Lepas 160 Juta Saham, Pengendali Urban Jakarta (URBN) Raup Rp 277,3 Miliar

Selasa, 17 Desember 2019 | 10:44 WIB
Lepas 160 Juta Saham, Pengendali Urban Jakarta (URBN) Raup Rp 277,3 Miliar
[ILUSTRASI. Jajaran direksi dan komisaris URBN usai paparan publik di Jakarta, Senin (25/11). Pengendali URBN menjual 160 juta saham perusahaan properti tersebut senilai total Rp 277,3 miliar pada 12 Desember 2019. KONTAN/Sugeng Adji]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi jual saham dalam jumlah besar terjadi di saham PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN).

Pengendali URBN, yakni PT Nusa Wijaya Propertindo diketahui melepas 160 juta saham perusahaan properti tersebut.

Merujuk data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), perubahan kepemilikan PT Nusa Wijaya Propertindo atas saham URBN tercatat per 12 Desember 2019.

Nah, data perdagangan harian URBN memperlihatkan, pada hari itu terjadi transaksi di pasar negosiasi dengan jumlah saham yang sama, yakni 160 juta saham.

Jasa Utama Capital bertindak sebagai broker penjual, sementara Sinarmas Sekuritas bertindak sebagai perantara pembeli.

Baca Juga: Pembeli hunian TOD MRT dibatasi maksimal berpenghasilan Rp 18 juta per bulan

Sejauh ini belum diketahui identitas pembeli  sekitar 4,95% saham URBN tersebut.

Sebab, pada saat yang sama tidak ada perubahan lain pada daftar kepemilikan efek di atas 5% saham URBN.

Selain Nusa Wijaya Propertindo, investor kakap di URBN adalah Ibukota Development Ltd dengan kepemilikan sekitar 9,61%.

Yang jelas, transaksi itu berlangsung di harga Rp 1.733 per saham. Dengan demikian, Nusa Wijaya Propertindo meraup dana hingga Rp 277,3 miliar.

Harga jual tersebut jauh di bawah harga pasar URBN pada 12 Desember 2019 yang ada ditutup di Rp 2.260 per saham.

Meski demikian, Nusa Wijaya Propertindo sudah meraup untung besar lantaran harga perdana URBN saat initial public offering (IPO) ada di Rp 1.200 per saham.

Dus, keuntungan yang diperoleh Nusa Wijaya Propertindo berdasar selisih harga IPO dengan harga jual saham pada 12 Desember 2019 adalah Rp 533 per saham, atau mencapai 44,42%.

Baca Juga: Pasar properti masih lesu, ini strategi Jakarta Urban (URBN) pertahankan kinerja

Jika dikalikan dengan 160 juta saham, total keuntungan sebelum pajak dan fee broker yang diperoleh perusahaan tersebut mencapai Rp 85,28 miliar.

Pada 17 Desember 2019 pukul 10.38 WIB, harga saham URBN tidak berubah, tetap di Rp 2.250 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 34,01% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (10 Mei 2025)
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 10:14 WIB

Profit 34,01% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (10 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (10 Mei 2025) 1 gram Rp 1.928.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 34,01% jika menjual hari ini.

Merdeka Copper Gold (MDKA) Kebut Target Operasi Dua Smelter
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 09:40 WIB

Merdeka Copper Gold (MDKA) Kebut Target Operasi Dua Smelter

MDKA membangun tiga smelter nikel. MDKA baru mengoperasikan smelter HPAL pertama mereka lewat PT ESG New Energy Material  (ESG).

Denny Asalim Sukses Meniti Jalan Menjadi Bos Properti
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 08:50 WIB

Denny Asalim Sukses Meniti Jalan Menjadi Bos Properti

Dunia Propertti tak pernah berhenti mengajarkan hal-hal baru bagi Denny Asalim untuk terus selalu berkembang.

Tekanan Likuiditas Masih Hantui Kinerja Anak Usaha BUMN Karya
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 08:12 WIB

Tekanan Likuiditas Masih Hantui Kinerja Anak Usaha BUMN Karya

Proyek mangkrak hingga tingginya utang masih akan membayangi kinerja emiten anak usaha BUMN Karya ke depan

Beban Tinggi Membayangi Kinerja Krakatau Steel (KRAS)
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 08:09 WIB

Beban Tinggi Membayangi Kinerja Krakatau Steel (KRAS)

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) masih merugi. Emiten pelat merah ini juga dihadapkan dengan kondisi industri baja yang cukup menantang.​

Instruksi Danantara Tunda RUPS Bisa Mempengaruhi Kinerja Emiten BUMN
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 08:07 WIB

Instruksi Danantara Tunda RUPS Bisa Mempengaruhi Kinerja Emiten BUMN

Sejumlah aksi korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berada di tengah ketidakpastian setelah BPI Danantara meminta penundaan RUPS BUMN 

Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Sedia Semen Hijau untuk Pembangunan IKN Tahap II
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 07:30 WIB

Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Sedia Semen Hijau untuk Pembangunan IKN Tahap II

INTP menilai penyediakan semen untuk pembangunan IKN dapat mendorong penjualan semen di Pulau Kalimantan.

Ekspor Beras dan Ketahanan Pangan
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 07:15 WIB

Ekspor Beras dan Ketahanan Pangan

Keinginan pemerintah untuk melakukan ekspor beras harus melihat data produksi beras lima tahunan yang fluktuatif.

Kelinci Percobaan
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 07:10 WIB

Kelinci Percobaan

Pemerintah perlu mempunyai regulasi yang jelas terkait adanya kegiatan ujicoba vaksin untuk menjamin keselamatan relawan uji klinis.

Puradelta Lestari (DMAS) Genjot Penjualan Lahan Inudstri
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 07:10 WIB

Puradelta Lestari (DMAS) Genjot Penjualan Lahan Inudstri

DMAS mengintip peluang penjualan lahan industri dari sektor industri data center dan juga sektor lainnya.

INDEKS BERITA

Terpopuler