Kurangi Tekanan Likuiditas, Babel Finance Raih Kesepakatan Pelunasan Utang
KONTAN.CO.ID - BENGALUR. Babel Finance pemberi pinjaman berbasis uang kripto mengumumkan telah mencapai kesepakatan pelunasan utang dengan para counterparty.
Kesepakatan itu akan mengurangi tekanan likuiditas dalam jangka pendek atas perusahaan yang berbasis di Hong Kong itu.
Pada Jumat pekan lalu, Babel Finance menangguhkan penarikan dana dan pencairan aset.
Valuasi cryptocurrency jatuh dalam beberapa pekan terakhir karena investor membuang aset berisiko di saat otoritas moneter Amerika Serikat mengerek bunga acuan. Bitcoin yang mencapai rekor tertinggi US$ 69.000 pada bulan November, kehilangan lebih dari setengah nilainya di tahun ini.
Baca Juga: Pejabat Fed Berharap Siklus Pengetatan Moneter 1994 Berulang di Masa Sekarang
Dalam pembaruan di situs webnya pada hari Senin, Babel mengatakan telah melakukan penilaian darurat terhadap operasi bisnisnya untuk menentukan status likuiditas perusahaan.
Babel mengumpulkan simpanan dalam kripto dari pelanggan ritel dan menginvestasikannya kembali dalam uang kripto. Dengan memberi iming-iming pengembalian hingga dua digit ke nasabah, Babel menggalang aset bernilai puluhan miliar dolar. Namun belakangan ini, para nasabah Babel kesulitan melakukan pencairan aset mereka.
"Babel Finance akan secara aktif memenuhi tanggung jawab hukumnya kepada pelanggan dan berusaha untuk menghindari transmisi dan penyebaran risiko likuiditas lebih lanjut," kata perusahaan itu.
Babel, yang memiliki 500 klien dan hanya berurusan dengan bitcoin, ethereum, dan stablecoin, mengumpulkan US$ 80 juta dalam putaran pendanaan bulan lalu, dengan nilai US$ 2 miliar. Per akhir tahun lalu, Babel mencatatkan pinjaman senilai US$ 3 miliar di neracanya.