KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang masih berlanjut menimbulkan kekhawatiran pengetatan likuiditas valuta asing (valas) perbankan di Tanah Air. Pelemahan nilai rupiah akan mendorong kenaikan nilai kredit valas untuk mendukung ekspansi bisnis para debitur, terutama yang bisnisnya terkait ekspor-impor.
Sejumlah bank mengakui adanya risiko tersebut. Kendati begitu, likuiditas valas masih terjaga baik. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), misalnya, likuiditas valasnya terjaga karena baru-baru ini sudah merilis obligasi global sebesar US$ 500 juta untuk mendukung ekspansi kredit valas ke depan.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.