KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi kredit investasi mulai merekah di awal tahun. Bank Indonesia (BI) mencatat pada Januari 2019 realisasi kredit investasi mencapai Rp 1.318,6 triliun dengan pertumbuhan 12,6 % secara tahunan. Pertumbuhan tersebut lebih besar dibandingkan Desember 2018 senilai Rp 1.295,8 triliun dengan pertumbuhan 10,6% secara tahunan.
Dalam laporan keuangan Januari 2019, Bank BNI tercatat telah merealisasikan kredit hingga Rp 469,22 triliun. Pencapaian tersebut tumbuh 15,8% dibandingkan bulan Januari 2018 senilai Rp 405 triliun.
Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta berharap pertumbuhan kredit sepanjang 2019 bisa bisa terus terakselerasi, khususnya di segmen kredit investasi. Sebab Herry bilang sejak kuartal 3-2018 kredit di segmen ini tumbuh cukup signifikan.
Hingga akhir 2018 lalu, pertumbuhan kredit investasi BNI tumbuh 14,6% (yoy) dengan nilai Rp 149,27 triliun, dibandingkantahun 2017 senilai Rp 130,29 triliun. Awal tahun kredit investasi masih tumbuh positif, katanya kepada KONTAN, Selasa (12/3).
Pertumbuhan kredit investasi di awal 2019 sejalan dengan kebutuhan pendanaan guna menunjang bisnis dalam jangka panjang. Terlebih sifat kredit investasi lebih fleksibel dengan pencairan sesuai termin kebutuhan proyek. Hingga akhir 2019 kami proyeksikan kredit investasi BNI relatif stabil dengan pertumbuhan akhir 2018 lalu, katanya.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga mulai menggeber penyaluran kredit di awal tahun. Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan, pada dua bulan awal 2019 kredit investasi tumbuh mencapai 11,8% secara tahunan. Sayang, ia tak menyebut berapa nilai realisasinya.
Sepanjang 2018, pertumbuhan kredit investasi BRI tumbuh 10,9% secara tahunan senilai Rp 139,99 triliun dibandingkan 2017 senilai Rp 126,17 triliun. Hingga akhir tahun BRI pasang target kredit investasi bisa tumbuh 14%.
Bank daerah juga terus berupaya meningkatkan kredit di segmen ini. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk misalnya telah menyalurkan kredit investasi per Februari 2019 mencapai Rp 775,45 miliar, tumbuh 1,23% secara tahunan. Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagrah bilang, sektor industri perhotelan akan menjadi andalan tahun ini.