Masuk dalam Daftar Hitam Investasi AS, SenseTime Menarik Rencana IPO

Senin, 13 Desember 2021 | 12:11 WIB
Masuk dalam Daftar Hitam Investasi AS, SenseTime Menarik Rencana IPO
[ILUSTRASI. Pejalan kaki melintas di depan display Hang Seng Index di Hong Kong. ]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. SenseTime Group akan menarik penawaran umum perdana senilai $767 juta di bursa Hong Kong, pada Senin (13/12), dan memperbarui prospektusnya, demikian pernyataan dua sumber kepada Reuters. Pembaruan dilakukan menyusul penempatan perusahaan dalam daftar hitam investasi oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS).

Sumber, yang memiliki pengetahuan langsung tentang situasi tersebut tetapi tidak dapat disebutkan namanya karena informasi tersebut belum dipublikasikan, mengatakan pengumuman resmi akan dilakukan di Bursa Efek Hong Kong dalam waktu dekat.

SenseTime yang ditempatkan dalam daftar hitam investasi pada Jumat, tidak memberikan komentar.

 Baca Juga: Rencana Delisting New York dan Listing Hong Kong, Didi Akan Tunjuk Goldman Sachs

Tiga sumber mengkonfirmasi keputusan SenseTime untuk menarik IPO dalam format saat ini. Dua dari ketiga sumber itu menambahkan bahwa perusahaan akan memperbarui faktor risiko dalam prospektusnya, dengan tujuan meluncurkan kembali proses IPO.

SenseTime berencana menjual 1,5 miliar saham dalam kisaran harga HK$3,85 hingga HK$3,99, demikian keterangan yang diajukan ke bursa. Perusahaan menargetkan perolehan dana $767 juta, angka yang dipangkas awal tahun ini, dari target semula $2 miliar.

Namun, alih-alih menetapkan harga listing pada hari Jumat, seperti yang dijadwalkan, perusahaan itu harus menggelar pertemuan mendesak dengan Bursa Efek Hong Kong dan pengacaranya mengenai masa depan kesepakatan.

 Baca Juga: Incar Kenaikan Penjualan, Fonterra Alokasikan Dana hingga Rp 39 Triliun

Kementerian Keuangan AS menambahkan SenseTime ke daftar “perusahaan yang termasuk dalam grup industri militer China, dan menuding perusahaan itu telah mengembangkan program pengenalan wajah yang dapat menentukan etnis target, dengan fokus khusus untuk mengidentifikasi etnis Uyghur.

Pakar dan kelompok hak asasi PBB memperkirakan lebih dari satu juta orang, terutama Uyghur dan anggota minoritas Muslim lainnya, telah ditahan dalam beberapa tahun terakhir di sistem kamp yang luas di wilayah barat jauh China, Xinjiang.

China menyangkal pelanggaran di Xinjiang. Tetapi pemerintah AS dan banyak kelompok hak asasi mengatakan Beijing melakukan genosida di sana.

SenseTime mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa mereka "sangat menentang penunjukan dan tuduhan tersebut. Perusahaan itu juga menyebut tuduhan itu “tidak berdasar.”

Bagikan

Berita Terbaru

Intraco Penta (INTA) Siapkan Strategi Demi Cetak Laba
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 08:15 WIB

Intraco Penta (INTA) Siapkan Strategi Demi Cetak Laba

Rugi bersih INTA terpangkas 31,48% secara tahunan atau year on year (yoy), dari Rp 72,49 miliar jadi Rp 49,67 miliar per September 2025.

Pemerintah Awasi Kepatuhan Wajib Pajak
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:48 WIB

Pemerintah Awasi Kepatuhan Wajib Pajak

Pemerintah tengah menyusun aturan berupa rancangan peraturan menteri keuangan terkait pengawasan kepatuhan wajib pajak

Asa Adhi Karya (ADHI) pada Anggaran Infrastruktur
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:45 WIB

Asa Adhi Karya (ADHI) pada Anggaran Infrastruktur

Untuk tahun depan, ADHI memasang target agresif dengan membidik kontrak baru senilai Rp 23,8 triliun.

Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Akuisisi Guna Tingkatkan Kinerja
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:30 WIB

Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Akuisisi Guna Tingkatkan Kinerja

Mengupas prospek bisnis PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) pasca merampungkan akuisisi PT Sawit Mandiri Lestari

Cadangan Devisa Sulit Lepas dari Tekanan Global
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:24 WIB

Cadangan Devisa Sulit Lepas dari Tekanan Global

Cadangan devisa Indonesia akhir November naik tipis ke level US$ 150,1 miliar                       

Outflow Deras
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:10 WIB

Outflow Deras

Arus keluar asing bersamaan dengan ketergantungan pemerintah terhadap dana domestik menyimpan risiko jangka menengah.

Beban Demografi di Era Revolusi AI
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:05 WIB

Beban Demografi di Era Revolusi AI

Bonus demografi dan revolusi kecerdasan buatan atau AI bermakna bila dikelola dengan sungguh-sungguh.​

Deny Ong, Direktur Keuangan HRTA Menyukai Investasi Emas
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:00 WIB

Deny Ong, Direktur Keuangan HRTA Menyukai Investasi Emas

Mengupas strategi investasi Direktur Keuangan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), Deny Ong dalam mengelola asetnya.

Memperkuat Perencanaan PSN Kawasan Industri
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 06:20 WIB

Memperkuat Perencanaan PSN Kawasan Industri

Sinergi ini untuk mendorong penguatan perencanaan kebijakan dan percepatan pelaksanaan Kawasan Industri Prioritas dalam RPJMN 2025–2029

PTPP Garap Proyek Besar Kelembagaan Negara di IKN
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 06:16 WIB

PTPP Garap Proyek Besar Kelembagaan Negara di IKN

PTPP mempertegas posisi sebagai kontraktor nasional dan pemain kunci dalam pembangunan Ibukota Nusantara

INDEKS BERITA

Terpopuler