Mayoritas Kreditur Setuju, Restrukturisasi Utang Arpeni Pratama (APOL) Mulai Efektif

Rabu, 13 Februari 2019 | 16:24 WIB
Mayoritas Kreditur Setuju, Restrukturisasi Utang Arpeni Pratama (APOL) Mulai Efektif
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) mendapat persetujuan dari mayoritas krediturnya untuk melakukan restrukturisasi utang. Dari hasil penghitungan suara pada 7 Februari 2019 lalu, mayoritas kreditur separatis dan kreditur konkuren telah menyetujui rencana restrukturisasi. 

Dua dari tiga kreditur separatis yang mewakili Rp 1,74 triliun utang, atau 94,9% kreditur sudah menyetujui dan meneken perubahan perjanjian perdamaian. Lalu, tujuh dari 10 atau sekituar 67% kreditur konkuren juga telah setuju atas restrukturisasi tersebut. Jumlah ini mewakili Rp 1,47 triliun jumlah utang. 

Dalam hasil penghitungan pemungutan suara yang dirilis belum lama ini, kelompok kreditur lain, yaitu pemegang obligasi dollar AS (USD noteholder) juga sudah menyetujui usulan restrukturisasi yang ditawarkan perusahaan. Dari jumlah USD noteholder yang hadir, sebanyak 75,3% memberi persetujuannya. 

Hasil suara ini sudah dimasukkan ke US Court Prepackaged Chapter 11 pada 1 Februari, mengingat restrukturisasi utang dollar perusahaan harus melalui pengadilan di Amerika Serikat (AS). Dengan begitu, rencana restrukturisasi utang APOL dianggap sudah efektif sejak 7 Februari 2019. 

"Rencana restrukturisasi yang mengakibatkan perubahan perjanjian perdamaian antara perseroan dengan para kreditur telah efektif dan mengikat sejak 7 Februari 2019," ujar manajemen APOL dalam keterbukaan informasi, Selasa (12/2). 

Total utang yang akan direstrukturisasi mencapai Rp 6,524 triliun atau sekitar US$ 437 juta. Salah satu skema restrukturisasi utang yang akan dilakukan adalah dengan mengonversi utang menjadi saham. 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

BEI Suspensi Belasan Saham Sepanjang November, Redam Euforia Lonjakan Harga Saham IPO
| Kamis, 21 November 2024 | 18:03 WIB

BEI Suspensi Belasan Saham Sepanjang November, Redam Euforia Lonjakan Harga Saham IPO

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) cukup getol menggembok saham emiten beberapa waktu terakhir, meski di tengah kondisi pasar yang lesu.

Pasar IPO Tahun 2024 Kurang Bergairah, Otoritas Perlu Berbenah untuk Tahun 2025
| Kamis, 21 November 2024 | 17:37 WIB

Pasar IPO Tahun 2024 Kurang Bergairah, Otoritas Perlu Berbenah untuk Tahun 2025

Deloitte mengungkapkan terjadi penurunan yang signifikan perusahaan yang melaksanakan IPO di Indonesia, dibandingkan tahun sebelumnya.

Dampak Perang Dagang AS-China, Ekspor RI Turun Hingga Kebanjiran Produk Murah China
| Kamis, 21 November 2024 | 16:59 WIB

Dampak Perang Dagang AS-China, Ekspor RI Turun Hingga Kebanjiran Produk Murah China

Terpilihnya Donald Trump menimbulkan kekhawatiran terjadi perang dagang Amerika Serikat-China, seperti yang terjadi tahun 2018 silam. 

 Investasi Hilirisasi Butuh Rp 9.800 T Hingga 2040, Berikut Perincian 28 Komoditasnya
| Kamis, 21 November 2024 | 09:12 WIB

Investasi Hilirisasi Butuh Rp 9.800 T Hingga 2040, Berikut Perincian 28 Komoditasnya

PTBA menggadang hilirisasi batubara menjadi Artificial graphite dan anode sheet. Sementara ADRO berambisi menjadikannya bahan baku pupuk.

Geber Pengembangan Energi Hijau, Indonesia Butuh Rp 1.000 T Satu Dekade ke Depan
| Kamis, 21 November 2024 | 08:54 WIB

Geber Pengembangan Energi Hijau, Indonesia Butuh Rp 1.000 T Satu Dekade ke Depan

Pemerintah mengklaim bakal membantu pembangunan transmisi dan gardu induk lantaran tidak mudah untuk mencapai nilai keekonomian.. 

Mata Uang Asia Masih Sulit Bangkit
| Kamis, 21 November 2024 | 08:45 WIB

Mata Uang Asia Masih Sulit Bangkit

Mata uang Asia masih berpeluang melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) setidaknya sampai akhir tahun 2024 ini.

Mengail Potensi Cuan Obligasi Korporasi
| Kamis, 21 November 2024 | 08:43 WIB

Mengail Potensi Cuan Obligasi Korporasi

Berinvestasi pada surat utang korporasi menjadi alternatif menarik bagi investor, Terlebih, di tengah kondisi pasar yang volatil 

Harga Amonia Memoles Prospek ESSA, Analis Beri Rekomendasi Buy
| Kamis, 21 November 2024 | 08:37 WIB

Harga Amonia Memoles Prospek ESSA, Analis Beri Rekomendasi Buy

Menakar prospek bisnis dan kinerja saham PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) di tengah tren laju harga amonia

Saham INDF Jadi Primadona Investor Asing, FMR Hingga SEI Investments Rajin Akumulasi
| Kamis, 21 November 2024 | 08:05 WIB

Saham INDF Jadi Primadona Investor Asing, FMR Hingga SEI Investments Rajin Akumulasi

Net foreign buy terbesar dalam lima hari terakhir tercatat berlangsung di saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Koperasi Bisa Kelola Sumur Minyak Ilegal
| Kamis, 21 November 2024 | 07:55 WIB

Koperasi Bisa Kelola Sumur Minyak Ilegal

Undang-Undang (UU) Migas memperbolehkan entitas koperasi untuk mengelola sumur minyak tua yang selama ini dibor secara ilegal oleh masyarakat.

INDEKS BERITA

Terpopuler