Logam Mulia Bisa Terus Melesat Jika Konflik Rusia-Ukraina Terus Memanas

Rabu, 13 April 2022 | 03:35 WIB
Logam Mulia Bisa Terus Melesat Jika Konflik Rusia-Ukraina Terus Memanas
[]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga paladium dan platinum kembali bergerak naik setelah London Metal Exchange menolak memperdagangkan paladium dan platinum asal Rusia. Ini menimbulkan kekhawatiran pasokan akan terganggu.  

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf memaparkan, ada kemungkinan kenaikan harga komoditas tersebut berlanjut, selama logam dari Rusia tidak diizinkan diperdagangkan. "Kalau berkepanjangan dapat mengangkat harga paladium dan platinum," kata dia, kemarin. 

Baca Juga: Harga Logam Mulia Masih Merangkak Naik di Tengah Konflik

Analis DCFX Futures Lukman Leong juga menilai harga paladium dan platinum masih berpeluang naik tapi terbatas. Permintaan kedua komoditas itu bisa menurun lantaran industri pengguna belum optimal karena gangguan rantai pasok global. Lalu, sejumlah negara masih melakukan lockdown terbatas.

Lukman memprediksi harga paladium akhir tahun ini di US$ 2.600 per ons troi. Per pukul 19.35 WIB kemarin, harga spot paladium sebesar US$ 2.376,03 per ons troi. 

Platinum diprediksi ada di US$ 950 akhir tahun, lebih rendah dari posisi kemarin di US$ 970,63.Analis juga menilai harga logam mulia emas tidak akan banyak bergerak. Harga emas sulit menguat karena sentimen kenaikan suku bunga The Fed. Tapi harganya juga tidak turun dalam akibat konflik Rusia-Ukraina. Di akhir tahun, harga emas bisa berada di US$ 2.000 per ons troi.

Baca Juga: Harga Paladium stabil Setelah Melompat 5% di Tengah Risiko Pasokan Rusia

Bagikan

Berita Terbaru

Pergerakan Rupiah Sepekan Terakhir Tertekan Sentimen Suku Bunga
| Minggu, 16 November 2025 | 06:00 WIB

Pergerakan Rupiah Sepekan Terakhir Tertekan Sentimen Suku Bunga

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,13% secara harian ke level Rp 16.707 per dolar AS.

IHSG Terkoreksi Usai Cetak Rekor, Masih Ada Net Buy Asing Rp 3,85 Triliun Sepekan
| Minggu, 16 November 2025 | 06:00 WIB

IHSG Terkoreksi Usai Cetak Rekor, Masih Ada Net Buy Asing Rp 3,85 Triliun Sepekan

IHSG sempat rekor 8.478,15 lalu melemah 0,29% pekan ini. Investor asing masih mencatat net buy Rp 3,85 triliun

Perbaikan Jalan Pakai Olahan Limbah Pembakaran
| Minggu, 16 November 2025 | 05:10 WIB

Perbaikan Jalan Pakai Olahan Limbah Pembakaran

Tidak lagi masuk kategori B3, fly ash bottom ash (FABA) sisa dari PLTU bisa diolah jadi paving block serta bahan baku semen.

 
Menyantap Bisnis Sehat Menu Gluten
| Minggu, 16 November 2025 | 05:05 WIB

Menyantap Bisnis Sehat Menu Gluten

Bisnis makanan bebas tepung terigu tumbuh pesat, pasarnya digerakkan kesadaran untuk hidup sehat dan kebutuhan medis. 

Paradoks Ekonomi RI
| Minggu, 16 November 2025 | 04:35 WIB

Paradoks Ekonomi RI

Melonjaknya angka pengangguran itu sejalan dengan tren pemutusan hubungan kerja (PHK) yang masih tetap marak hingga saat ini.​

 
Comeback Saham BUMI Sebagai Saham Sejuta Umat Menggeser GOTO?
| Sabtu, 15 November 2025 | 16:54 WIB

Comeback Saham BUMI Sebagai Saham Sejuta Umat Menggeser GOTO?

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kini memimpin volume transaksi BEI, menggeser GOTO. Pahami penyebab lonjakan harga saham BUMI yang fantastis.

Haji Isam dan Oscar Darmawan Dikabarkan Tertarik Garap Bursa Kripto
| Sabtu, 15 November 2025 | 08:16 WIB

Haji Isam dan Oscar Darmawan Dikabarkan Tertarik Garap Bursa Kripto

Pengelola bursa kripto di Indonesia, PT Central Finansial X (CFX), bakal kedatangan pesaing tangguh.

Redenominasi Rupiah dan Kesiapan Sistem
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:46 WIB

Redenominasi Rupiah dan Kesiapan Sistem

Redenominasi bukan sekadar menghapus nol di atas kertas, melainkan membangun kepercayaan baru terhadap nilai ekonomi Indonesia.

Keadilan Iklim COP30
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:31 WIB

Keadilan Iklim COP30

COP 30 harus kembali ke akarnya, memastikan rakyat yang paling terdampak mendapatkan perlindungan utama.

Waspada Lonjakan Inflasi Pangan Berlanjut
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:26 WIB

Waspada Lonjakan Inflasi Pangan Berlanjut

BI mewaspadai pergerakan inflasi kelompok pangan alias volatile food yang mulai meningkat beberapa waktu terakhir.

INDEKS BERITA