Kurs Rupiah Terhadap Dollar AS Ditentukan Data Pertumbuhan Ekonomi

Rabu, 05 Agustus 2020 | 05:20 WIB
Kurs Rupiah Terhadap Dollar AS Ditentukan Data Pertumbuhan Ekonomi
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah diperkirakan tak melanjutkan penguatan terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (5/8).

Kemarin, kurs rupiah di pasar spot menguat tipis 0,03% ke Rp 14.625 per dollar AS. Pelaku pasar memperkirakan, rupiah bakal melemah seiring pengumuman data produk domestik bruto (PDB).

Baca Juga: Ekonomi Masih Lemah, Kresna Securities Memproyeksi Inflasi Agustus 0,8% Mom

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani, menyebut, ekonomi kuartal II berpotensi turun 5,1% hingga turun 3,5%.

 

"Apabila pertumbuhan ekonomi turun tajam di bawah proyeksi pemerintah, akan terjadi aksi jual di pasar keuangan," kata Ekonom Indef Bhima Yudhistira, kemarin.

Baca Juga: Perusahaan Hary Tanoe Ini Akan Restrukturisasi Global Bond US$ 234 Juta

Analis Monex Investindo Futures Faisyal memperkirakan, ekonomi Indonesia terkontraksi hingga 4%. Ini sekaligus menandakan ancaman resesi yang bisa menganggu fundamental rupiah.

Bhima memperkirakan, kurs rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp 14.690-Rp 14.800 per dollar AS. Hitungan Faisyal, rupiah hari ini bergerak antara Rp 14.500-Rp 14.750 per dolar AS.

Bagikan

Berita Terbaru

Industri Kaca Dibayangi Ketidakpastian Suplai Gas
| Jumat, 11 Juli 2025 | 04:35 WIB

Industri Kaca Dibayangi Ketidakpastian Suplai Gas

Kepastian volume pasokan dan harga gas akan sangat berpengaruh terhadap daya saing produk kaca asal Indonesia. 

Di Balik Peningkatan KPR Macet
| Jumat, 11 Juli 2025 | 04:07 WIB

Di Balik Peningkatan KPR Macet

Peningkatan NPL KPR mengganggu manuver perbankan dalam mengucurkan kredit produktif lain, termasuk program 3 juta rumah.

Melemahnya Kelas Menengah Bikin Premi Asuransi Umum Tumbuh Tipis
| Jumat, 11 Juli 2025 | 03:09 WIB

Melemahnya Kelas Menengah Bikin Premi Asuransi Umum Tumbuh Tipis

Secara industri, pertumbuhan premi melambat karena lemahnya daya beli, gelombang PHK, sulitnya lapangan kerja dan melemahnya kelas menengah

Dapat Amunisi dari Dana IPO, Empat Emiten Baru di Bursa Genjot Ekspansi
| Jumat, 11 Juli 2025 | 03:09 WIB

Dapat Amunisi dari Dana IPO, Empat Emiten Baru di Bursa Genjot Ekspansi

Usai mengantongi dana IPO, keempat emiten baru yaitu CHEK, BLOG, MERI, dan PMUI siap menggelar sejumlah ekspansi.

Simak Rekomendasi Saham Hari Ini di Tengah Peluang Penguatan IHSG
| Jumat, 11 Juli 2025 | 03:08 WIB

Simak Rekomendasi Saham Hari Ini di Tengah Peluang Penguatan IHSG

Di tengah tren penguatan IHSG, beberapa saham emiten layak dicermati untuk perdagangan hari ini. Antara lain:

Kalbe Farma (KLBF) Mengintip Cuan Pasar Ekspor
| Jumat, 11 Juli 2025 | 03:08 WIB

Kalbe Farma (KLBF) Mengintip Cuan Pasar Ekspor

Kalbe Farma mengambil langkah ekspansi melalui pengembangan penetrasi produk specialty sebagai upaya mendorong pertumbuhan berkelanjutan

Enam Saham Emiten Baru Memadai Top Gainers Saat IHSG Kembali ke Atas 7.000
| Jumat, 11 Juli 2025 | 03:07 WIB

Enam Saham Emiten Baru Memadai Top Gainers Saat IHSG Kembali ke Atas 7.000

IHSG mengakumulasi kenaikan 1,85% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG masih turun 1,05%.

Waspada Pasokan Beras Menipis di Pasaran
| Jumat, 11 Juli 2025 | 03:07 WIB

Waspada Pasokan Beras Menipis di Pasaran

Dengan harga GKP saat ini, pengusaha beras kesulitan jika harus memproduksi beras medium dan menjualnya sesuai HET beras medium.

Saham BBCA Banyak Diborong Institusi Asing di Awal Juli, tapi Belum Berhasil Rebound
| Kamis, 10 Juli 2025 | 13:40 WIB

Saham BBCA Banyak Diborong Institusi Asing di Awal Juli, tapi Belum Berhasil Rebound

Sejauh ini Goldman Sachs Group Inc., menjadi pembeli terbesar saham BBCA, yakni sebanyak 436,21 juta saham.

Revisi Kebijakan RKAB Akan Berdampak Pada Bisnis INCO, ANTM, MBMA, hingga AADI
| Kamis, 10 Juli 2025 | 10:16 WIB

Revisi Kebijakan RKAB Akan Berdampak Pada Bisnis INCO, ANTM, MBMA, hingga AADI

Meski bisa lebih mengontrol pasokan yang pada akhirnya berefek ke harga komoditas tambang, emiten bakal kesulitan menyusun perencanaan bisnis.

INDEKS BERITA

Terpopuler