Kondisi Stabil, Yield Obligasi Mulai Turun

Senin, 04 Maret 2019 | 10:51 WIB
Kondisi Stabil, Yield Obligasi Mulai Turun
[]
Reporter: Dimas Andi | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Membaiknya sentimen eksternal mendorong yield surat utang negara (SUN) di pasar sekunder bergerak turun. Potensi penurunan yield SUN masih terbuka asalkan tidak ada sentimen kejutan yang bersifat negatif.

Jumat (1/3), yield SUN tenor 10 tahun seri FR0078 berada di level 7,81% atau naik 2 basis poin (bps). Meski begitu, bila dilihat dalam dua pekan terakhir, yield SUN acuan tersebut mengalami tren penurunan. Artinya, harga SUN sedang mengalami tren kenaikan.

Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C. Permana mengatakan, tren penurunan yield SUN dipengaruhi oleh beberapa sentimen dari eksternal. Pertama, berkurangnya risiko perang dagang setelah Amerika Serikat dan China terus mengadakan pertemuan secara intens.

Pertemuan tersebut memang tak sepenuhnya berjalan lancar karena Presiden AS Donald Trump beberapa kali memberi pernyataan kontroversial terkait perkembangan negosiasi ini. Akan tetapi, para pelaku pasar belum terlalu khawatir. Mengingat perundingan ini sudah dianggap sebuah kemajuan sejak keduanya memutuskan gencatan senjata perang dagang akhir tahun lalu.

Kedua, sentimen kebijakan kenaikan suku bunga acuan AS semakin mengendur. "Di dalam negeri pun Bank Indonesia menyatakan suku bunga acuan sudah berada di level tertinggi di tengah tingkat inflasi yang rendah," tambah Fikri, Jumat (1/3) lalu.

Senior VP & Head of Investment Recapital Asset Management Rio Ariansyah menambahkan, positifnya sentimen eksternal juga mampu menjaga kurs rupiah stabil di bawah Rp 14.200 per dollar AS. Stabilitas rupiah turut mendorong terjadinya penurunan yield SUN belakangan ini. "Arah yield SUN sangat berkorelasi dengan pergerakan rupiah," imbuh dia.

Tren penurunan yield SUN juga menjadi angin segar bagi perusahaan yang ingin menerbitkan obligasi. Pasalnya, risiko tingginya cost of fund menjadi berkurang.

Selain itu, turunnya yield bisa dimanfaatkan oleh investor untuk mengambil keuntungan dari naiknya harga instrumen tersebut. Hanya saja, aksi ambil untung yang berlebihan bisa berujung pada koreksi harga SUN.

Dengan keadaan sekarang, Fikri optimistis yield SUN bisa bergerak di bawah 8%. "Tidak tertutup kemungkinan yield SUN tenor 10 tahun bergerak di rentang 7,5%–7,8% hingga akhir Juli," tutur dia.

Rio juga memperkirakan yield SUN acuan bergerak di bawah 8% dalam jangka pendek. "Yield SUN 10 tahun kemungkinan masih di kisaran 7,8% meskipun pasar masih volatil," kata Rio.

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (8 Juni 2025)
| Minggu, 08 Juni 2025 | 09:23 WIB

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (8 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (8 Juni 2025) Rp 1.904.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,63% jika menjual hari ini.

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:35 WIB

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas

Di balik reputasinya sebagai penyedia kamar murah dan layanan check-in kilat, OYO punya ambisi lebih besar. Apa itu?

 
Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:20 WIB

Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang

Ribuan calon jemaah haji furoda gagal berangkat ke Tanah Suci. Tak hanya calon jemaah yang gundah gulana, agen travel juga pusing alang kepalang. 

 
Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:50 WIB

Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil

Bermain kini bukan hanya urusan anak-anak. Playground kini menjadi ruang pelepas penat bagi orang dewasa. Apa peluang bisnisnya?

 
Kopdes Melaju Buat Siapa?
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:10 WIB

Kopdes Melaju Buat Siapa?

​Hingga awal Juni, sebanyak 78.000 lembaga Kopdes Merah Putih sudah terbentuk melalui musyawarah desa khusus.

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:32 WIB

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing

Beberapa saham yang terkena aksi jual asing dalam sepekan terakhir ini, masih dapat dicermati untuk trading jangka pendek

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:25 WIB

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis

 Sejumlah emiten mulai dari sektor teknologi, kesehatan, hingga energi, memperluas bisnis dengan membentuk anak usaha baru.

Prospek Saham DSNG yang Siap  Menebar Dividen Rp 24 Per Saham
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:23 WIB

Prospek Saham DSNG yang Siap Menebar Dividen Rp 24 Per Saham

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 254,39 miliar dari buku tahun 2024.

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:19 WIB

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen

Mengupas rencana bisnis perusahaan ritel fesyen, PT Mega Perintis Tbk (ZONE) di tengah persaingan industri yang ketat

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:00 WIB

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini

Potensi kontraksi PMI masih dapat berlanjut, terlebih jika pasca negosiasi tarif dalam 90 hari tidak mendapatkan keputusan win-win.

INDEKS BERITA

Terpopuler