Kontrak hingga 2055, Inpex Siap Cari Pembeli Gas

Rabu, 17 Juli 2019 | 05:22 WIB
Kontrak hingga 2055, Inpex Siap Cari Pembeli Gas
[]
Reporter: Abdul Basith, Filemon Agung | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sepakat memperpanjang kontrak Blok Masela selama 27 tahun atau hingga tahun 2055. Restu ini melempangkan jalan Inpex Corporation melalui Inpex Masela Ltd dan Shell segera memulai pengembangan Lapangan Abadi Blok Masela.

Dalam tahap awal, pengelola Blok Masela itu akan melaksanakan front end engineering design (FEED) yang ditargetkan selesai tahun depan. Target ini artinya, Inpex sudah siap dengan pembeli gas yang dihasilkan oleh proyek ini.

Chief Executive Officer (CEO) Inpex Corporation, Takayuki Ueda, mengatakan Inpex yakin bisa memperoleh pembeli gas alam cair (LNG) produksi Masela. "Kami baru mulai, belum diputuskan (pembelinya), tapi kami yakin ada banyak potensi," kata dia, dalam jumpa pers, kemarin.

Pasca bertemu Presiden Joko Widodo, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, serta Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto di Istana Presiden, Selasa (16/7), Ueda juga memastikan Inpex akan bergerak cepat.

Termasuk mencari pembeli sebelum keputusan investasi akhir (FID) yang direncanakan tiga hingga empat tahun mendatang. "Persetujuan revisi POD menjadi nilai plus untuk memperoleh buyer," uhar Uede.

Tidak menutup kemungkinan pembeli LNG Blok Masela datang dari dalam dan luar negeri. Selain Indonesia, calon pembeli berasal dari Jepang, Tiongkok dan Taiwan. "Di Indonesia, perusahaan gas domestik atau perusahaan listrik juga bisa, kami akan senang bernegosiasi," jelas Ueda.

Sebelumnya, Direktur Komersial PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) Danny Praditya menyebutkan, selama ini PGAS dan Inpex telah melakukan pembicaraan. "Kami sering bertemu dan Inpex selalu mengabari kami setiap ada update," ungkap dia.

Satu hal yang pasti, produksi gas Blok Masela akan menjadi portofolio pasokan potensial untuk menjamin kebutuhan gas domestik. Namun Danny memastikan PGAS dan Inpex belum meneken kontrak kerjasama. "Pastinya harus ada kontrak, sejauh ini belum," sebut Danny.

Berharap pemerintah konsisten

Inpex Corporation berharap tidak ada perubahan yang dilakukan pemerintah mengenai kontrak tersebut di masa mendatang. Konsistensi pemerintah diklaim sebagai sesuatu yang penting untuk kelancaran proyek. "Kami berharap tak ada perubahan setelah memulai proyek. Jika terjadi perubahan, itu di luar kendali kami," ujar Ueda.

Ketika dikonfirmasi sumber pendanaan proyek, Ueda menyebutkan, sejauh ini Inpex belum bisa memastikan lebih jauh. "Bisa dengan kas perusahaan dan sebagian kecil melalui skema trustee borrowing, sebab ini proyek yang besar," kata dia.

Mengacu revisi PoD yang disepakati pemerintah, investasi pengembangan Blok Masela senilai US$ 19,8 miliar.

Pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan Inpex dan Shell adalah lahan. VP Corporation Services Inpex Masela Ltd, Nico Muhyiddin, mengatakan setelah PoD disetujui pihaknya akan mengakuisisi lahan. "Akan participatory mapping sesuai UU 2/2012," sebut dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 31,58% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Merosot (12 Mei 2025)
| Senin, 12 Mei 2025 | 08:42 WIB

Profit 31,58% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Merosot (12 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (12 Mei 2025) 1 gram Rp 1.905.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,58% jika menjual hari ini.

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau

Pada hari perdagangan perdananya, DKHH menyentuh auto reject atas (ARA) usai melesat 34,85% ke level Rp 178, dari harga IPO di Rp 132 per saham.

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh

Heboh daftar iris bisa mendapatkang uang, ini sebenarnya tujuan kehadiran teknologi proof of human. Yuk simak

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi
| Minggu, 11 Mei 2025 | 13:00 WIB

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi

Sektor manufaktur dan energi menjadi roda penggerak bagi pertumbuhan kredit perbankan di kuartal pertama ini. 

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT
| Minggu, 11 Mei 2025 | 10:00 WIB

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT

Per Maret 2025 jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 13,71 juta, bertambah dibandingkan dengan Februari sebanyak 13,31 juta.

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 09:12 WIB

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian

Besaran dana IPO yang berhasil dihimpun sejak awal tahun sampai dengan 8 Mei 2025 sudah mencapai Rp 7 triliun.

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:53 WIB

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (11 Mei 2025) 1 gram Rp 1.928.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,31% jika menjual hari ini.

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:20 WIB

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya

PTPP tidak dalam kondisi likuiditas yang seret. Aset lancarnya masih mencukupi untuk digunakan memenuhi semua liabilitas jangka pendeknya.

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 06:00 WIB

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian

Membuka relasi menjadi salah satu kunci sukses sebagai seorang sineas. Agar relasi terjalin, bergabung di komunitas adal

 
Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara
| Minggu, 11 Mei 2025 | 05:10 WIB

Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara

Kondang sebagai penambang batubara tak menyurutkan semangat PT Indika Energy Tbk (INDY) transisi ke bisnis yang rendah karbon. 

 
INDEKS BERITA

Terpopuler