KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Sejumlah perusahaan pelat merah serius mengembangkan bisnis internet broadband. Selain PT Telkom Indonesia Tbk melalui bendera Indihome, kini PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) masuk mengusung Iconnet dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) membawa brand Gasnet.
Riuhnya aktivitas BUMN berbisnis internet broadband mendorong Menteri BUMN Erick Thohir mewacanakan penggabungan Iconnet dengan Indihome. Kabar yang sampai ke kONTAN, Gasnet milik PGAS juga disebut-sebut akan diakuisisi oleh Telkom.
Vice President Corporate Communication PT Telkom Indonesia Tbk Pujo Pramono mengatakan, pihaknya mendukung setiap keputusan Kementerian BUMN dalam rangka mempercepat digitalisasi dan pemerataan konektivitas di seluruh Indonesia.
“Sebagai BUMN, Telkom dan PLN memiliki fungsi memperkuat sinergi, menciptakan pertumbuhan berkelanjutan dan pengembangan usaha,” ungkap dia kepada KONTAN, Kamis (2/9), menanggapi wacana penggabungan Indihome dan Iconnet.
Manajemen Telkom optimistis rencana tersebut bertujuan membawa manfaat lebih baik bagi BUMN serta menciptakan manfaat lebih besar bagi seluruh masyarakat Indonesia, terutama untuk mendapatkan kemudahan akses internet dalam melahirkan talenta digital dan mengakselerasi digitalisasi di Tanah Air.
Pujo menyebutkan, saat ini penetrasi fixed broadband di Indonesia baru menyentuh level 15% dari total 69 juta rumah tangga. Sejatinya, wabah pandemi Covid-19 turut mempercepat tingkat adopsi masyarakat, sehingga kebutuhan terhadap akses dan konektivitas semakin besar demi memenuhi kebutuhan bekerja, belajar, dan berwirausaha dari rumah. “Dengan demikian, peluang meningkatkan penetrasi fixed broadband ke penjuru Indonesia masih terbuka lebar,” kata dia.
Dari situ, Telkom melalui Indihome berupaya menghadirkan layanan internet dengan pengalaman digital terbaik untuk memenuhi beragam kebutuhan masyarakat, khususnya di situasi pandemi tatkala aktivitas sebagian masyarakat lebih banyak dilakukan dari rumah.
Saat ini, IndiHome didukung jaringan fiber optik sepanjang 166.343 kilometer dari pusat kota sampai pelosok desa di seluruh Indonesia. Jaringan ini menjangkau 96,5% kabupaten/kota, bahkan hingga 9 pulau terluar Indonesia.
Hingga akhir 2021, Indihome membidik total pelanggannya mencapai 9,6 juta. Hingga akhir Maret 2021, Indihome memiliki total pelanggan mencapai 8,1 juta. Per 30 Juni 2021, Indihome menyumbang pendapatan hingga Rp 12,88 triliun atau setara 18,54% total pendapatan Telkom.
Direktur Utama ICON+ (Iconnet) Yuddy Setyo Wicaksono dan Direktur Utama PGAS Haryo Yunianto belum bisa dimintai konfirmasinya hingga kemarin. Kementerian BUMN juga belum menyampaikan tanggapannya.
Sementara itu, PT Jasamarga Related Bisnis (JMRB) tengah mengembangkan bisnis di sektor infrastruktur fiber optik. Direktur Utama JMRB, Cahyo Satrio Prakoso mengatakan, saat ini rencana pengembangan bisnis infrastruktur fiber optik sedang tahap penyusunan studi kelayakan (feasibility study).
Dia memastikan, JMRB tidak bertindak sebagai provider internet. Kelak, infrastruktur fiber optik ini bisa digunakan oleh semua pelaku usaha teknologi, baik swasta maupun pelat merah. “Infrastruktur tersebut dapat digunakan oleh semua pelaku industri teknologi yang memerlukan basis konektivitas dengan fiber optik,” imbuh dia, Kamis (2/9).
JMRB tentu akan mengoptimalkan aset milik induk usahanya, Jasa Marga (JSMR). Sebagai tahap awal, pembangunan infrastruktur fiber optik akan fokus di Pulau Jawa, terutama di jaringan jalan tol milik Grup JSMR, dengan konsesi Jalan Tol Trans Jawa sepanjang 1.167 km.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.