Laba Perusahaan Properti Milik Lippo di Singapura Anjlok

Rabu, 27 Februari 2019 | 16:56 WIB
Laba Perusahaan Properti Milik Lippo di Singapura Anjlok
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan perusahaan properti milik Grup Lippo di Singapura, OUE Limited masih suram. Sepajang tahun 2018, laba bersih OUE anjlok 89,4% menjadi S$ 10 juta, dari tahun sebelumnya sebesar S$ 94,6 juta. 

Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan nilai wajar bersih yang diakui pada properti investasi, dan penurunan goodwill terkait dengan investasi di OUE Lippo Healthcare Limited. Laba bersih per saham (EPS) sebesar 1,11 sen, turun dari 10,49 sen pada tahun sebelumnya. Sementara itu, nilai aset bersih per saham sebesar S$ 4,37, dibandingkan S$ 4,46 pada tahun sebelumnya. 

Pendapatan dalam setahun penuh mencapai S$ 642,9 juta, atau turun 14,7% dari S$ 754,1 juta di tahun 2017. Ini karena turunnya kontribusi pendapatan di sisi divisi pengembangan properti dan layanan kesehatan. Namun, kinerja properti investasi dan divisi perhotelan bisa mengimbangi penurunan tersebut.
 
Pendapatan dari divisi pengembangan properti turun sebesar S$ 143,6 juta menjadi S$ 65,9 juta. Lalu, pendapatan dari layanan kesehatan turun S$ 5 juta menjadi S$ 28,8 juta. Ini disebabkan karena kontribusi yang lebih rendah dari unit operasional di China.

Adapun divisi perhotelan mencatat kenaikan pendapatan sebesar 7,5% menjadi S$ 236,6 juta, karena peningkatan kontribusi dari Oakwood Premier OUE Singapore. 

Pada 1 November 2018, OUE menyelesaikan divestasi komponen kantor OUE Downtown ke OUE Commercial Real Estate Investment Trust (OUE C-REIT) senilai S$ 908,0 juta. Divestasi itu membuat OUE memiliki modal untuk mendanai rencana bisnis lainnya. 

Sepanjang 2018, OUE juga memperkuat ekspansinya dengan mengakuisisi Bowsprit Capital Corporation Limited, manajer investasi First Reit. Akuisisi ini sejalan dengan strategi OUE untuk membuat portofolio manajemen aset yang cukup besar dan terdiri dari REIT yang beragam.

Stephen Riady, Executive Chairman OUE mengatakan, pendapatan berulang masih tumbuh dari portofolio yang terdiversifikasi dengan baik. "Aktivitas investasi dan peningkatan aset strategis sudah membuahkan hasil. Kami akan melanjutkan strategi yang sama dengan mencari peluang untuk meningkatkan nilai dan mendorong pertumbuhan OUE," ujarnya dalam keterbukaan di Bursa Efek Singapura, Kamis (27/2). 

Untuk tahun 2018, direksi OUE mengusulkan dividen tunai final sebesar 1 sen Singapura per saham dan dividen tunai khusus sebesar 11 sen Singapura per saham. Bersama dengan dividen interim 1 sen Singapura persama.  Sehingga, total dividen tunai untuk tahun 2018 senilai 13 sen per saham.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Simak Strategi Direktur Sompo Insurance Indonesia dalam Berinvestasi
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 08:00 WIB

Simak Strategi Direktur Sompo Insurance Indonesia dalam Berinvestasi

Yolanda Widjaja Direktur PT Sompo Insurance Indonesia, memaparkan strategi investasinya untuk mencapai stabilitas keuangan pada saat masa pensiun

Kuartal Pamungkas 2025, Hati-Hati Mengisi Keranjang Investasi
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 08:00 WIB

Kuartal Pamungkas 2025, Hati-Hati Mengisi Keranjang Investasi

Performa emas menyalip aset pasar modal. Simak saran portofolio menghadapi kuartal IV 2025 agar hasil akhir tak mengecewakan.

Tren Merajut untuk Merchandise K‑Pop Jadi Peluang Bisnis
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 06:15 WIB

Tren Merajut untuk Merchandise K‑Pop Jadi Peluang Bisnis

Gemar merajut kian banyak digandrungi anak muda. Imbasnya, pelaku usaha benang kebanjiran pesanan di dalam negeri bahkan ke luar negeri.

 
Booming AI & Bubble Dotcom
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 06:05 WIB

Booming AI & Bubble Dotcom

​Sejak peluncuran ChatGPT oleh OpenAI pada akhir 2022, dunia teknologi seakan menemukan mutiara baru.

Berkah Sampah dan Limbah di Balik Bisnis Taman Rekreasi
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 05:35 WIB

Berkah Sampah dan Limbah di Balik Bisnis Taman Rekreasi

Sejak 2024, Taman Safari Bogor mengolah ribuan ton sampah, organik jadi maggot dan anorganik dikirim ke pusat daur ulang. Simak detailnya!

Prospek CDIA Masih Kuat Jangka Panjang, Sahamnya Diprediksi Bisa Tembus Rp 2.000
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 05:35 WIB

Prospek CDIA Masih Kuat Jangka Panjang, Sahamnya Diprediksi Bisa Tembus Rp 2.000

CDIA juga memiliki rencana mengembangkan platform terintegrasi di sektor industri, logistik, dan pelabuhan, serta proyek waste to energy (WTE).

Modern Internasional (MDRN) Menggandeng BUMN China
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 05:10 WIB

Modern Internasional (MDRN) Menggandeng BUMN China

Kerjasama ini akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional melalui penciptaan lapangan kerja dan transfer teknologi.

Harga EMTK Capai ATH Dua Tahun di Rp 1.700, Simak Pendorong dan Prospek Sahamnya
| Sabtu, 04 Oktober 2025 | 15:05 WIB

Harga EMTK Capai ATH Dua Tahun di Rp 1.700, Simak Pendorong dan Prospek Sahamnya

Saham EMTK kembali menjadi sorotan setelah dalam sepekan terakhir melesat lebih dari 25%, didorong rumor rencana IPO Superbank

Saham PIPA Sentuh ARA Tiga Hari Beruntun, Simak Profil dan Rencana Bisnisnya
| Sabtu, 04 Oktober 2025 | 12:00 WIB

Saham PIPA Sentuh ARA Tiga Hari Beruntun, Simak Profil dan Rencana Bisnisnya

Adanya pergantian pemegang saham pengendali, menyebabkan arah bisnis PIPA ke depan akan fokus mendiversifikasi produk dan ekspansi pasar.

Menilik Prospek dan Strategi Cari Cuan di Aset Kripto
| Sabtu, 04 Oktober 2025 | 10:00 WIB

Menilik Prospek dan Strategi Cari Cuan di Aset Kripto

Reli BTC terjadi di tengah laporan tenaga swasta Amerika Serikat (AS), ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed, hingga shutdown pemerintah AS.

INDEKS BERITA

Terpopuler