Korporasi Mengijon Kontrak Sebelum Pemerintahan Berganti

Sabtu, 24 Desember 2022 | 10:28 WIB
Korporasi Mengijon Kontrak Sebelum Pemerintahan Berganti
[ILUSTRASI. HL Harian KONTAN 24 Desember 2022]
Reporter: Filemon Agung, Muhammad Julian | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebelum Presiden Joko Widodo turun tahta tahun 2024, beberapa perusahaan jumbo buru-buru meminta perpanjangan kontrak. Dan atas nama jaminan investasi dan kepastian berusaha, pemerintah mengabulkan permintaan tersebut, kendati masa habis kontraknya masih lama.

Perpanjangan kontrak terbaru dikantongi BP Berau Ltd yang meminta tambahan 20 tahun untuk tiga blok migas menjadi tahun 2055. Sebagai catatan, kontrak BP Berau yang mengelola proyek Kilang Tangguh itu baru habis tahun 2035 atau masih 13 tahun lagi.

Padahal, Pasal 4 Ayat (3) Peraturan Menteri ESDM Nomor 23/ 2021 menyatakan, permohonan perpanjangan Kontrak Kerja Sama dapat disampaikan paling cepat 10 tahun dan paling lambat 2 tahun sebelum Kontrak Kerja Sama berakhir dengan memenuhi persyaratan permohonan perpanjangan kerja sama.

Tutuka Ariadji, Dirjen Migas Kementerian ESDM berdalih, aturan itu bisa lebih cepat dengan catatan ada jual beli atau head of agreement atau letter of intent siapa yang menggunakan gas itu. "BP ada, pembelinya ada, jadi bisa lebih cepat daripada 10 tahun," kata dia usai meneken perpanjangan kontrak BP Berau, Jumat (23/12).

Anja-Isabel Dotzenrath, BP Executive Vice President Gas & Low Carbon Energy mengatakan, perpanjangan kontrak ini membuat BP dapat melanjutkan pekerjaan dan membantu Indonesia menjawab kebutuhan energi dan mempercepat eksplorasi. "Ini menunjukkan kepercayaan kami kepada Pemerintah Indonesia dalam meneruskan investasi," imbuhnya.

Tak hanya BP Berau Ltd, Kementerian ESDM juga sedang menggodok perpanjangan kontrak PT Vale Indonesia Tbk. Arifin Tasrif, Menteri ESDM pernah bilang, perpanjangan izin perlu diberikan. "Kalau Vale tidak ada masalah, diperpanjang. Kalau tidak diperpanjang, mau diapain?" kata dia.

Rencana perpanjangan kontrak juga diajukan PT Freeport Indonesia lewat Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. Alasan Bahlil, perpanjangan diberikan lebih cepat karena kepentingan bangsa. Sementara, kontrak Freeport baru berakhir di 2041

Richard C Adkerson, Chief Executive Officer Freeport enggan berkomentar soal kelanjutan kontrak Freeport usai tahun 2041. "Terlalu dini mengomentari hal ini. Sumber daya ada, dan akan masuk akal bagi semua pemangku kepentingan mencari cara mengembangkan sumber daya itu," katanya beberapa waktu lalu.

Bhima Yudhistira Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) menilai aneh atas perpanjangan kontrak sebelum waktunya itu. Ia berharap ada pengawasan terkait perpanjangan kontrak itu. Apalagi dilakukan menjelang pemilu. "Ini demi menjamin aliran dana yang berpotensi memunculkan suap," kata dia.

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Padjajaran Yayan Satyaki menilai, maraknya perpanjangan izin operasi oleh perusahaan energi dilakukan demi memanfaatkan tren harga komoditas. "Dengan harga minyak US$ 70-US$ 80 per barel, tidak ada orang yang ingin ketinggalan pasar," kata Yayan.

Ia menambahkan, bukan saja perusahaan energi yang terkesan buru-buru mendapat tambahan kontrak. Pihak konsorsium China juga meminta kontrak atau konsesi Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa menjadi 80 tahun dari sebelumnya hanya 50 tahun.

Bagikan

Berita Terbaru

Konflik Sosial dan Lingkungan Warnai Pengembangan Panas Bumi (Geothermal) Flores
| Selasa, 06 Mei 2025 | 12:00 WIB

Konflik Sosial dan Lingkungan Warnai Pengembangan Panas Bumi (Geothermal) Flores

Sebanyak enam Uskup (Pemimpin Gereja Katolik) yang bernaung di bawah Provinsi Gerejawi Ende menolak rencana pengembangan panas bumi di Flores.

Investasi Sektor Bauksit Rp 12,84 T di Kuartal I 2025 Juga Mengalir ke Non Smelter
| Selasa, 06 Mei 2025 | 10:57 WIB

Investasi Sektor Bauksit Rp 12,84 T di Kuartal I 2025 Juga Mengalir ke Non Smelter

Tahun-tahun sebelumnya, bauksit bukan merupakan sektor mineral dengan kontribusi jumbo, sektor ini lebih lambat dibanding sektor mineral lain.

Profit 35,88% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terbang (6 Mei 2025)
| Selasa, 06 Mei 2025 | 08:51 WIB

Profit 35,88% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terbang (6 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (6 Mei 2025) 1 gram Rp 1.931.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 35,88% jika menjual hari ini.

Sempat Ditolak Pemerintah, AMMN Kembali Ajukan Ekspor Konsentrat dan Katoda Tembaga
| Selasa, 06 Mei 2025 | 08:48 WIB

Sempat Ditolak Pemerintah, AMMN Kembali Ajukan Ekspor Konsentrat dan Katoda Tembaga

Pada kuartal I-2025 penjualan bersih AMMN anjlok 99,65%, efek produksi pertama katoda tembaga baru dimulai pada akhir Maret.​

Kinerja INDF Ditopang Pertumbuhan ICBP & SIMP, Prospek Positif Masih Bisa Berlanjut
| Selasa, 06 Mei 2025 | 08:22 WIB

Kinerja INDF Ditopang Pertumbuhan ICBP & SIMP, Prospek Positif Masih Bisa Berlanjut

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) masih menjadi kontributor utama bagi pendapatan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Industri Mebel dan Kerajinan Pangkas Volume Kerja
| Selasa, 06 Mei 2025 | 08:22 WIB

Industri Mebel dan Kerajinan Pangkas Volume Kerja

Dari total nilai ekspor mebel Indonesia sebesar US$ 2,2 miliar, porsi ekspor ke Amerika Serikat mencapai 60%.

BLES Siap Mengerek Kapasitas Produksi
| Selasa, 06 Mei 2025 | 08:19 WIB

BLES Siap Mengerek Kapasitas Produksi

BLES mengoperasikan empat pabrik dengan lima line produksi. Pabrik BLES berlokasi di Mojokerto, Lamongan, Sidoarjo, Jawa Timur, serta Srage

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi Pacu Kinerja di Tahun Ini
| Selasa, 06 Mei 2025 | 08:15 WIB

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi Pacu Kinerja di Tahun Ini

PRDA di kuartal II-2025 akan meluncurkan serangkaian inisiatif terintegrasi yang bertujuan untuk meningkatkan customer engagement.

Kinerja Samindo Resources Menanjak di Kuartal I-2025
| Selasa, 06 Mei 2025 | 08:14 WIB

Kinerja Samindo Resources Menanjak di Kuartal I-2025

MYOH juga berhasil mengamankan perpanjangan kontrak strategis dengan Kideco selama lima tahun ke depan.  

Proyek Gas Sintesis PTBA-PGAS Butuh US$ 3,2 Miliar
| Selasa, 06 Mei 2025 | 08:11 WIB

Proyek Gas Sintesis PTBA-PGAS Butuh US$ 3,2 Miliar

Berdasarkan kajian awal bersama PGN, estimasi kebutuhan investasi pabrik proyek ini senilai US$ 3,2 miliar,

INDEKS BERITA

Terpopuler