Kritis Sebelum Flexing

Jumat, 07 April 2023 | 08:00 WIB
Kritis Sebelum Flexing
[]
Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Flexing menjadi istilah yang sangat populer akhir-akhir ini. Flexing yang berarti memamerkan kemampuan, seolah sedang mengalami penyempitan arti menjadi sekadar pamer kekayaan di media sosial.

Wujud pamer harta itu antara lain menunjukkan saldo ATM ratusan juta rupiah, pamer arloji mewah dan mobil sport super canggih, atau pamer tas super mahal.

Ada pula yang lebih suka pamer hasil jepretan swafoto di dalam kabin jet pribadi, mengunggah pose bersantap di restoran mewah berbintang Michelin berjarak puluhan ribu kilometer di seberang benua, atau sekadar membuang-buang HP pintar dari balkon rumah ke jalan.

Sialnya, aksi flexing semacam itu yang oleh para tukang pamer mungkin cuma diniatkan sebagai kegiatan iseng belaka, kini telah menjadi daya tarik bagi netizen maupun penegak hukum untuk menelisik lebih jauh asal-usul kekayaan mereka.

Gara-gara flexing oleh anaknya yang sedang terjerat kasus hukum, seorang pejabat dipecat dan dibelejeti habis nilai dan asal-usul kekayaannya.

Akibat pamer harta semacam itu pula, beberapa orang kaya baru yang biasa disebut crazy rich akhirnya masuk bui karena kemudian ketahuan duitnya berasal dari skema investasi bodong.

Sejumlah selebritas hiburan pernah bergiliran diperiksa polisi akibat dicurigai kecipratan komisi investasi bodong itu.

Gencarnya flexing yang ternyata sebagian berkaitan dengan tindak kriminal menunjukkan ketidakpahaman sebagian masyarakat tentang arti kekayaan maupun pemahaman keuangan pribadi atau keluarga. 

Orang bernafsu untuk pamer benda-benda yang sedang mereka kuasai, lupa bahwa benda-benda tersebut belum tentu mereka miliki.

Mobil dan rumah mewah yang cicilan kreditnya jauh dari lunas, pesawat pribadi fasilitas mitra bisnis, maupun perjalanan wisata gratisfikasi, sama sekali tak layak dipamerkan. Semua itu tidak dimiliki.

Ada semacam aturan tidak tertulis bahwa orang kaya bisa berbuat apa saja, kecuali satu hal: pamer kekayaan yang bukan miliknya. Jika aturan non-tekstual itu dilanggar, dia akan malu atau dipermalukan.

Dari sekadar ketahuan hartanya kreditan bank, belum membayar pajak, sampai tersingkap bahwa kekayaannya hasil korupsi atau tindak kriminal. Di zaman digital ini, apa yang tidak bisa dilacak, coba? 

Anda yang merasa perlu flexing, cobalah untuk kritis barang sedikit. Apakah harta itu benar-benar sudah Anda miliki? Darimana harta itu berasal? Apakah harta itu diperoleh secara sah atau ilegal?

Bagikan

Berita Terbaru

BEI Mendorong BUMN Jumbo IPO Tahun Depan
| Jumat, 18 Oktober 2024 | 09:48 WIB

BEI Mendorong BUMN Jumbo IPO Tahun Depan

Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap, ada lebih banyak BUMN yang melakukan IPO pada tahun depan. 

Layar Terkembang Nakhoda Baru Mahkaman Agung
| Jumat, 18 Oktober 2024 | 08:15 WIB

Layar Terkembang Nakhoda Baru Mahkaman Agung

Proses peradilan cepat dan berbiaya ringan membuka peluang tumbuhnya investasi.

 

Penjualan dan Angkutan Batubara RMKE Naik di Kuartal III-2024
| Jumat, 18 Oktober 2024 | 08:12 WIB

Penjualan dan Angkutan Batubara RMKE Naik di Kuartal III-2024

Pertumbuhan operasional itu diproyeksi akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan RMK Energy Tbk (RMKE) pada kuartal III-2024. 

BEI dan Waskita Beton (WSBP) Mengajukan Banding Gugatan Bank DKI
| Jumat, 18 Oktober 2024 | 08:06 WIB

BEI dan Waskita Beton (WSBP) Mengajukan Banding Gugatan Bank DKI

BEI mengajukan banding pada 3 Oktober 2024, sehari setelah WSBP mengirimkan memori banding pada 2 Oktober 2024.

Cuan Reksadana Pasar Uang Bikin Kantong Makin Tebal
| Jumat, 18 Oktober 2024 | 07:58 WIB

Cuan Reksadana Pasar Uang Bikin Kantong Makin Tebal

Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan 6% akan berdampak positif bagi imbal hasil reksadana pasar uang. 

Saham Emiten Barang Baku Masih Bisa Melaju
| Jumat, 18 Oktober 2024 | 07:51 WIB

Saham Emiten Barang Baku Masih Bisa Melaju


Menakar prospek emiten barang baku saat harga komoditas menguat.

FKS Food Sejahtera (AISA) Fokus Memperluas Pasar Ekspor
| Jumat, 18 Oktober 2024 | 07:50 WIB

FKS Food Sejahtera (AISA) Fokus Memperluas Pasar Ekspor

AISA gencar melakukan inovasi   guna menyesuaikan produk dengan selera pasar di berbagai negara.

Produksi Turun, Pengeboran Migas Ilegal Dituding
| Jumat, 18 Oktober 2024 | 07:50 WIB

Produksi Turun, Pengeboran Migas Ilegal Dituding

SKK Migas menemukan ribuan sumur migas ilegal yang masih beroperasi hingga saat ini.

Produsen Komponen Otomotif Genjot Penjualan Ekspor
| Jumat, 18 Oktober 2024 | 07:20 WIB

Produsen Komponen Otomotif Genjot Penjualan Ekspor

Pabrikan komponen juga memaksimalkan penjualan ke pasar sepeda motor.

Pengusaha Kritisi Sosok Kabinet Nan Gemoy
| Jumat, 18 Oktober 2024 | 07:15 WIB

Pengusaha Kritisi Sosok Kabinet Nan Gemoy

Pelaku usaha khawatir postur kabinet yang gemuk bakal menambah ruwet birokrasi

INDEKS BERITA

Terpopuler