Kontrak 157 Proyek Pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) Bisa Diteken Tahun Ini

Senin, 10 Juni 2019 | 10:24 WIB
Kontrak 157 Proyek Pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) Bisa Diteken Tahun Ini
[]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk mencapai target porsi energi baru sebesar 23% pada tahun 2025, pemerintah terus memburu pengembangan pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT). Pada tahun ini, pemerintah menargetkan bisa meneken kontrak dan pengadaan sebanyak 157 proyek energi baru terbarukan.

Direktur Aneka Energi Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Harris memperkirakan, kapasitas setrum dari 157 proyek tersebut mencapai 4.718,14 megawatt (MW) dan akan menelan investasi mencapai Rp 147,12 triliun. "Itu mengacu pada update data rencana pengadaan PLN secara nasional," ungkap dia kepada KONTAN, Sabtu (8/6) pekan lalu.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PLN Djoko Rahardjo Abumanan mengklaim, PLN melakukan proses kontrak dan pengadaan atau engineering procurement construction (EPC) terhadap 157 proyek pembangkit EBT itu di unit wilayah masing-masing.

Selain itu, EPC pembangkit EBT ini dilakukan oleh PLN maupun pengembang listrik swasta atau independent power producer (IPP). "Ini banyak dilakukan di unit-unit, gabungan dari EPC PLN dan IPP. Misalnya di NTT, untuk EPC PLTS saja ada lebih 24 lokasi," kata dia kepada KONTAN, Minggu (9/6).

Sementara PLN Pusat akan menggelar 21 proyek pembangkit EBT yang ditargetkan bisa berkontrak melalui power purchase agreement (PPA) pada tahun ini.

Dari 21 rencana PPA tersebut, terdapat sembilan proyek yang merupakan lanjutan dari tahun 2018. Adapun 12 proyek lagi merupakan proyek baru.

Harris mengemukakan, proyek lanjutan merupakan proyek yang persetujuan jual beli telah dilakukan sebelum tahun 2019, namun belum menandatangani PPA. Khusus untuk proyek lanjutan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM), menurut dia, merupakan proyek yang telah mendapatkan Penetapan Pengelolaan Tenaga Air (PPTA).

Sementara proyek baru adalah proyek yang proses persetujuan jual belinya dilakukan pada tahun ini. Adapun proses PPA dilakukan ketika pengembang sudah siap dan memenuhi persyaratan. "Ini info awal. Proses PPA tergantung kesiapan para pengembang. Jadi kemajuan PPA akan berbeda-beda," ungkap Harris.

Direktur Eksekutif Institute for Essential and Service Reform (IESR), Fabby Tumiwa mengingatkan, jumlah proyek yang menandatangani PPA tidak terlalu signifikan jika tidak dibarengi kelayakan proyek untuk masuk ke tahap selanjutnya.

Sebab, untuk bisa beroperasi menjadi kapasitas terpasang, proyek tersebut harus terlebih dahulu masuk fase penyelesaian syarat pendanaan atau financial close (FC) dan menyelesaikan tahap konstruksi.

Sedangkan untuk mencapai ke tahap itu, proyek yang sudah PPA harus menarik dan layak secara investasi. Selain kualitas proyek, menurut Fabby, kelayakan proyek tersebut ditentukan oleh sejumlah faktor seperti pembagian risiko antara PLN dan pengembang serta ketentuan-ketentuan dalam PPA. "Sebagai pengalaman (PPA tahun 2017), dari 70 proyek tidak semua bisa konstruksi. Kalau PPA-nya bankable, proses FC bisa lebih cepat," ungkap Fabby.

Seperti diketahui, dari 70 proyek pembangkit listrik energi baru terbarukan yang sudah PPA pada tahun 2017, belum semuanya bisa mencapai FC. Hingga April lalu, PLN masih melakukan pendampingan bersama lembaga financial advisor seperti Tropical Landscapes Finance Facility (TLFF).

Optimistis tercapai

Kementerian ESDM masih optimistis dapat mengejar target EBT. Harris menyampaikan, sekali pun nanti akan ada proyek yang mengalami terminasi, kondisi tersebut tidak akan menyusutkan bauran energi terbarukan yang telah dicapai.

Sebab, bauran energi dihitung dari pembangkit yang sudah terpasang, bukan dari jumlah kapasitas yang baru PPA. Nah, hingga kuartal pertama tahun ini, total kapasitas proyek pembangkit EBT yang dalam proses konstruksi mencapai 2.456,15 MW.

Harris menyebutkan, kini, proyek yang telah commercial operation date (COD) mencapai 5.822,39 MW.

Bagikan

Berita Terbaru

Bisnis Mal Masih Moncer Didorong Serbuan Aksi Ekspansi Peritel Asing
| Selasa, 05 November 2024 | 19:01 WIB

Bisnis Mal Masih Moncer Didorong Serbuan Aksi Ekspansi Peritel Asing

Sejumlah peritel merek merek tertentu terpantau melakukan ekspansi yang mendorong permintaan ruang bisnis.

ADRO Bagi Dividen Jumbo, Boy Thohir Kebagian Rp 2,67 T dari Kepemilikan Langsung
| Selasa, 05 November 2024 | 15:41 WIB

ADRO Bagi Dividen Jumbo, Boy Thohir Kebagian Rp 2,67 T dari Kepemilikan Langsung

Dana dari pembagian dividen ADRO untuk mengeksekusi PUPS atas saham PT Adari Andalan Indonesia (PT AAI).

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti
| Selasa, 05 November 2024 | 11:30 WIB

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti

Data inflasi AS pada September 2024, inflasi AS tercatat di kisaran 2,1% yoy, sedikit di atas target The Fed di 2,0%. 

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan
| Selasa, 05 November 2024 | 10:50 WIB

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan

Bank Indonesia diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada November 2024 karena rupiah sedang melemah.

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG
| Selasa, 05 November 2024 | 09:07 WIB

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG

Sejak Agustus 2024 sudah beredar kabar mengenai rencana Pemerintah Singapura untuk melepas kepemilikannya di TAPG.

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit
| Selasa, 05 November 2024 | 08:15 WIB

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit

Sepanjang periode Januari-September 2024, HAIS berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 12,40%, yakni menjadi Rp 765,37 miliar

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak
| Selasa, 05 November 2024 | 08:01 WIB

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak

PMMP masih terikat sejumlah kontrak kerja sama, salah satunya memasok udang ke Marubeni Corporation 

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah

Untuk penyluran subsidi elpiji dan BBM akan diubah menjadi skema bantuan langsung tunai ke masyarakat penerima.

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah

Untuk memperluas pasar ekspor, Mustika Ratu turut serta dalam Indonesia Europe Business Forum (IEBF) 2024.

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek

Jika Kemala Harris terpilih menjadi presiden Amerika Serikat, maka akan lebih menguntungkan Indonesia.

INDEKS BERITA

Terpopuler