Konversi Utang, Arpeni Tetapkan Harga Private Placement Jauh di Atas Harga Wajar

Rabu, 20 Februari 2019 | 12:45 WIB
Konversi Utang, Arpeni Tetapkan Harga Private Placement Jauh di Atas Harga Wajar
[]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam rangka konversi utang menjadi saham, PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) akan menggelar penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement.

Arpeni akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 11.263.406.688 saham Seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah saham baru yang akan diterbitkan tersebut setara dengan 129,91% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Arpeni.

Penerbitan saham baru akan disertai Waran Seri II. Harga pelaksanaan Waran Seri II sebesar Rp 150 per saham yang dibayarkan secara tunai.

Sementara harga pelaksanaan penerbitan saham Seri B baru sebesar Rp 454,557 hingga Rp 518,458 per saham.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen Arpeni mengatakan, harga pelaksanaan private placement itu lebih tinggi 278%-303% dibandingkan harga wajar saham APOL yang telah ditetapkan oleh penilai.

Lantaran perdagangan saham APOL telah disuspensi sejak 1 April 2015, manajemen Arpeni telah menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Herly, Ariawan & Rekan (HAR) untuk menetapkan harga pasar wajar saham Arpeni.

Berdasarkan penilaian tersebut, KJPP HAR berpendapat, nilai pasar wajar 100% Arpeni pada 30 September 2018 adalah minus Rp 2,22 triliun atau minus Rp 256 per saham.

Meski begitu, harga pelaksanaan private placement ini merupakan kesepakatan Perjanjian Perdamaian pada 7 Februari 2019 lalu.

Berdasarkan perjanjian tersebut, setiap kreditur yang memiliki piutang dalam denominasi rupiah akan menerima 19.288 saham Seri B untuk utang senilai Rp 10 juta.

Setiap kreditur yang memiliki utang dalam denominasi dollar Amerika Serikat (AS) akan menerima 28.795 saham Seri B untuk setiap utang sebesar US$ 1.000.

Sementara setiap pemegang obligasi dollar AS akan menerima 32.853 saham Seri B untuk setiap pokok obligasi senilai US$ 1.000.

Dengan demikian, harga pelaksanaan private placement untuk konversi utang dalam denominasi rupiah sebesar Rp 518,457 per saham. Begitu juga dengan harga pelaksanaan private placement untuk konversi utang dalam denominasi dollar AS.

Sementara harga pelaksanaan private placement untuk konversi obligasi dollar AS sebesar Rp 454,557 per saham.

Setiap kreditur yang menyetujui pelaksanaan konversi utang menjadi saham akan menerima waran pada saat tanggal konversi utang. Setiap satu saham hasil konversi akan memperoleh satu Waran Seri II. Setiap empat waran dapat digunakan untuk mengambil satu saham Seri B dengan membayar uang tunai sebesar Rp 150 per saham.

Pasca konversi utang menjadi saham, liabilitas Arpeni akan menurun secara signifikan sementara defisit ekuitas akan membaik. Total liabilitas jangka pendek diperkirakan turun sebesar Rp 4,4 triliun menjadi Rp 2,6 triliun. Sementara ekuitas akan meningkat dari defisit Rp 6 triliun menjadi defisit Rp 1,17 triliun.

Pelaksanaan private placement ini akan digelar setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memberikan restu atas pelaksanaan konversi utang menjadi saham. Rencananya, Arpeni akan menggelar RUPS pada 29 Maret 2019.

Seperti diketahui, pada 1 November 2011, Arpeni telah meneken Perjanjian Perdamaian dalam rangka Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) atas utang sebesar US$ 310,9 juga dan Rp 1,68 triliun. Rencana perdamaian itu telah disahkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 10 November 2011.

Berdasarkan Perjanjian Perdamaian itu, kreditur mengesampingkan dan melepaskan haknya untuk menerima denda, bunga atas denda, dan bunga terkait dengan perjanjian derivatif karena alasan apapun terkait utang Arpeni.

Pada 12 Januari 2012, United States Bankruptcy Court Southern District of New York menyetujui permintaan Arpeni untuk mengakui hasil PKPU itu di Amerika Serikat.

Pada 7 Februari 2019 lalu, Arpeni telah memperoleh persetujuan untuk melaksanakan perubahan perjanjian perdamaian dengan menawarakan kepada kreditur untuk melaksanakan opsi konversi langsung degan cara mengonversi utang kreditur menjadi saham Arpeni.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Reli Usai Pengendali Jual Habis Kepemilikan, KETR Dibayangi Aksi Backdoor Listing
| Kamis, 11 Desember 2025 | 19:52 WIB

Reli Usai Pengendali Jual Habis Kepemilikan, KETR Dibayangi Aksi Backdoor Listing

PT Bahtera Bintang Nusantara menjual seluruh 64.425.000 saham KETR yang dimilikinya pada periode 3–8 Desember 2025.

Diskon Tarif Tol Jelang Libur Nataru Tidak Menjadi Beban Bagi JSMR dan CMNP
| Kamis, 11 Desember 2025 | 11:00 WIB

Diskon Tarif Tol Jelang Libur Nataru Tidak Menjadi Beban Bagi JSMR dan CMNP

Kebijakan pemberian diskon tarif tol di momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) diproyeksi menyumbang kenaikan volume atau trafik.

Industri Semen Tertekan, Menakar Prospek Saham Semen Baturaja (SMBR)
| Kamis, 11 Desember 2025 | 10:00 WIB

Industri Semen Tertekan, Menakar Prospek Saham Semen Baturaja (SMBR)

Kinerja industri semen yang lesu, dipengaruhi oleh lemahnya permintaan pasar domestik, terutama penyelesaian proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Agar Nonkaryawan Patuh Urusan Pajak
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:34 WIB

Agar Nonkaryawan Patuh Urusan Pajak

Rasio kepatuhan wajib pajak orang pribadi nonkaryawan merosot ke 27,96%, terendah dalam lima tahun terakhir

Perusahaan Milik Hashim Djojohadikusumo Mengungkap Motif di Balik Pencaplokan COIN
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:10 WIB

Perusahaan Milik Hashim Djojohadikusumo Mengungkap Motif di Balik Pencaplokan COIN

Investasi ini bukan hanya nilai ekonomi, tapi membangun kedaulatan digital Indonesia yang menghasilkan inovasi dan nilai tambah ekonomi nasional.

Bahaya Batalnya Tarif Resiprokal AS terhadap RI
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:09 WIB

Bahaya Batalnya Tarif Resiprokal AS terhadap RI

AS tuding Indonesia mengingkari komitmen yang telah disepakati dalam perjanjian tarif Juli          

Sah, The Fed Pangkas Suku Bunga 25 bps, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Kamis, 11 Desember 2025 | 07:29 WIB

Sah, The Fed Pangkas Suku Bunga 25 bps, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Analis memperkirakan, pasar mulai priced in terhadap pemangkasan suku bunga The Fed. Dari domestik, pasar berharap pada momentum akhir tahun.

AGII Menanti Kenaikan Permintaan Gas Industri di 2026
| Kamis, 11 Desember 2025 | 07:07 WIB

AGII Menanti Kenaikan Permintaan Gas Industri di 2026

AGII memproyeksikan bakal menyediakan capital expenditure (capex) atau belanja modal sekitar Rp 350 miliar pada 2026. 

Dana Kelolaan Reksadana Bisa Tembus Rp 800 Triliun di 2026
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:45 WIB

Dana Kelolaan Reksadana Bisa Tembus Rp 800 Triliun di 2026

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total dana kelolaan reksadana mencapai Rp 656,96 triliun per November 2025. 

Trafik Naik, Kinerja Jasa Marga (JSMR) Berpeluang Membaik
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:40 WIB

Trafik Naik, Kinerja Jasa Marga (JSMR) Berpeluang Membaik

Trafik jalan tol PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) bakal lebih ramai, sehingga bisa memoles kinerja JSMR

INDEKS BERITA

Terpopuler