Kokok Emiten Unggas Lebih Nyaring

Sabtu, 13 Juli 2024 | 11:21 WIB
Kokok Emiten Unggas Lebih Nyaring
[ILUSTRASI. Laba bersih emiten poultry diperkirakan membaik pada kuartal kedua tahun ini. KONTAN/Baihaki/26/7/2013]
Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham emiten poultry kompak menguat dalam sepekan terakhir. Sentimen positif masih berasal dari harga ayam yang kuat dan penurunan harga jagung. Menjelang laporan keuangan kuartal kedua, kinerja emiten sektor unggas ini diprediksi membaik.

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Victor Stefano mengatakan, harga livebird biasanya turun di bulan Suro yang kali ini dimulai pada 6-7 Juli 2024. "Tapi biasanya, di pekan keempat, harga kembali membaik lagi secara bertahap," katanya dalam riset Kamis (9/7).

Nah, Victor melihat momentum pertumbuhan laba emiten poultry akan ditopang oleh segmen pakan ternak. Ini karena harga bahan baku yang rendah akibat penurunan harga jagung dan buntil kedelai sebesar 11% - 7% secara kuartalan sepanjang kuartal kedua lalu.

Baca Juga: Menyisir Investasi Indonesia Investment Authority (INA) Tahun 2023 yang Tumbuh 152,6%

Hitungan Victor, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) bisa membukukan laba bersih sekitar Rp 1,4 triliun hingga Rp 1,67 triliun pada kuartal II-2024. Sedang PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) bisa mencetak laba bersih Rp 871 miliar hingga Rp 1,1 triliun.

Lalu, PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) bisa memperoleh laba bersih Rp 108 miliar hingga Rp 156 miliar. Artinya, pertumbuhan laba ketiganya di kuartal dua cukup kuat, dengan level dua digit secara kuartalan.

Sementara itu, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andreas Saragih mengatakan, rata-rata harga day old chick (DOC) melampaui ekspektasi. Namun, tingkat pertumbuhan bulanan melemah. Ia memperkirakan, pertumbuhan ini disebabkan oleh pemusnahan sukarela oleh para pemain dan turunnya harga jagung.

"Rata-rata harga jagung dalam negeri turun menjadi Rp5.653/kg pada Juni 2024, turun sebesar -2,3% per bulan dan -9,2% per tahun," jelasnya.

Prospek saham

Andreas menilai, masih ada sejumlah sentimen positif yang akan mendorong prospek kinerja emiten poultry hingga akhir tahun ini. Salah satunya adalah kelanjutan program bantuan pangan, pelantikan pemerintahan baru, dan rincian lebih lanjut mengenai makanan bergizi gratis senilai Rp70 triliun.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan, harga saham emiten poultry masih bisa menguat sehingga menarik untuk dicermati. Azis pun merekomendasikan hold CPIN dengan target harga Rp 6.050.

Baca Juga: Strategi Superior Prima Sukses (BLES) Perkuat Bisnis Batu Bata Ringan

Andreas juga menyarankan hold saham CPIN dengan target harga Rp 5.825 per saham. Sedangkan Victor melihat pertumbuhan laba emiten poultry yang lebih kuat pada tahun 2024-2025 belum diperhitungkan oleh investor.

Sehingga, Victor mempertahankan rekomendasi overweight sektor poultry. Saham pilihan utamanya (top picks) adalah CPIN, karena harga sahamnya sudah underperformed di saat pertumbuhan labanya berpeluang lebih tinggi dibandingkan peers.Victor memasang rekomendasi beli CPIN, JPFA, dan MAINdengan target harga masing-masing Rp 5.900, Rp 1.800, dan Rp 850 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Suku Bunga Tak Lagi Tinggi, Emiten Properti Bakal Bertaji
| Rabu, 18 September 2024 | 05:05 WIB

Suku Bunga Tak Lagi Tinggi, Emiten Properti Bakal Bertaji

Kinerja emiten properti diproyeksi akan terpacu sentimen penurunan bunga.

Wacana Tax Holiday untuk Menyokong Program Makan Bergizi Gratis
| Rabu, 18 September 2024 | 05:02 WIB

Wacana Tax Holiday untuk Menyokong Program Makan Bergizi Gratis

Investasi di sektor pertanian belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.

Anggaran Negara 2025  Sokong Program Populis
| Rabu, 18 September 2024 | 05:00 WIB

Anggaran Negara 2025 Sokong Program Populis

Pemerintah dan DPR tuntaskan Rancangan APBN 2025, program populis sedot dana besar

Harga Logam Industri Terangkat Pemangkasan Suku Bunga Global
| Rabu, 18 September 2024 | 04:54 WIB

Harga Logam Industri Terangkat Pemangkasan Suku Bunga Global

Harga logam industri masih bisa naik apabila pemangkasan suku bunga oleh the Fed yang semakin besar.

Atur Strategi Agar Pamor Cerah Lagi
| Rabu, 18 September 2024 | 04:50 WIB

Atur Strategi Agar Pamor Cerah Lagi

Bisnis pengelolaan investasi oleh industri keuangan non bank masih menemui jalan terjal.

Pertumbuhan Penjualan Mobil Dorong Prospek Emiten Komponen
| Rabu, 18 September 2024 | 04:25 WIB

Pertumbuhan Penjualan Mobil Dorong Prospek Emiten Komponen

Meningkatnya penjualan mobil nasional dapat meningkatkan permintaan komponen otomotif.

Upaya Industri Udang Indonesia Menangkal Tudingan Dumping
| Rabu, 18 September 2024 | 04:12 WIB

Upaya Industri Udang Indonesia Menangkal Tudingan Dumping

Tudingan AS memukul pelaku industri udang Indonesia, termasuk petambak yang selama ini menjadi ujung tombak.

Meski Tertatih, Bisnis Modal Ventura Masih Bisa Pulih
| Rabu, 18 September 2024 | 04:10 WIB

Meski Tertatih, Bisnis Modal Ventura Masih Bisa Pulih

Industri modal ventura dinilai masih punya peluang untuk menunjukkan perbaikan hingga tutup tahun nanti.

Emiten Ramai-Ramai Ganti Pengendali Saham Baru
| Rabu, 18 September 2024 | 04:05 WIB

Emiten Ramai-Ramai Ganti Pengendali Saham Baru

Menakar prospek emiten yang berganti pengendali saham.

Transaksi Penjualan AAI Material, tapi Efek ke Kinerja Keuangan ADRO Diklaim Minimal
| Selasa, 17 September 2024 | 14:01 WIB

Transaksi Penjualan AAI Material, tapi Efek ke Kinerja Keuangan ADRO Diklaim Minimal

Kontribusi bisnis batubara metalurgi ke kinerja keuangan ADRO masih kecil.

INDEKS BERITA

Terpopuler