Pejabat Fed Berharap Siklus Pengetatan Moneter 1994 Berulang di Masa Sekarang

Selasa, 21 Juni 2022 | 11:29 WIB
Pejabat Fed Berharap Siklus Pengetatan Moneter 1994 Berulang di Masa Sekarang
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Trader bekerja di booth di lantai perdagangan NYSE di New York City, AS., 8 November 2021. REUTERS/Brendan McDermid/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BARCELONA. Otoritas moneter di Amerika Serikat (AS) berharap dapat mengulangi siklus pengetatan di tahun 1994 dengan menaikkan suku bunga secara cepat agar ekonomi negeri itu mendapatkan fondasi untuk menjulang di tahun-tahun berikutnya. Demikian pernyataan Presiden Federal Reserve (Fed) St. Louis James Bullard pada Senin. 

"Episode pengetatan menyebabkan beberapa gangguan di tahun itu," kata Bullard dalam acara yang diadakan oleh Sekolah Ekonomi AXA-Barcelona di Barcelona, ​​Spanyol. 

"Namun, saya selalu merasa situasi itu menyiapkan ekonomi AS untuk mencetak kinerja yang menjulang pada paruh kedua tahun 1990-an. Saya berharap kita bisa mendapatkan sesuatu seperti itu kali ini."

Bullard telah menjadi pendukung vokal dari tindakan agresif Fed untuk menjinakkan laju inflasi yang sangat cepat, lebih dari tiga kali lipat target bank sentral AS yang cuma 2%.

Baca Juga: Tidak Berlakukan Periode Pemberitahuan, Tesla Digugat Mantan Pekerja

Siklus pengetatan tahun 1994 membuat Fed menggandakan suku bunga menjadi 6% dalam tujuh kenaikan cepat yang mencakup satu kali kenaikan sebesar 75 basis poin dan dua kali kenaikan masing-masing 50 basis poin. 

Kenaikan itu diikuti oleh apa yang disebut Fed sebagai pendaratan lunak. Istilah yang merujuk ke terhindar dari resesi itu, ditandai oleh munculnya periode pertumbuhan yang cepat serta pasar tenaga kerja yang ketat secara historis.

Pekan lalu menyusul laporan inflasi lain yang lebih buruk dari perkiraan, The Fed menaikkan suku bunga tiga perempat poin persentase ke kisaran 1,50% -1,75%.
Proyeksi terkini, biaya pinjaman dalam enam bulan mendatang akan naik dua kali lipat dari tingkat itu. 

Baca Juga: Australia Kemungkinan Naikkan Bunga Lagi, Namun Tidak Sebesar 75 Basis Poin

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pekan lalu bahwa ia mengantisipasi pergerakan 50 atau 75 basis poin pada Juli. Sejak itu beberapa pembuat kebijakan, termasuk yang sebelumnya bersikap hati-hati dalam mengurangi tekanan harga, memperlihatkan dukungan terhadap apapun langkah yang harus dilakukan Fed. 

Pada hari Sabtu, Gubernur Fed Christopher Waller meminta The Fed untuk menerapkan kenaikan 75 basis poin lagi pada pertemuan berikutnya di bulan Juli, mengatakan bank sentral sekarang "sepenuhnya" untuk memulihkan stabilitas harga. 

Bullard mencatat The Fed masih memiliki beberapa cara untuk mengurangi inflasi. "Kami bergerak cepat, tetapi bergerak dari level rendah dan dari kebijakan moneter yang sangat akomodatif yang kami terapkan," katanya.

Bagikan

Berita Terbaru

Waspadai Efek Negatif Penyerapan Pesat Dana SAL dalam Waktu Singkat
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 06:20 WIB

Waspadai Efek Negatif Penyerapan Pesat Dana SAL dalam Waktu Singkat

Realisasi penyerapan dana SAL  dalam kredit sudah signifikan menimbulkan kekhawatiran sejumlah pihak. ​

Bidik Lelang SUN Rp 180 Triliun di Kuartal IV
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 06:18 WIB

Bidik Lelang SUN Rp 180 Triliun di Kuartal IV

Namun demikian, target lelang SUN tersebut lebih rendah dibanding hasil pada kuartal-kuartal sebelumnya pada tahun ini

Dana SAL di Himbara Mungkin Ditambah
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 06:15 WIB

Dana SAL di Himbara Mungkin Ditambah

Peluang penambahan penempatan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) di bank-bank milik Danantara kembali terbuka.​

Lagi, Tunjangan DPR
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 06:10 WIB

Lagi, Tunjangan DPR

Sebagai wakil rakyat, seharusnya anggota DPR membangun kepercayaan melalui empati, transparansi, dan tentu saja komitmen memperjuangkan aspirasi.

HJE dan Cukai Rokok di 2026 Dipastikan Tidak Naik
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 06:09 WIB

HJE dan Cukai Rokok di 2026 Dipastikan Tidak Naik

Cukai dan HJE rokok ditahan untuk menekan rokok ilegal dan menjaga daya beli                        

DPK Bank Digital Tumbuh Pesat
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 06:05 WIB

DPK Bank Digital Tumbuh Pesat

Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan digital tampak masih cukup solid, dengan pertumbuhan dua hingga tiga digit. ​

Prabowo Hadiri Genjatan Senjata Israel-Palestina
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 06:00 WIB

Prabowo Hadiri Genjatan Senjata Israel-Palestina

Prabowo bakal menyaksikan upacara penandatanganan perjanjian perdamaian dan penghentian perang di Gaza.

Tekanan Jumlah Pasien Masih Terasa pada Kinerja Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA)
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 06:00 WIB

Tekanan Jumlah Pasien Masih Terasa pada Kinerja Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA)

PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) menggelar ekspansi layanan dan unit rumahsakit karena volume pasien tertekan

Masih Mewaspadai Efek Perang Dagang, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 05:47 WIB

Masih Mewaspadai Efek Perang Dagang, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Tapi perang dagang antara China dan AS masih akan mempengaruhi pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia. ​

Bongkar Pasang Kebijakan Demi Bawa Pulang Dolar
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 05:40 WIB

Bongkar Pasang Kebijakan Demi Bawa Pulang Dolar

Hambatan dalam pelaksanaan aturan tersebut bukan berasal dari kalangan pengusaha, melainkan gangguan  sistem transfer dana atau sistem keuangan

INDEKS BERITA

Terpopuler