Lippo Karawaci (LPKR) Jual Rumahsakit di Myanmar Senilai US$ 19,5 Juta

Kamis, 10 Januari 2019 | 19:25 WIB
Lippo Karawaci (LPKR) Jual Rumahsakit di Myanmar Senilai US$ 19,5 Juta
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) akhirnya merealisasikan penjualan aset rumahsakit di Myanmar. Aset ini dijual ke perusahaan investasi Singapura yang masih terafiliasi dengan Grup Lippo, OUE Lippo Healthcare Limited (OUELH)

OUELH telah meneken perjanjian jual beli dengan anak usaha LPKR, PT Waluya Graha Loka untuk mengakuisisi 40% saham di Yoma Siloam Hospital Pun Hlaing Limited (YSHPH) dan 35% saham di Pun Hlaing International Hospital Limited (PHIH). Total nilai transaksi ini mencapai US$ 19,5 juta. 

YSHPH dan PHIH merupakan perusahaan gabungan alias joint venture dengan First Myanmar Investment Company Limited (FMI). 

Pada tahun 2015, PT Waluya Graha Loka yang 100% sahamnya dimiliki Lippo Karawaci, menjalin kesepakatan dengan FMI untuk membentuk ventura bersama melalui Yoma Siloam Hospital Pun Hlaing Ltd dengan jumlah modal sebesar US$ 13,18 juta. Waluya menyetor US$ 5,27 juta, atau setara dengan 40% jumlah modal. Lalu, 60% sisanya atau US$ 7,91 juta milik FMI.

Usai transaksi ini, OUELH akan menjadi partner joint venture dengan FMI dalam pengelolaan operasional terhadap tiga rumahsakit, satu pusat medis, dan dua klinik yang diperasikan oleh YSHPH. 

Tiga rumahsakit tersebut memiliki 370 tempat tidur dan berada di kota-kota besar Myanmar seperti Yangon, Mandalay, dan Taunggyi. Rumahsakit di Yangon merupakan rumahsakit pertama di Myanmar yang menerima akreditasi Joint Commision International (JCI) pada 2017. 

"Masuk ke pasar Myanmar adalah salah satu strategi kami untuk meningkatkan pertumbuhan di jaringan Pan-Asia heathcare dan menjaring permintaan dari pasar negara berkembang," ujarnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Singapura, Kamis (10/1). 

OULH bakal meminta restu pemegang saham untuk memuluskan rencana transaksi ini, dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan digelar beberapa waktu mendatang.

Seperti diketahui, sejak tahun lalu, LPKR memang berencana melepas beberapa aset lagi pada tahun ini, salah satunya rumahsakit di Myanmar. Ini merupakan salah satu strategi LPKR untuk mendorong likuiditas perusahaan. 

Sebelumnya, Ketut Budi Wijaya, Direktur Utama Lippo Karawaci, mengatakan, LPKR fokus pada strategi pengurangan aset  (asset light strategy). Penjualan aset ini menjadi salah satu cara cepat untuk mendapat dana segar. Apalagi tahun ini, Ketut bilang, Lippo Karawaci setidaknya membutuhkan dana kas sekitar Rp 2 triliun untuk membayar utang dan ekspansi organik. 

Selain menjual aset rumahsakit Myanmar, LPKR juga akan menjual Lippo Mall Puri kepada First REIT dan Lippo Mall Indonesia Retail Trust (LMIRT). Ketut berujar, aset-aset yang dilepas tersebut bukan merupakan aset inti.

Akhir tahun 2017, LPKR masih mencatatkan kas dan setara kas sebesar Rp 2,5 triliun. Namun, per akhir September 2018, kas dan setara kas perusahaan telah tergerus menjadi Rp 1,85 triliun. 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Bukan Beternak Ayam
| Rabu, 19 November 2025 | 06:10 WIB

Bukan Beternak Ayam

Jauh lebih elok bagi Danantara untuk membangun inisiatif memutus ketergantungan nasional Indonesia pada Grand Parent Stock (GPS) impor. 

Prospek Penyaluran KPR Belum Membaik
| Rabu, 19 November 2025 | 06:10 WIB

Prospek Penyaluran KPR Belum Membaik

Survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan penjualan rumah baru pada kuartal III-2025 masih mengalami kontraksi. ​

KUR Makin Mudah, Risiko Bisa Merekah
| Rabu, 19 November 2025 | 06:10 WIB

KUR Makin Mudah, Risiko Bisa Merekah

Bunga KUR akan ditetapkan sebesar 6%, tanpa graduasi​. Selain itu, pembatasan pengajuan KUR juga rencananya dihapuskan. ​

Operasional Kopdes Baru Mulai Jalan di Maret 2026
| Rabu, 19 November 2025 | 06:00 WIB

Operasional Kopdes Baru Mulai Jalan di Maret 2026

Kementerian Koperasi tengah gencar membangun gerai dan gudang Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih atau Kopdes.

Genjot Kinerja, Telkom Indonesia (TLKM) Spin Off dan Pangkas Jumlah Anak Usaha
| Rabu, 19 November 2025 | 05:55 WIB

Genjot Kinerja, Telkom Indonesia (TLKM) Spin Off dan Pangkas Jumlah Anak Usaha

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) telah merancang beberapa aksi korporasi untuk meningkatkan profitabilitas jangka panjang. 

Potensi Cuan Tinggi, Emiten Terjun di Bisnis Panas Bumi
| Rabu, 19 November 2025 | 05:45 WIB

Potensi Cuan Tinggi, Emiten Terjun di Bisnis Panas Bumi

Sejumlah emiten mulai melirik bisnis panas bumi sebagai diversifikasi usaha. Energi panas bumi ldinilai ebih unggul dari sisi keandalan pasokan.

Tarif Ekspor Emas Bisa Bikin Laba Emiten Kendor
| Rabu, 19 November 2025 | 05:35 WIB

Tarif Ekspor Emas Bisa Bikin Laba Emiten Kendor

Menakar efek rencana pemerintah menerapkan tarif bea keluar ekspor atas produk emas ke emiten produsen. ​

Kementerian PU Menggenjot Proyek Infrastruktur Prioritas
| Rabu, 19 November 2025 | 05:25 WIB

Kementerian PU Menggenjot Proyek Infrastruktur Prioritas

Realisasi anggaran di Kementerian Pekerjaan Umum atau PU hingga kini masih di kisaran 59% dari pagu.

Indonesia Mulai Impor Minyak Mentah dari Amerika Serikat di Akhir 2025
| Rabu, 19 November 2025 | 05:15 WIB

Indonesia Mulai Impor Minyak Mentah dari Amerika Serikat di Akhir 2025

Mulai bulan depan, pemerintah akan memperluas pembelian komoditas energi dengan mulai mengerek impor minyak mentah dari AS.

Pemblokiran Bukan Untuk Menghemat Subsidi BBM
| Rabu, 19 November 2025 | 05:10 WIB

Pemblokiran Bukan Untuk Menghemat Subsidi BBM

Pertamina memblokir 394.000 nomor polisi (nopol) kendaraan agar penyaluran BBM subsidi tepat sasaran. 

INDEKS BERITA