Lezat Aroma Saham Produsen Makanan

Selasa, 19 Maret 2019 | 09:06 WIB
Lezat Aroma Saham Produsen Makanan
[]
Reporter: Auriga Agustina | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten barang konsumer yang memproduksi makanan dan minuman mulai merilis kinerja akhir 2018. Di antaranya PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) dan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI).

Kinerja keuangan ROTI mengembang di tahun lalu. Pendapatannya naik 11% menjadi Rp 2,77 triliun. Laba produsen roti dengan brand Sari Roti ini tumbuh lebih besar lagi, yaitu sekitar 18,29% menjadi Rp 172,68 miliar.

Sedangkan MLBI, yang menjual minuman beralkohol Bintang, Heineken, dan soda Fayrouz mencatat pertumbuhan pendapatan 7,66%, namun laba turun 7,35%.

Kendati begitu, pergerakan harga saham emiten konsumer ini berbeda dengan pencapaian kinerja. Harga saham ROTI sepanjang 2019 ini atau year to date (ytd), turun 0,83%. Sedangkan MLBI harganya naik 14,06%.

Bambang Britono, Corporate Affairs Director MLBI, mengatakan, perusahaan ini menerima refund cukai sebesar Rp 221 miliar di akhir 2017. "Kalau refund cukai diambil dari laporan keuangan 2017, laba bersih MLBI 2018 masih naik 5% dari 2017," kata dia, pekan lalu.

Persoalan cukai dan persepsi negatif terhadap produk minuman beralkohol masih tetap jadi tantangan MLBI di tahun ini. "Meskipun sudah masuk ke bisnis minuman non-alkohol, sulit mengubah brand yang sudah ada. Konsumen mengenal MLBI sebagai perusahaan minuman beralkohol," kata Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony.

Analis BNI Sekuritas William Siregar lebih melihat cukai sebagai tantangan MLBI. Karena itu, diversifikasi bisnis ke non-alkohol bisa mendongkrak pendapatan perusahaan ini. "Jika ditambah dengan kenaikan volume, tekanan terhadap kinerja MLBI bisa berkurang," kata dia.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama juga tetap melihat bisnis MLBI prospektif. Pasalnya, emiten ini memiliki segmen pasar khusus.

Sedangkan bisnis ROTI dinilai analis tetap memiliki peminat dan pasar yang positif. Hanya saja, persaingan di sektor ini memang cukup ketat dan bisa berdampak pada biaya marketing.

Ini terlihat dari kinerja 2018 lalu. Sari Roti membukukan kenaikan beban usaha 22% dan beban operasi 42%. Alhasil, laba usahanya merosot 24% menjadi Rp 194 miliar.

Chris memprediksi, beban operasional ROTI membaik di tahun ini karena tahun lalu membangun beberapa pabrik, yang diharapkan dapat berkontribusi di tahun ini. "Pabrik tersebut diharapkan mendorong biaya lebih murah dan menyokong pendapatan operasional mereka," jelas dia.

William sependapat. Dia berekspektasi, harga gandum stabil di tahun ini. "Gandum akan panen raya di kuartal pertama di tahun ini dan positif untuk ROTI," kata dia.

Secara umum, bisnis produsen makanan minuman diprediksi tetap positif di tahun ini. Pesta rakyat pemilu April mendatang diyakini memicu konsumsi masyarakat.

Tim analis UOB Kay Hian dalam risetnya menulis, investor masih melihat positif pasar Indonesia. Investor berpandangan kondisi terburuk pasar emerging market sudah berlalu dan rupiah bisa stabil tahun ini.

Investor juga positif dengan prospek sektor konsumer Indonesia. Dengan kuatnya kinerja emiten dan sentimen pemilu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa mencetak pertumbuhan terbaik di Asia Tenggara.

Bagikan

Berita Terbaru

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku
| Jumat, 22 November 2024 | 15:14 WIB

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku

Kepemilikan Prajogo Pangestu dalam emiten Gozco Group, diakitkan dengan investasi Gozco di PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB),  

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI
| Jumat, 22 November 2024 | 14:33 WIB

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI

Dua nama calon menteri Donald Trump yang pro energi fosil, yakni Doug Burgum calon Menteri Dalam Negeri dan Chris Wright calon Menteri Energi.

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

Mimpi ke Piala Dunia
| Jumat, 22 November 2024 | 08:00 WIB

Mimpi ke Piala Dunia

Indonesia harus mulai membuat cetak biru pengembangan sepakbola nasional yang profesional agar mimpi ke Piala Dunia jadi kenyataan.

INDEKS BERITA

Terpopuler