memproyeksikan bisnis alat berat khususnya sektor pertambangan semakin membaik pada tahun ini. Hal tersebut seiring dengan kenaikan permintaan batubara di pasar domestik maupun mancanegara. 

"Kami berharap pandemi Covid-19 lebih terkendali pada tahun ini dengan berjalannya program vaksinasi," ungkap  Andry Budiman Limawan,  Direktur Utama PT Kobexindo Tractors Tbk, saat dihubungi KONTAN, Selasa (8/6). 
 
Optimisme KOBX terpancar dari target pendapatan di sepanjang tahun ini. Kobexindo menargetkan pendapatan mencapai US$ 71 juta atau mendekati angka pendapatan di tahun 2019, tepatnya sebelum terkena isu pandemi Covid-19 senilai US$ 71,46 juta. 
 
Tahun lalu, KOBX meraih pendapatan bersih sebesar US$ 50,96 juta. Alhasil, Kobexindo membidik pertumbuhan pendapatan tahun ini sekitar 39,30% dibanding realisasi pendapatan 2020. 
Andry berujar, tren kenaikan harga batubara akan terus memacu pertumbuhan produksi batubara nasional. Dari sini, permintaan terhadap alat berat, yang merupakan lini bisnis utama KOBX, berpotensi meningkat. 
 
"Harga batubara di kisaran US$ 80-US$ 100 per ton, akan terus memacu pertumbuhan produksi batubara dan berdampak terhadap kenaikan permintaan alat berat," ungkap dia. 
Peningkatan harga batubara dan upaya pengendalian pandemi Covid-19 memacu KOBX untuk terus memperkuat lini bisnis yang telah dijalani serta menjajaki peluang bisnis baru. Salah satunya melalui pengembangan portofolio produk KOBX di sektor alat berat non pertambangan. 
 
Selain sektor alat berat pertambangan sebagai lini bisnis utama, KOBX memiliki portofolio di segmen lain, seperti alat berat untuk industri, pergudangan, dan environmental solution. Untuk menjemput peluang baru, KOBX menjajaki bisnis kontraktor pertambangan. Andry bilang, kegiatan bisnis tersebut diproyeksikan memberikan kontribusi positif mulai semester kedua tahun ini. "Namun belum dapat kami sampaikan secara detail," ucap dia. 
 
Untuk melancarkan bisnis tahun ini, KOBX ditopang 12 jaringan kantor cabang yang terdapat di kota besar di Indonesia, seperti Batu Licin, Batam, Lahat, Medan, Surabaya, Lampung, Semarang, Makasar, Balikpapan, Banjarmasin, Tarakan dan Samarinda.
 
"Dengan dukungan jaringan pelayanan kami siap menyediakan jasa penjualan, perbaikan dan suku cadang (3S/sales, service, sparepart) serta jasa sewa," beber Andry.  
 
KOBX tak berbicara banyak soal anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2021. Namun alokasi dana capex terutama untuk keperluan operasional, seperti pengadaan unit non tambang (forklift) yang disewakan serta pengembangan lini bisnis kontraktor. "Terpenting bagi kami adalah dukungan perbankan untuk memenuhi pesanan alat berat dari konsumen," kata Andry. 
 
Demi memuluskan target bisnis tahun ini, KOBX telah mencanangkan sejumlah strategi khusus. Salah satunya fokus terhadap produk yang memberikan nilai tambah terbaik. KOBX juga mengklaim terus memperkuat layanan purna jual.
 
"Kobexindo saat ini memiliki dua segmen penjualan alat berat yakni pertambangan dan non-pertambangan. Kami akan terus memperkuat segmen non-pertambangan untuk memperkuat komposisi pendapatan sehingga tidak terlalu tergantung pada sektor pertambangan," kata Andry. 
 
KOBX mencatatkan pendapatan bersih US$ 22,55 juta di kuartal I-2021. Jumlah itu tumbuh 73,32% year-on-year (yoy). KOBX juga meraih laba bersih US$ 996.976 di kuartal I-2021. Di periode sama tahun lalu, KOBX menderita rugi sebesar US$ 1,83 juta.       

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

UMKM Masih Butuh Insentif PPh Final 0,5%
| Selasa, 26 November 2024 | 00:31 WIB

UMKM Masih Butuh Insentif PPh Final 0,5%

Kementerian UMKM akan bersurat ke Kementerian Keuangan ihwal usulan perpanjangan PPh final 0,5% tahun depan

Melihat Kerajaan Bisnis Happy Hapsoro yang Baru Menjadi Pengendali Anyar MINA
| Senin, 25 November 2024 | 13:48 WIB

Melihat Kerajaan Bisnis Happy Hapsoro yang Baru Menjadi Pengendali Anyar MINA

Jika ditotal, nilai kekayaan Happy Hapsoro dari kepemilikan beberapa saham emiten di bursa, berjumlah Rp 3,43 triliun.

Di Balik Divestasi BBYB, Kini Muncul Rumor Masuknya MUFG & Backdoor Listing Superbank
| Senin, 25 November 2024 | 13:32 WIB

Di Balik Divestasi BBYB, Kini Muncul Rumor Masuknya MUFG & Backdoor Listing Superbank

Akulaku Group menyatakan pihaknya tidak memberi komentar terkait spekulasi pasar. Setiap penyesuaian kepemilikan saham dilakukan sesuai ketentuan.

Mr.DIY (MDIY) IPO Rp 4,71 Triliun, 90% Dana dari Investor Masuk ke Kantong Pengendali
| Senin, 25 November 2024 | 13:10 WIB

Mr.DIY (MDIY) IPO Rp 4,71 Triliun, 90% Dana dari Investor Masuk ke Kantong Pengendali

Di harga penawaran Rp 1.650 per saham hingga Rp 1.870 per saham, price to book value (PBV) MDIY mencapai hingga 23,91x.

Bisnis Tumbuh Terus, Anak Usaha Erajaya (ERAL) Ambil Alih Saham JV dengan JD Sport
| Senin, 25 November 2024 | 10:57 WIB

Bisnis Tumbuh Terus, Anak Usaha Erajaya (ERAL) Ambil Alih Saham JV dengan JD Sport

PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) tambah kepemilikan lewat akuisisi saham dua perusahaan dari tangan JD UK.  

Saham Emiten Batubara Semakin Membara
| Senin, 25 November 2024 | 09:44 WIB

Saham Emiten Batubara Semakin Membara

Sejumlah saham emiten batubara pun mulai menghangat dengan kenaikan di atas 1% pada akhir pekan lalu, Jumat (22/11).

Dividen Menarik Kala Bursa Terjepit
| Senin, 25 November 2024 | 08:05 WIB

Dividen Menarik Kala Bursa Terjepit

Pembagian dividen masih akan mewarnai pasar saham dalam negeri, ADRO menawarkan dividend yield paling tinggi dibanding emiten lain

The Waiting Game Menghantui Pasar Saham
| Senin, 25 November 2024 | 07:42 WIB

The Waiting Game Menghantui Pasar Saham

Investor masih akan menunggu kondisi lebih pasti, window dressing diharapkan hadir jelang akhir tahun

Harga Membaik, Kinerja Emiten Perkebunan Sawit Terungkit
| Senin, 25 November 2024 | 07:32 WIB

Harga Membaik, Kinerja Emiten Perkebunan Sawit Terungkit

Prospek kinerja emiten perkebunan dan pengolahan kelapa sawit didorong kenaikan harga jual CPO dan permintaan di tahun depan

 Bank Optimalkan Layanan KPR Secara Digital
| Senin, 25 November 2024 | 07:20 WIB

Bank Optimalkan Layanan KPR Secara Digital

Perbankan terus berinovasi dalam memasarkan produk kredit kepemilikan rumah (KPR) dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.

INDEKS BERITA