Konser Green Day dan Pasar Lintas Generasi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konser "Green Day Live in Jakarta" pada Sabtu (15/2) pekan lalu di Pantai Carnaval Ancol dalam perayaan 10 tahun Hammersonic bermakna strategis, tidak hanya bagi industri show business, namun juga berbagai industri yang menargetkan pasar konsumen tidak terbatas pada generasi tertentu. Hal ini terlihat dari penonton yang datang ke konser dengan tiket seharga Rp 1,5 jutaan hingga Rp 2,5 jutaan tersebut terdiri dari generasi yang tumbuh di era 90-an dan kini menjadi orang tua, mengajak anak-anak mereka kelahiran 2000-an.
Green Day dengan kekhasannya membawakan musik punk rock konsisten dan terus bertumbuh dengan karya-karyanya yang populer di kalangan generasi saat ini. Hal itu membuktikan, musisi dan setiap produsen yang memperhatikan kebutuhan pasar serta beradaptasi dengan generasi masa kini, akan bertahan dan menjadi pujaan atau pilihan prioritas. Bila era 90-an karya Green Day terwakili dengan hits When I Come Around dan Basket Case, maka era 2000-an lagu Boulevard of Broken Dream, American Idiot dan 21 Guns mempertahankan popularitas Green Day di tengah zaman yang telah berubah.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukKontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.