Manajemen KINO Optimistis Pendapatan dan Laba Bersih 2019 Tumbuh Dua Digit

Jumat, 31 Mei 2019 | 06:20 WIB
Manajemen KINO Optimistis Pendapatan dan Laba Bersih 2019 Tumbuh Dua Digit
[]
Reporter: Amalia Fitri | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Kino Indonesia Tbk (KINO) optimistis memandang prospek bisnis yang  mereka geluti. Emiten itu menargetkan pendapatan dari segmen pemeliharaan dan perawatan tubuh (personal care) tumbuh 20%. Proyeksi ini seiring penambahan kapasitas produksi.

Direktur PT Kino Indonesia Tbk, Budi Muljono, mengatakan pihaknya bakal berupaya menembus maturity market di segmen personal care melalui pembelian mesin dengan investasi sebesar Rp 300 miliar. "Untuk memenuhi target tersebut, kami sudah spending Rp 112 miliar pada kuartal I 2019. Hal ini akan terus dilakukan untuk memenuhi permintaan," tutur dia kepada KONTAN, Rabu (28/5) lalu.

Dibandingkan industri sabun atau sampo nasional di segmen sejenis, Budi menjelaskan, pangsa personal care KINO belum mencatatkan penetrasi pasar yang cukup kuat. Oleh sebab itu, pihaknya memiliki ruang lebar untuk lebih ekspansif di segmen tersebut.

KINO yang menggawangi lebih dari 30 merek ini juga bakal memperluas pasar ke kawasan Asia Tenggara. Manajemen memproyeksikan pasar ekspor bisa meraih 10% dari total penjualan KINO di sepanjang tahun ini.

KINO memang cukup serius menggarap pasar ekspor. Pada Februari tahun lalu, Kino Indonesia meneken perjanjian pendirian perusahaan patungan dengan Wah Kong Corp Sdn Bhd Malaysia. Sementara pada Oktober 2018, KINO menjalin kemitraan dengan VSCP Investment Co Ltd Kamboja.

Meski mulai agresif menyasar pasar mancanegara, Kino Indonesia juga tak melupakan pasar domestik. Mengenai aksi korporasi di pasar domestik, KINO menambah kepemilikan saham hingga 100% pada PT Ristra Laboratories Indonesia dan PT Ristra Klinik Indonesia.

"Tahun ini kami menargetkan penjualan dan laba bersih tumbuh masing-masing sebesar 25% dan 50%. Kami menyiapkan dana belanja modal (capex) sebesar Rp 300 miliar untuk pengembangan bisnis," ungkap Budi.

Sumber dana belanja modal berasal dari sebagian hasil initial public offering (IPO) pada tahun lalu sebesar Rp 133 miliar. Adapun sisa dana capex berasal dari internal cash flow.

Sementara ini KINO mencatatkan kinerja keuangan positif. Hingga kuartal I-2019, Kino Indonesia memperoleh laba bersih senilai Rp 306,13 miliar, melonjak 851% dibandingkan laba bersih di kuartal I-2018 yang sebesar Rp 32,19 miliar. Sedangkan pendapatannya tumbuh 20% year on year (yoy) menjadi Rp 1 triliun di kuartal I-2019.

Segmen personal care menyumbang Rp 516,08 miliar atau 50,51% dari total penjualan. Adapun segmen minuman berkontribusi Rp 359,88 miliar (35,92%), makanan (8,50%), farmasi (3,78%) dan makanan hewan (0,31).

Dividen Rp 47 miliar

Sementara itu, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) KINO pada Rabu (29/5) lalu menyetujui pembagian dividen tahun buku 2018 sebesar Rp 32 per saham atau senilai total Rp 47 miliar.

Rasio pembayaran dividen tersebut setara dengan 31% dari total laba bersih KINO di sepanjang tahun lalu senilai Rp 150,15 miliar. Mengacu harga saham KINO pada Rabu lalu di posisi Rp 2.570 per saham, maka yield dividen yang ditawarkan sebesar 1,25%.

Selain membagikan dividen, RUPS menyetujui penggunaan laba bersih untuk keperluan belanja modal. Pemegang saham juga menerima laporan pertanggungjawaban dana initial public offering (IPO) senilai Rp 559, 43 miliar. "Hingga kuartal pertama tahun ini, penyerapan dana capex mencapai 30% atau Rp 112 miliar," kata Presiden Direktur KINO, Harry Sanusi.

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga
| Senin, 23 Desember 2024 | 09:00 WIB

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga

PALM mencetak laba bersih Rp 464,63 miliar di Januari-September 2024, dibandingkan periode sebelumnya rugi bersih sebesar Rp 1,94 triliun.

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:52 WIB

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik

Sejumlah sektor usaha dinilai masih prospektif dan berpotensi sebagai motor penggerak ekonomi Indonesia ke depan, setidaknya dalam jangka menengah

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:47 WIB

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025

Tantangan pemerintah Indonesia untuk memacu perekonomian semakin berat pada tahun depan, termasuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:36 WIB

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan

Bila mendapatkan insentif pajak, maka PPnBM untuk kendaraan hybrid akan dibanderol sebesar 3% hingga 4%.

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:35 WIB

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli

Miten yang bergerak di bisnis barang konsumsi dibayangi sentimen kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:25 WIB

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun

Sudah tidak banyak lagi ruang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk menguat di sisa tahun ini. 

Pemerintah Tebar Insentif Kepabeanan Rp 33 Triliun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:15 WIB

Pemerintah Tebar Insentif Kepabeanan Rp 33 Triliun

Insentif yang dimaksud, antara lain berupa insentif kawasan berikat, penanaman modal, serta kebutuhan pertahanan dan keamanan.

Belanja Masyarakat Bisa Tertahan Tarif PPN 12%
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:04 WIB

Belanja Masyarakat Bisa Tertahan Tarif PPN 12%

Data terbaru Mandiri Spending Index mengindikasikan belanja masyarakat hingga 8 Desember 2024 terkerek momentum Nataru

Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Mau Buka 1.000 Gerai Baru di Tahun 2025
| Senin, 23 Desember 2024 | 07:30 WIB

Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Mau Buka 1.000 Gerai Baru di Tahun 2025

AMRT menyebut adanya penutupan gerai di tahun ini merupakan bagian dari srategi eksansi di tahun depan.

Okupansi Hotel Metropolitan Land (MTLA) Naik Jelang Libur Nataru
| Senin, 23 Desember 2024 | 07:15 WIB

Okupansi Hotel Metropolitan Land (MTLA) Naik Jelang Libur Nataru

Periode Nataru di unit hotel yang dimiliki MTLA sudah terlihat mengalami kenaikan, seperti Hotel Horison Ultima Bekasi

INDEKS BERITA

Terpopuler